RANDER || Part 03. hari 1

116 26 16
                                    

Happy Reading.

•••

Rander berjalan di koridor dengan satu tangannya yang memegang ponsel, tatapannya sangat datar saat menatap ponsel yang ada di genggamannya.

"Lo yakin, Ran?"tanya Gerdan.

Rander mengangguk pelan tanpa membuka suaranya, dia melirik sekilas ponsel milik Gerdan yang ada di depannya dengan wajah datar. Rander menatap Gerdan dan menaikkan satu alisnya.

"Apa?"tanya Rander.

"Lihat dulu, lo yakin mau gangguin dia atau nggak,"ucap Gerdan.

Rander menatap ponsel milik Gerdan yang menampilkan video tentang Skacalia yang berada di kafeteria dengan wajah datar. Rander meringis pelan saat melihat Skacalia yang membanting tubuh seorang siswa.

"Yakin lo?"

Darien terkekeh sinis menatap Rander yang berjalan di sampingnya, dia berdecak kasar menatap Rander.

"Besok aja, Ran. Gue yakin lo di perlakuin yang sama,"ceplos Zaem.

Brakkk

Rander yang baru saja ingin menjawab ucapan Zaem, segera mengalihkan pandangannya menatap ke arah depan. Rander meringis pelan melihat itu, dia menatap intens itu tanpa mengalihkan pandangannya. Rander melirik sekilas kelima sahabatnya yang sedang berdiri di sampingnya tanpa membuka suaranya.

Bahka suara bantingan itu, masih terdengar di telinga Rander. Membuatnya harus menutup matanya sebentar.

"Lo yakin? Ketua kelas kita aja tiap hari gangguin dia sampai di banting,"ucap Zaegra.

"Yakin. Nanti waktu istirahat, gue yakin, dia nggak berani,"ujar Rander.

Rander melanjutkan jalannya meninggalkan kelima sambil terkekeh pelan menatap ke depan dan tangannya yang memainkan ponsel. Rander menatap intens instagram yang menampilkan seorang cewek yang berada di koridor lantai 3.

Darien yang menatap ponsel Gerdan, meringis pelan melihat itu. Dia segera menatap Gerdan yang ada di sampingnya.

"Lo ikutin terus?"tanya Darien.

"Gue lihat di akun sekolah,"balas Gerdan.

Altraz melirik mereka berempat sekilas dan berjalan menyusul Rander dengan wajah yang menarik tangan Zaegra agar mengikutinya.

Rander yang baru saja masuk ke dalam rooftop dengan wajah datar, tangannya memasukkan ponsel ke dalam saku celananya. Rander terkekeh pelan menatap ke bawah sambil menyeringai sinis.

"Gue setuju sama Gerdan, lo nggak mungkin berani ganggu dia. Dia cewek kalau lo lupa."

Rander melirik sinis Zaegra yang baru saja masuk ke dalam rooftop bersama Altraz. Dia terkekeh pelan dan memutar tubuhnya menatap mereka berdua.

"Terserah gue, yang ganggu juga gue,"ujar Rander sinis.

Zaegra mendengus kasar, dia segera berdiri di samping Rander dengan kekehan pelan yang keluar dari mulutnya.

"Gue nggak yakin lo bisa gangguin dia, lo aja nggak kenal dia,"ujar Zaegra.

"Nanti juga kenal,"ujar Rander acuh.

Altraz memutar bola matanya malas dan menyentil dahi Zaegra dengan kasar tanpa membuka suaranya.

"Rander keras kepala, jangan di lanjutin,"ucap Atraz.

Zaegra mengangguk pelan menyetujui ucapan Atraz. Dia menatap sinis Rander yang ada di sampingnya dan menundukkan kepalanya menatap koridor kelas.

"Lagian, kalau lo mau gangguin dia juga cari aman aja sih,"ujar Zaegra.

RANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang