Deandra dan Darren 2

18.8K 98 4
                                    

Usia kandungan Deandra kini telah menginjak 42 minggu. Ya, Deandra mengalami due date yang sangat lama. Terakhir kali pemeriksaan, dokter Clarice yang merupakan teman Darren mengatakan bahwa kandungan nya aman dan baik baik saja.

Sebenarnya ada sedikit kekhawatiran yang Deandra alami karena due date kehamilannya yang sangat lama. Deandra takut terjadi apa apa dengan bayi nya, apalagi Darren tidak mengizinkan Deandra untuk usg. Semenjak hamil bahkan Deandra tidak diizinkan untuk keluar rumah dengan alasan apapun.

Sore ini Deandra kembali mengalami rasa mulas pada perutnya. Sudah sejak pagi rasa mulas ini menyerang Deandra. Deandra rasa mungkin sebentar lagi bayi nya akan lahir. Deandra benar benar takut akan proses melahirkan yang akan dia hadapi. Ini akan menjadi pengalaman pertama kali bagi Deandra untuk melahirkan. Deandra takut bahwa ia tidak akan selamat ketika melahirkan nanti.

Deandra tidak apa apa jika harus menukarkan nyawanya untuk sang anak. Deandra hanya takut jika ia pergi suaminya tidak dapat mencintai anaknya dan merawat nya sebagai mana sosok ayah yang seharusnya. Deandra takut bahwa Darren, suaminya akan terus membenci dia dan anaknya.

Ketika sedang menikmati rasa mulas pada perutnya, suara mesin mobil Darren terdengar memasuki pekarangan rumah. Deandra segera bangun dan beranjak untuk menghampiri Darren. Deandra membukakan pintu untuk Darren dan segera mengambil tas kerja Darren dari tangannya.

Dengan perut yang terus merasakan mulas akibat kontraksi, Deandra berusaha melayani Darren dengan baik dan sepenuh hati seperti biasanya. Deandra beberapa kali mengusap perutnya, berharap rasa sakit itu segera berkurang. Namun kenyataannya rasa sakit itu tidak berkurang sama sekali, bahkan bertambah sakit seiring waktu.

Setelah Darren membersihkan diri, ia turun ke bawah untuk makan malam. Deandra yang terus mengusap perutnya tentu tidak lepas dari pandangan Darren. Darren mengerti bahwa gerakan itu terus berulang dilakukan Deandra karena sekarang istrinya itu sedang mengalami fase kontraksi sebelum melahirkan.

Darren makan dengan tenang, membiarkan istrinya menikmati waktu senggangnya sembari menikmati kontraksi nya. Setelah makan Darren menunggu Deandra di ruang keluarga. Sekitar 10 menit setelah meninggalkan Deandra, Darren melihat Deandra menuju ke arah kamar mereka.

"Dea, sini!" Darren memanggil Deandra yang pada akhirnya mengurungkan niat wanita itu untuk pergi ke kamar.

"Sudan mau lahir huh?" ucap Darren santai sembari mengelus perut besar Deandra. Deandra yang mendengar itu menegang, ia takut suaminya akan kembali menyakiti nya.

"Kenapa ga ngasih tau?" tanya Darren pada Deandra.

"Aku pikir tadi masih kontraksi palsu kak. Lagian belum separah itu kok kontraksi nya, aku ga mau ganggu pekerjaan kakak" jawab Deandra.

"Ayo ke kamar" ajak Darren pada Deandra, Deandra pun hanya mengikuti suaminya tanpa rasa curiga sedikitpun.

Sesampainya dikamar mereka, Darren menyuruh Deandra untuk pergi ke kamar mandi dan duduk di kursi dengan sandaran yang Darren bawa dari kamarnya. Lagi dan lagi tanpa rasa curiga, Deandra menuruti perkataan suaminya. Sedari tadi tidak ada tingkah Darren yang menyeramkan, membuat Deandra tidak curiga sama sekali pada suaminya.

Begitu Deandra mendudukkan bokongnya pada kursi, Darren segera mengikat badan dan Deandra ke sandaran belakang kursi yang didudukinya.

"Kak? Kenapa kakak iket? Kak please lepasin" Deandra jelas panik melihat apa yang suaminya perbuat pada dia.

"Lo mau melahirkan kan? Sebelum itu ayo kita main main" Darren tersenyum miring melihat ketakutan Deandra di hadapan nya.

Deandra terus memohon pada Darren untuk melepaskan nya dan membiarkan nya melahirkan dengan tenang. Darren jelas tidak menghiraukan itu, ia mengambil ponselnya dan menelepon seseorang. Setelah panggilan selesai Darren kembali menatap Deandra yang bergerak gelisah di kursi akibat kontraksi nya.

MaiesiophiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang