RANDER || PART 08

84 12 6
                                    

Happy Reading.

•••

Anggota inti DERGLANER yang berada di markas dengan Rander yang sedang merokok, cowok itu mengepulkan asap rokoknya ke atas sambil menatap datar ke depan. Rander menarik nafasnya kasar dan menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Kenapa lo? Capek gangguin si bisu?"tanya Darien.

Rander tidak menjawab, dia hanya melirik Darien sekilas dan menatap ke depan kembali dengan tatapan datar. Cowok itu tidak memperdulikan pertanyaan Darien.

"Nyerah lo? Padahal baru hari ketiga, Ran,"kata Zaem.

Rander menggeleng pelan sambil menatap ke depan dengan pandangan datarnya, dia menarik nafasnya kasar dan tersenyum miring.

"Gue bikin dia bicara cepet di depan kita,"cetus Rander.

"Caranya?"tanya Darien.

"Bikin dia celaka di rooftop, nanti dia juga teriak-teriak,"balas Rander.

"Jangan aneh-aneh, Ran, dia cewek!"tegur Altraz.

Rander mengangkat bahunya acuh tidak peduli dengan ucapan Altraz. Dia menyeringai dengan pandangan datarnya yang menatap lurus ke depan.

"Lo boleh gangguin dia, tapi jangan dengan cara gila, Ran,"kata Zaegra menghelah nafas pelan.

"Dia sendiri yang bikin gue lakuin cara gila, dia juga nggak mau buka mulut. Jadi terserah gue mau lakuin apapun,"ujar Rander terkekeh pelan.

"Mau cara gila apapun yang lo rencanain, kalau nggak bikin dia buka mulut, ya sama aja anjing,"ujar Zaem malas.

"Otak lo dipikir dulu sebelum lakuin hal gila,"sahut Gerdan.

Rander menatap malas sahabatnya, dia berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari markas tanpa memperdulikan anggota inti DERGLANER yang sedang menatapnya.

Altraz menggeleng pelan mendengarkan itu, dia berjalan menyusul Rander di ikuti Gerdan, Zaes, Zaem dan Darien yang berjalan di belakangnya.

Rander menjalankan motor sportnya meninggalkan markas DERGLANER dengan wajah datarnya yang tertutupi helm full face hitam. Rander melirik kelima motor sport sahabatnya yang mengikutinya dari belakang. Dia menggeleng pelan dan menatap lurus ke depan dengan tatapan datarnya.

Rander semakin melajukan motor sportnya di jalanan sambil menghelah nafas pelan, dia melirik sekilas motor sport yang dia kenali. Rander tersenyum miring dan menghadang motor sport cewek itu.

"Si bisu berani juga motoran malem-malem,"cetus Rander.

Rander terkekeh pelan dan turun dari motor sportnya, dia berjalan mendekati cewek yang dia panggil dengan sebutan 'Bisu'. Dia membuka helm full face cewek itu sambil tersenyum sinis.

Skacalia, cewek itu menatap datar Rander yang ada di depannya. Dia menaikkan satu alisnya menatap datar Rander tanpa memperdulikan panggilan 'Bisu' yang keluar dari mulut cowok itu.

"Si bisu nggak takut ada preman gangguin keluar malem-malem gini?"tanya Rander terkekeh pelan.

"Si bisu dari mana malem-malem gini? Habis ke dokter buat konsultasi biar bisa bicara?"tebak Rander.

Skacalia hanya diam dengan wajah datarnya, dia menarik nafasnya pelan saat menatap wajah datar Rander itu sambil menggeleng pelan.

"Nggak ada kerjaan banget gangguin gue,"batin Skacalia malas.

Rander menyentuh wajah putih milik Skacalia sambil tersenyum tipis, dia terkekeh pelan dengan tangannya yang beralih memegang rambut lurus milik Skacalia.

RANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang