RANDER || Part 05. hari kedua

145 22 2
                                        

Happy Reading.

•••

Skacalia yang memasuki kelasnya dengan wajah datar dan Tierra yang berjalan di sampingnya. Dia mendudukan tubuhnya di kursi yang ada di samping Tierra. Skacalia mengeluarkan ponsel dari dalam saku seragamnya tanpa menatap Tierra.

"Lo kemarin ke kafe ya?"tanya Tierra. Skacalia mengangguk pelan.

Tierra menatap Skacalia yang ada di sampingnya, dia menaikan satu alisnya melihat tatapan datar dari Skacalia.

"Sama Eleisha?"tanya Tierra. Skacalia mengangguk pelan.

Tangan Skacalia memberikan selembar kertas dengan tulisan yang ada di kertas itu, wajahnya tanpa ekspresi itu hanya menatap Tierra dengan satu alisnya yang terangkat.

"MISS, AJARIN GUE MATEMATIKA!"

Skacalia dan Tierra menutup kedua telinganya dengan tatapan tajamnya saat menatap Eleisha yang berlari masuk ke dalam kelas. Skacalia mendengkus kesal dan melempar kertas yang ada di tangannya ke arah Audrey dengan tatapan datar.

Eleisha meringis pelan saat tatapan semua siswa dan siswi yang berada di kelas 12 ipa 2 tertuju padanya, dia menyengir pelan dan duduk di samping Skacalia dengan tangannya yang membawa buku matematika tanpa membaca kertas yang di berikan Skacalia.

"Lo bisa belajar sendiri, Drey,"ucap Tierra menggeram kesal.

Eleisha menggeleng pelan dan masih menatap Skacalia yang ada di sampingnya dengan tangannya yang memberikan buku matematika ke arah Skacalia.

Skacalia menggeleng pelan dan mendorong buku matematika milik Eleisha. Dia melirik sekilas Audrey dan menatap ke depan dengan wajah datarnya tanpa memperdulikan kekesalan Eleisha yang menatapnya.

Eleisha mendengus kesal, dia mengerucutkan bibirnya menatap malas ke arah Skacalia yang ada di sampingnya. Eleisha menegakkan tubuhnya dan menaikan satu alisnya.

"Seragam lo belum di cuci Rander!"beritahu Eleisha.

Skacalia mengangkat bahunya acuh tidak peduli dan meletakkan kepalanya di lipatan tangannya dengan tangan kanannya yang memainkan pulpen berwarna hitam.

"Dia nggak peduli, soalnya di kamarnya mungkin ada 15 seragam sekolah kali,"ucap Tierra.

Eleisha mencibir pelan dan menatap Skacalia yang tidak menatap mereka berdua, dia mendengkus kasar dan berjalan menuju bangkunya yang berada di belakang Skacalia dan Tierra.

Tierra menatap Skacalia yang duduk di sampingnya, dia tersenyum tipis dan memberikan buku Aritmatika miliknya di meja Skacalia.

"Ajarin dong. Gue juga mau pinter kaya lo,"pinta Tierra.

Skacalia mendengkus kasar, dia memutar bola matanya malas dan menggeleng pelan menatap wajah datar Tierra. Tangan Skacalia memberikan kertas yang terdapat tulisan ke arah Tierra.

Belajar sendiri, jangan minta ajarin orang lain!

Tierra mendengkus kasar menatap kertas yang ada di mejanya, dia mengerucutkan dan melempar kertas itu ke arah Skacalia.

"Jijik Ra. Kaya mau di cium aja lo,"ceplos salah satu siswi yang menatap Tierra dengan tatapan jijik.

Tierra mendelik kesal menatap siswi itu dengan tatapan sinisnya, dia memutar bola matanya malas dan menatap Tiffany yang baru saja masuk ke dalam kelas. Tierra menaikan satu alisnya melihat itu.

"Dari mana aja lo, Fan?"tanya Tierra.

"Kafeteria."

Tiffany berjalan menuju Skacalia dan memberikan sandwich dan minuman bersoda yang ada di tangannya. Tiffany menjulurkan tangannya sambil menyengir pelan.

RANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang