RANDER || PART 02

143 28 26
                                    

Happy Reading.

•••

Skacalia menghentikan mobil sport hitamnya di depan toko ice krim dengan wajah datarnya. Dia segera keluar dari mobilnya dan berjalan masuk ke dalam toko ice krim.

Skacalia menuliskan nota di bukunya dan memberikannya ke pelayan toko ice krim dengan wajah datarnya.

"Bisu ya mbaknya? Kok dari tadi diem aja."

"Mungkin bener-bener bisu kali."

"Kalau bisu jangan keluar, mbak, nanti malu-maluin diri sendiri."

"Bener, mbak, kalau bisu dirumah aja, jangan keluar."

"Cantik-cantik bisu, cantiknya hilang nanti, mbak."

Skacalia hanya diam saat mendengar sindiran dari ibu-ibu yang berdiri di sampingnya dengan anak kecil yang ada di gandengan ibu-ibu itu. Skacalia tidak memperdulikan itu dengan tangannya yang mengambil ice krim rasa vanila di tangan penjual ice krim sambil memberikan selembar uang seratus ribuan.

Skacalia berjalan keluar dari toko ice krim sambil meminum ice krim yang ada di tangan kanannya.

Ting

Skacalia menghentikan jalannya dan mengambil ponsel yang ada di dalam saku seragamnya. Dia menatap datar pesan chat yang ada di layar ponselnya dan segera menekannya.

Unknown
| nanti malam jadi, jam 10 malam. Harus datang!

Skacalia menggeram sesaat dan masuk ke dalam mobilnya, dia menjalankan mobilnya pergi meninggalkan toko ice dengan satu tangannya yang membawa satu cup ice krim.

Mobil Skacalia melaju kencang di jalanan dengan wajah datar saat menatap ke depan dengan kaca mobil yang menutupi. Skacalia menghabiskan satu cup ice krim itu dan membuangnya keluar dari jendela mobilnya.

Skacalia menerobos masuk ke dalam mansion besar keluarga Renozer dengan wajah datar, dia segera keluar dari mobilnya dan berjalan masuk mendepati kedua orang tuanya yang berjalan dengan membawa koper.

"Mama sama papa mau kemana?"tanya Skacalia tanpa suara, hanya menggerakkan bibirnya.

Reno, menatap Skacalia yang berjalan mendekat ke arahnya sambil tersenyum tipis.

"London, ada perkerjaan disana. Mungkin satu bulan baru pulang,"balas Reno.

"Caca ditinggal gitu?"tanya Skacalia menggerutu kesal dengan kedua orang tuanya dan menggerakkan bibirnya kembali.

"Terpaksa. Kalau nggak ada urusan perkerjaan pasti nggak akan ninggalin kamu, Ca."

Skacalia menatap wanita paru baya dengan paras cantik di wajah wanita itu. Dia Elana, mamanya wanita karir yang memiliki wajah cantik dan anggun.

Skacalia mengangguk pelan dan berjalan menaiki tangga untuk menuju kamarnya yang ada di lantai 4 dengan wajah datarnya dan tangannya yang memegang tas hitam.

"KALAU PULANG, BAWAIN CACA SNEAKERS HITAM."

Teriakan Skacalia, membuat Reno dan Elana menutup mulutnya terkejut. Kedua orang tua itu baru mendengar suara anaknya kembali setelah 6 tahun berlalu setelah anaknya tidak mengeluarkan suara.

Skacalia yang masuk ke dalam kamarnya dengan menutup pintunya dengan kasar sambil melempar tas yang ada di tangannya ke queen size hitam miliknya. Skacalia membaringkan tubuhnya di queen size miliknya tanpa mengganti seragamnya.

Skacalia meruntuki kebodohannya saat membuka suara di depan kedua orang tuanya, dia memukul pelan mulutnya. Skacalia memejamkan matanya sambil memeluk guling yang ada di sampingnya.

RANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang