»»————𝒘𝒐𝒏𝒅𝒆𝒓𝒘𝒂𝒍𝒍 𝒑𝒓𝒆𝒔𝒆𝒏𝒕𝒊𝒏𝒈————-««
Sesuai dengan apa yang Erland katakan di kamar tadi, sekarang ini mereka tengah berada di ruang keluarga sambil bercengkrama, jujur memang kedua orang tua Erland itu sangat baik. Apalagi memang sedari awal obrolan mereka nyambung, dan yang membuat Stella tercengang adalah, mereka tidak pernah mengangap Stella sebagai wanita jahat.
Saat semua orang menganggap Stella seperti itu, mereka tidak. Sebaliknya, mereka begitu menyayangi Stella dan memperlakukan nya dengan baik, how lucky she is.
"Jadi itu rencana kita, Pa, Ma." Ujar Erland mengutarakan niat nya untuk pindah rumah.
"Papa setuju-setuju saja sih. Kalian memang sudah menikah, ya memang sudah sepantasnya tinggal di rumah sendiri." tanggapan Papa sambil nyemil almond.
"Mama setuju juga," ucapan Mama terjeda sebentar. "Tapi, kalian harus bawa banyak orang dari sini. Mama nggak tenang kalau kalian cuma berdua." Lanjut Mama.
"Benar. Bukan nya apa-apa. Kita cuma takut Stella kewalahan saat Erland tiba-tiba kumat nanti." Ucap Papa menambahi.
"Aku nggak masalah. Aku setuju." Ujar Stella setuju dengan beberapa syarat dari mereka.
"Rencana nya mau ambil rumah dimana?" Tanya Mama.
"Belum tahu. Aku terserah Estella saja, I let her choose what she want." Ucap Erland.
Stella mengangguk membenarkan. "Erland are so nice. Glad because having a husband like him." Tutur Stella membangun citra baik Erland di depan orang tua nya.
"As he should, pretty." Imbuh Mama sambil tersenyum bangga.
"Alright. Maybe besok kita mulai cari rumah." Ucap Stella.
⭐ The Moon and The Star 🌙
"Mau kemana?" Tanya Erland.
"Club." Jawab Stella memoleskan lippies berwarna merah.
Bicara-bicara saat pagi tadi mereka membicarakan rumah, siang nya Erland dan Stella langsung melihat-lihat beberapa rumah dan ternyata Stella cepat sekali menjatuhkan pilihan dengan satu rumah yang memang dari awal sebelum mereka menikah sudah Stella incar.
Tanpa mau berlama-lama lagi mereka langsung mengadakan pindahan di rumah baru tersebut. Tidak susah melakukan pindahan sebab mereka dibantu banyak orang, Erland's people lebih tepatnya.
"Mau ikut?" Tanya Stella menawari.
"No." Erland menolaknya bahkan tanpa berpikir panjang.
"Alright then." Ujar Stella langsung menyambar purse nya dan pergi menutup pintu kamar mereka.
Erland tentu saja ingin melarang Stella pergi tapi punya hak apa dia? Dan lagi, Erland sedang tidak ingin membuat Stella dengan kesabaran setipis tisu itu marah.
⭐ The Moon and The Star 🌙
Erland menuruni anak tangga dengan langkah kaki yang terburu-buru, ia barusaja mendapat kabar dari security rumah mereka melalui intercom jika Stella pulang dalam keadaan mabuk.
Memang sedari tadi Erland belum tertidur, ia memang berusaha memjamkan mata namun tetap saja, tidak bisa. Ia mana bisa tidur tenang sementara Stella masih berada entah dimana Erland tidak tahu. Memang Stella berada di club, namun ia tidak tahu dimana pasti nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderwall
Romance"I do. I always have another option to choose." Stella jelas menolak untuk menikahi pria penyakitan dan pathetic seperti Erland. Tidak mungkin kan, ia harus menghabiskan waktu nya untuk menjaga dan merawat si pathetic itu? Tapi kata penolakan tidak...