Hari ini, Jisoo telah memutuskan untuk merubah suasana hati dan pikirannya.Meskipun hatinya belum sepenuhnya pulih, tapi seperti yang dikatakan oleh sahabatnya, dia masihlah seorang Kim Jisoo.
Kim Jisoo yang dia dan semua orang cintai.
Dia tidak ingin menjadi beban untuk siapapun lagi.
Belum lagi semua yang telah Jennie lakukan untuknya.
Jisoo menyeka embun pada cermin setelah mandi, dan tersenyum pada pantulan dirinya sendiri "You are Jisoo, You are Okay!" ucapnya sambil terkekeh, tiba-tiba teringat salah satu klipnya yang terkenal.
'Jika Irene suka bermain game, maka aku tidak'.
Itu adalah pikiran pertamanya ketika dia bangun hari ini.
Jisoo melangkah keluar dari kamar mandi, dia memanggil Lisa "Monyet! Kamar mandinya kosong! Tolong mandilah hari ini!" dia berteriak agar seluruh Dorm bisa mendengarnya.
Lisa segera berlari ke arahnya, sambil menghentakkan kaki dan mengerutkan keningnya "Unnie!"
"Apa? Kamu tidak ingin orang lain tahu bahwa kamu tidak suka mandi?" Jisoo tertawa sambil berjalan pergi.
"Yah! Kim Jisoo! Bersyukurlah, aku tidak ingin merusak suasana hatimu yang indah hari ini!" desisnya sebelum menghilang ke dalam kamar mandi.
Jisoo membuka pintu kamarnya dan dia terkejut, saat seorang gadis sedang duduk di tempat tidurnya dengan tangan dan kaki bersilang "Astaga apa yang kamu lakukan di sini Jen? Kamu bisa membuatku terkena serangan jantung" dia menghela nafas sebelum melanjutkan berjalan ke arah lemarinya.
"Tidak apa-apa, aku hanya ingin melihat sahabatku yang cantik hari ini. Dan sepertinya kamu sedang dalam suasana hati yang baik, mungkin alkohol benar-benar mengacaukan sistemmu" Jennie menyeringai sambil melihat gadis dengan bibir hati itu yang mencari-cari pakaian berwarna terang.
Jisoo mengintip gadis itu dari cermin sambil melepas bathrobenya "Benarkah? Dan mungkin kamu membutuhkan lebih banyak alkohol di sistemmu Jen. Karna kamu terlihat seperti orang mesum sekarang dengan tatapan dan seringaimu itu" dia mendengus sebelum mengenakan pakaian dalamnya.
Gadis itu tertawa sebelum berdiri "Teruskan Chu, love you!" dia memberikan flying kiss dan mengedipkan matanya sebelum meninggalkan kamar.
Jisoo menggelengkan kepalanya dan tersenyum di depan cermin besar yang menampakkan seluruh tubuhnya "Aku tampak hebat, tidak ada yang harus mengubah diriku. Meskipun itu Irene" dia terkekeh, dan menyisir rambutnya yang masih basah dengan jari-jarinya.
•••
Tatapan Irene tak mau lepas dari sosok Kim Jisoo sejak geladi dimulai.
Hari ini dia nampak layaknya bunga-bunga yang bermekaran.
Dia terlihat seperti Jisoo yang dia temui di kencan pertama mereka, di mana mereka berpegangan tangan untuk pertama kalinya.
Jisoo yang ceria yang pernah tertawa bersamanya di taman hiburan.
Dan Jisoo yang sudah membuatnya jatuh cinta.
Jalur ingatannya yang indah hancur saat Seulgi menabraknya dan membuatnya kembali ke kenyataan, Irenepun menghela nafasnya kasar.
"Oops, maaf" gadis bermata monolid itupun menggaruk bagian belakang kepalanya yang tak gatal.
Dia sedang bermain tarik-menarik dengan Lisa lagi.
Anak-anak ini memang sangat suka bermain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Met You
FanfictionTidak ada yang baru, hanya Irene yang meminta nomor Jisoo kepada Jennie. Seberapa sulitkah saat semua orang memperhatikannya kecuali Jisoo? NOTE: Cerita ini bukan karya saya. THIS STORY isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA INI...