Happy Reading.
•••
Skacalia memainkan ponselnya di samping jalanan, tatapannya hanya terfokus sama ponsel yang ada di tangannya. Sehingga dia tidak mendengar suara klakson mobil yang baru saja terparkir di sampingnya.
"Hai, mau naik mobil gue?"
Skacalia mendongak menatap Rafzy, ketua basket yang menatapnya dengan senyuman. Dia menaikkan satu alisnya melihat itu.
"Pulang sama gue,"titah Rafzy.
Skacalia meletakkan kertas yang ada di tangannya di jendela mobil Lamborghini putih milik Rafzy dengan wajah datar.
Rafzy menatap tulisan yang ada di kertas yang baru saja di berikan oleh Skacalia dengan wajah datar yang terdapat senyuman tipis.
Gak malu pulang sama cewek bisu?
Rafzy menggeleng pelan menatap Skacalia. Dia terkekeh pelan dan keluar dari mobilnya, tangannya terulur menarik tangan Skacalia agar mendekat ke mobilnya.
"Gue nggak malu buat ajak lo pulang,"balas Rafzy.
Skacalia meletakkan selembar kertas di dahi Rafzy dan berjalan meninggalkan Rafzy yang masih menatapnya. Skacalia tidak peduli dengan tatapan Rafzy. Dia hanya acuh dan masuk ke dalam mobil Avanza hitam dengan wajah datar.
Skacalia menghelah nafas lega dan menyandarkan kepalanya di kursi pengemudi sambil memejamkan matanya dan terkekeh pelan.
"Cowok brengsek."batin Skacalia mengumpat pelan.
Skacalia memejamkan matanya dengan tangannya yang membuka jendela mobilnya, dia menghelah nafas pelan dan melipat tangannya di atas kepalanya. Skacalia melirik sekilas jendela mobil dengan wajah datarnya.
Angin jalanan menerpa wajah putihnya, membuat rambutnya melayang bebas di udara. Wajah datar Skacalia terhembus angin jalanan dan rambutnya yang memiliki warna hitam kemerahan itu, semakin melayang bebas.
Mobil avanza putih itu masuk ke dalam gerbang mansion berwarna putih-keemasan, membuat Skacalia membuka matanya. Skacalia segera keluar dari mobilnya dan berjalan masuk ke dalam mansionnya.
Skacalia menghelah nafas kasar dan mendudukkan tubuhnya di sofa hitam dengan televisi yang baru saja menyala. Skacalia menatap datar drama Thailand yang dia tonton dengan tangannya yang melepas hoodie hitam yang melekat di tubuhnya.
Skacalia memutar kepalanya menatap ke arah jendela yang mendapati 6 cowok yang sedang menatapnya. Skacalia terkekeh pelan dan mematikan televisi, dia segera berjalan meninggalkan ruang tamu dengan wajah datarnya.
Skacalia menutup pintu kamarnya dengan kasar, dia menatap balkon kamarnya dengan tatapan datar sambil terkekeh pelan.
"Lo yakin mau denger suaranya, Ran?"
Suara itu terdengar di telinga Skacalia, dia melirik sekilas balkon kamarnya dan mendudukan tubuhnya di sofa hitam yang tidak jauh dari queen sizenya.
"Gue nggak yakin dia bisa bicara, lo taukan kalau di sekolah dia nggak pernah bicara."
"Gue cuma mau denger."
Skacalia menggeleng pelan mendengarkan itu, disa terkekeh pelan dan menyandarkan kepalanya di sandaran sofa.
"Selalu mau tau suara gue, sampai-sampai ikutin gue sampai ke rumah,"batin Skacalia terkekeh pelan.
Skacalia melemparkan kertas yang ada di tangannya melalui balkon kamarnya, dia segera turun menutup jendela kamar balkon kamarnya dengan wajah datar saat menatap ke bawah.

KAMU SEDANG MEMBACA
RANDER
Novela Juvenil[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA, BERI VOTE, KOMEN DAN JADILAH PEMBACA YANG BIJAK] Rander Lexieeran Ghlazendra, cowok temperament yang memiliki tidak peduli pada sekitar. Cowok bermata tajam yang selalu menjadi kesayangan semua guru cowok yang me...