Chap 3

258 43 8
                                    

" Nyonya_yakin ?" Tanya Jew, walau pun sejujurnya dirinya yang merasa tak yakin dengan ide ini. Menurut nya sangat gila dan tak masuk akal, bagaimana mungkin Nyonya besar Tanapon meminta putri seorang juru masak di rumah nya untuk menjadi menantu nya.

" Isshh.. kau ini bagaimana sih Jew, tentu saja aku yakin...bahkan aku tak pernah merasa seyakin ini sebelum nya." Ucap Su.

Jew terdiam, lalu menoleh ke belakang di mana putri nya sedang duduk terdiam.

Ucapan Su beberapa saat yang lalu membuat Saint sedikit syok, dirinya tak pernah mengira akan terjadi hal seperti ini. Nyonya besar majikan ibu nya meminta nya untuk menikah dengan tuan muda, pria yang sudah beristri.

Saint tidak bisa memutuskan, itu sebab nya ia menyerahkan keputusan nya kepada ibu nya.

*

" Nak...bagaimana menurut mu ?" Tanya Jew lembut, saat keduanya berada di kamar mereka.

" Mae...aku pun bingung, tiba-tiba Nyonya meminta ku menikah dengan tuan muda..." lirih Saint.

" Mae juga kaget nak...kok bisa ya Nyonya berpikir seperti itu." Gumam Jew.

" Lalu bagaimana Mae ?" Tanya Saint, seraya menatap sendu Mae nya.

Jew terdiam untuk beberapa saat, mencoba berpikir walaupun ia tau kemana keputusannya akan berakhir.

Demi membalas budi kepada Su yang sudah begitu baik menyayangi dan juga membiayai kuliah Saint, akhirnya Jew setuju untuk menikahkan putri kesayangan nya dengan tuan muda.

Saint pun sadar diri, ia merasa tak bisa menolak keinginan majikan ibu nya. Nyonya Tanapon sudah sangat baik terhadap nya dan juga ibu nya, jika dengan menikahi tuan muda akan membuat wanita itu bahagia maka Saint rela melakukan nya.

Keputusan itu Jew sampaikan kepada Su, reaksi nya benar-benar fantastis. Su langsung menghubungi Perth, meminta putra nya itu untuk datang ke rumah. Tentu saja bersama wanita yang menjadi istrinya itu, Davikah. Entahlah...setiap mengingat Davikah itu istri dari putra nya, Su merasa tak suka.

" Sayang...Mae meminta kita datang ke rumah nanti malam." Beritahu Perth, seketika membuat Davikah terlihat sedih.


Perth menghampiri istri nya, lalu memeluknya." Percaya kepada ku...apa pun yang terjadi aku tidak akan meninggalkan mu..." bisik Perth, mencoba menghibur istri nya walau sebenarnya hati nya sendiri pun sedang tak baik-baik saja.

Davikah sadar, dirinya tidak punya pilihan lain selain setuju dengan ide gila ibu mertua nya.
Tapi Davikah punya rencana lain juga, mengenai syarat dan juga siapa madu nya nanti.

Tepat pukul 7 malam kedua nya tiba di rumah besar keluarga Tanapon, Su menyambut kedatangan kedua nya lalu mengajak kedua nya untuk segera makan malam.

Suasana makan malam kali ini terasa canggung, mengingat setelah ini mereka akan membahas hal yang serius. Yaitu rencana pernikahan Perth dengan wanita lain.


Selesai makan malam ketiga nya berkumpul di ruang keluarga, duduk berhadapan di sofa. Atmosfer yang mereka rasakan saat ini benar-benar sangat membuat sesak, terutama bagi Davikah.


" Bagaimana keputusan kalian... terutama kau Dav, apa kau setuju Perth menikah lagi ?" Ucap Su to the point, tak ingin bertele-tele dan membuat urusan semakin lama.


Perth dan Davikah saling tatap, dengan satu tangan Perth yang kini menggenggam tangan Davikah.


" Ini keputusan yang sulit bagi ku, tapi aku tak punya pilihan lain..." akhirnya Davikah buka suara.

LOVE AFTER MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang