Bab. 7

5.7K 635 73
                                    

Bab. 7

A Heart thats Hold A Hope
25.02.23

23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Awalnya, bagi Lan Wangji, Wei Wuxian adalah momok menakutkan. Beta tidak tahu diri yang mengejar dirinya dengan berbagai cara.

Lan Wangji mengenal Wuxian saat pertama kali pemuda itu diperkenalkan sebagai pemilik resmi semua aset Wei Group yang luar biasa besar. Saat itu ... keluarganya tengah mengalami situasi sulit setelah salah satu manajer keuangan berkhianat dan membuat usaha keluarga Lan jatuh pailit.

Keadaan ini bertambah parah setelah kakak keduanya, Lan Xichen, mengalami kecelakaan dan membutuhkan banyak biaya untuk pengobatan yang hanya bisa dilakukan di luar negeri saja.

Saat itulah ... di tengah kesulitan, Wei Wuxian kemudian datang dan mengajukan lamaran padanya. Lan Wangji pada dasarnya menolak pernikahan itu demi melihat bagaimana sepak terjang Wuxian selama ini. Dirinya memuja ketenangan, sedang Wuxian adalah biang onar, keduanya terlalu berbeda untuk diikat dalam situasi bernama pernikahan.

Hanya saja ... dia juga tidak bisa menjadi egois dan mementingkan dirinya sendiri tanpa melihat bahwa keluargannya membutuhkan dukungan materi yang Wuxian tawarkan. Meski sebenarnya janjinya yang dulu ia berikan kepada mendiang Nyonya Sanren untuk mengawasi putranya lah yang kemudian membuatnya mempertibangkan untuk menerima.

Wangji pikir Wuxian akan cukup dewasa untuk menerima bahwa pernikahan  mereka tidak akan pernah menjadi harmonis. Meski dia -Lan Wangji- masih berharap bahwa keduanya akan bisa hidup dengan rukun bersama.

Namun nyatanya,  Wuxian terlalu mengecewakan.

Meski begitu, Lan Wangji berjanji akan memperlakuan Wuxian dengan baik, karena itulah, bahkan di malam pernikahan, ketika ia melihat bagaimana kesakitannya beta itu dalam menerima ‘miliknya’ di bawah sana, ia menjadi tidak tega dan kemudian berhenti melakukannya.

Jadi, saat ini, ketika dirinya mendengar lelaki muda yang manja, dan egois itu memohon dengan ekspresi yang begitu terluka dan putus asa, darahnya mendidih demi rasa penasaran di hatinya, tentang siapa yang berani membuat Wuxian memiliki trauma sebesar itu hingga kesakitannya mencapai ke alam bawah sadar dan terwujud dalam rintihan di dalam mimpinya.

.....

‘Tuan.”

Lan Wangji mendongak dan menatap Xue Yang yang kemudian menyerahkan beberapa flash disk ke atas meja kerjanya. “Kami sudah memeriksa semuanya, dari kemarin hingga setahun yang lalu, dan tidak ada satu pun yang mencurigakan.”

Lan Wangji mengusap wajahnya yang mengantuk. “Tidak ada?” tanya lelaki itu yang kembali diangukkan Xue Yang.

“Tidak ada, Tuan. Terakhir kali Tuan Muda Wei pergi bersama teman –temannya adalah dua minggu yang lalu, dan itu juga ke mall untuk berbelanja, jadi sangat tidak mungkin terjadi pelecehan atau sesuatu semacam itu.”

(SPOILER 11 CHAPTER ) Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang