Chap 1

330 46 7
                                    

Cerita lengkap nya dan tanpa skip cuma ada di pdf nya...
Minat order ? Langsung dm mae.

🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

Kehidupan pernikahan yang sempurna sudah Perth dapatkan, memiliki kekayaan melimpah, rumah besar bak istana dan juga seorang istri yang sangat cantik.

Mungkin itu yang di lihat dan di rasakan orang-orang yang melihatnya, tapi berbeda dengan yang Perth rasakan. Perth masih merasakan satu kekurangan, yaitu kehadiran seorang anak di dalam pernikahan nya.

Memutuskan menikah saat usia nya 28 tahun, sudah cukup mapan dan pantas untuk menikah. Dan beruntungnya ia bisa menikah dengan seorang gadis cantik, junior di kampus nya yang membuatnya sangat tergila-gila akan kecantikan nya.

Usia Pernikahan Perth dan Davikah sudah berjalan selama 7 tahun, namun hingga saat ini Davikah tak kunjung menginginkan kehadiran seorang anak di tengah mereka. Pekerjaan Davikah sebagai seorang model membuat wanita itu selalu di tuntut tampil sempurna di mata semua orang, Davikah pun sangat menjaga pola hidup nya dan menurutnya melahirkan seorang anak akan membuat tubuhnya melar dan tak menarik lagi.

Perth bisa apa ? Saking cintanya ia pun rela bersabar dan menunggu hingga Davikah siap mengandung anak nya.
Namun setiap orang pasti punya batas kesabaran nya, termasuk Perth.

*

Perth menghempaskan bokongnya di sofa, raut wajahnya terlihat kusut dan frustasi setelah menerima telpon dari mae nya.

" Pasti masalah itu lagi..." celetuk Davikah, selalu seperti itu jika ibu mertuanya menelpon atau pun datang berkunjung.

Perth menoleh dan tersenyum tipis, lalu menyuruh Davikah agar duduk di samping nya.
Davikah pun duduk di samping Perth, dan bersandar di sofa dengan wajah datar nya.

" Aku bisa apa ? Mae menginginkan seorang cucu dari kita." Ucap Perth.

" Egois, mae mu selalu memikirkan dirinya sendiri...soal anak itukan urusan kita, kenapa mae mu selalu ikut campur." Cerocos Davikah.

Sedari dulu memang Davikah tidak menyukai ibu mertua nya, begitu juga dengan mae Perth yang tidak pernah menganggap Davikah itu menantu nya.
Kedua wanita berbeda usia itu saling tak suka, namun terlihat biasa saja jika berada di depan Perth.

" Tapi mae benar sayang...kita sudah menikah selama 7 tahun, umur ku juga tidak muda lagi...lalu sampai kapan kita akan terus menunda nya ?"

Davikah terdiam, dalam hati ia meruntuki ucapan suami nya. Sejujurnya Davikah tidak ingin mengandung seorang anak, apa lagi melahirkan. Profesi nya sebagai model menuntut nya harus selalu tampil perfect dan badan nya pun harus langsing.

*

Sementara itu di rumah besar yang lain nya, Su terus mengomel panjang setelah bicara di telpon dengan anak nya tadi.

" Coba kau pikir Jew...apa aku salah jika aku menginginkan seorang cucu ? Tidak kan...?" Tanya nya.

Jew, juru masak di rumah itu hanya tersenyum mendengar nya.

" Aku ini sudah tua Jew...aku ingin sebelum mati aku bisa menggendong cucu ku..." lirih Su.

" Nyonya ini bicara apa...urusan mati itu urusan yang di atas sana. Lagi pula perjalanan hidup Nyonya masih panjang...dan aku yakin Nyonya akan merasakan memiliki seorang cucu dari tuan muda..." selalu begitu, Jew selalu berusaha menghibur majikan nya.

Su Tanapon, memilih tinggal sendirian di rumah peninggalan suami nya. Ia enggan ikut bersama Perth dan istri nya, karena Su merasa tidak cocok dengan wanita yang di nikahi oleh putra nya itu. Di rumah ini Su di temani oleh Jew, juru masak di rumah nya.

LOVE AFTER MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang