" Mae..." kedatangan ibu mertua nya seketika membuat Davikah menekuk wajah nya, karena ia tau kalau kedatangan wanita itu pasti ada hubungan nya dengan pernikahan suami nya yang akan di adakan besok siang.
" Mana Perth ?" Tanya Su, sembari masuk ke dalam dengan tatapan mengedar mencari keberadaan putra tersayang nya.
" Mae..." belum sempat Davikah menjawab nya, Perth tiba-tiba datang.
" Kenapa tidak bilang kalau mau datang ?" Tanya Perth, lalu memeluk ibu nya.
" Aku tidak lama, hanya mampir sebentar..." Su lalu duduk di sofa.
" Sebentar...tapi cukup membuat ku sesak nafas." Batin Davikah.
" Jangan lupa besok siang kalian sudah datang ke rumah...dan ingat_aku tidak ingin ada drama." Su menatap tajam ke arah Davikah saat mengatakan kalimat terakhir nya.
" Aku mengerti Mae." Ucap Perth.
" Aku...juga mengerti Mae." Timpal Davikah, walau pun terpaksa mengatakan nya.
Su manggut-manggut, lalu atensi nya tertuju kepada Perth.
" Perth, bisakah kau cukur kumis dan cambang mu itu ? Ingat...besok kau akan menikah dengan Saint, setidaknya ubah penampilan mu itu..." cetus Su.Refleks Perth mengusap pipi nya, yang di penuhi cambang hingga ke leher.
" Kenapa Perth harus bercukur Mae ? Menurut ku Perth cukup tampan dengan penampilan nya yang seperti ini..." cicit Davikah, sebenarnya penampilan Perth yang sekarang ini karena permintaan Davikah juga.
" Kau lupa...kalau Perth akan menikah dengan gadis muda, setidaknya buatlah dirinya seimbang dengan istri nya nanti. Lagi pula_putra ku tidak tua-tua sekali...apa kalian sadar kalau kumis dan cambang nya itu justru membuat nya terlihat sudah tua." Cerocos Su.
Davikah langsung bungkam, sedangkan Perth hanya bisa menghela nafas nya saja.
" Kau dengar apa kata ku Perth ?"
" Iya Mae, aku dengar...besok aku akan bercukur." Sahut Perth, Su pun mengangguk senang.
" Ya sudah, aku pergi dulu. Jangan lupa besok datang tepat waktu...dan jangan ada drama." Tegas Su lagi, mengingatkan kedua nya.
Perth mengantar ibu nya sampai ke mobil, sedangkan Davikah hanya sampai depan pintu saja. Wajah nya di tekuk, merasa kesal dengan kedatangan ibu mertua nya.
*
Rumah besar keluarga Tanapon terlihat sangat indah pagi ini, banyak bunga menghiasi di setiap sudut ruangan dan juga halaman rumah. Taman di sulap menjadi tempat pesta, Su memilih outdoor sebagai tempat pesta kali ini.
Semua telah siap, tamu pun mulai berdatangan. Su memang tak mengundang banyak orang, tapi tetap saja yang datang sangat banyak sekali mengingat teman-teman sosialita wanita itu bertebaran di mana-mana. Dan mereka pun tau kalau ini adalah pernikahan kedua putra di keluarga itu, karena mereka semua tau sebelumnya Perth pun sudah menikah.
" Ya Tuhan...cantik sekali." Puji Su, menatap Saint dalam balutan gaun pengantin nya.
Saint tersenyum malu-malu, justru membuat wajah nya merona dan semakin terlihat menggemaskan.
" Lihat Jew...putri mu sangat cantik kan, dan aku senang karena dia akan menjadi putri ku juga." Ucap Su, membuat Jew terharu dengan kedua mata berkaca-kaca.
" Terima kasih Nyonya...sudah menyayangi putri ku seperti ini." Ucap Jew, sembari menahan isak tangis nya.
" Putri mu pantas mendapatkan nya Jew...dia berhak bahagia, dan aku akan sebisa mungkin membuat nya bahagia." Kedua wanita berbeda status itu saling berpelukan, Saint jadi terharu melihat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AFTER MARRIAGE
FanfictionBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita ttg PS, kali ini straight Di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukang copas...di larang mendekat