RANDER || Part 06

58 13 3
                                    

Happy Reading.

•••

"Ya, padahal Rander sama Rafzy itu sama-sama ganteng, masa lo nggak suka sih? Walaupun skil mereka berdua beda dalam bidang olahraga,"ucap Tierra terkekeh pelan.

Eleisha menatap Tierra yang duduk di sampingnya dan berdecak kesal menatap wajah Tierra. Dia membuang mukanya ke arah lain dan mendengus kesal.

"Ganteng-ganteng, tapi masih suka bolos,"sahut Eleisha.

Skacalia memutar bola matanya malas dan membuang mukanya ke arah lain, dia melirik mereka berdua sinis dan meletakkan kertas yang ada di tangannya ke meja mereka berdua

Cowok terus lo berdua, gak bosen?

Tierra terkekeh pelan dan menggeleng singkat menatap tulisan yang ada di tangannya, dia menatap Skacalia yang ada di sampingnya dengan senyuman yang mengembang.

"Enggak dong, cowok itu bagaikan kesenangan bagi gue,"ucap Tierra.

"Gue setuju. Tapi percuma kalau ganteng tapi nakal,"sahut Eleisha.

"That's good. Gue setuju sama Eleisha, ganteng-ganteng tapi bodoh, percuma sih, Ra,"timpal Tiffany.

Tierra mencibir sinis menatap raut wajah kedua sahabatnya, dia menatap Skacalia dengan buku tebal yang ada di tangan Skacalia. Tangan Tierra mengambil buku milik Skacalia dan memasukkannya ke dalam tas cewek itu.

"Masa seorang Tiffanyaza Louisa nggak berani bicarain cowok?"

Tierra menaikan satu alisnya menatap Tiffany yang duduk di belakangnya, dia memutar tubuhnya menatap Skacalia yang duduk di sampingnya dengan wajah kesal.

"Lo juga, belajar terus gue lihat tadi,"lanjut Tierra.

"Yang belajar juga dia, kenapa lo yang ribet, Ra?"sinis Tiffany.

•••

Motor Rander masuk ke dalam markas Ozoster dengan jaket kulit yang melekat di tubuhnya. Jaket kulit berlambang burung elang dengan sisi kiri dan kanannya yang terdapat nama Ozoster dengan kepala elang di dada kiri.

Rander mendudukan tubuhnya di samping Atraz yang sedang bermain ponsel, dia melirik Altraz sekilas dan menatap ke depan.

"Baru dateng lo?"tanya Altraz.

"Hm."

Altraz berdecak malas dan meletakkan ponselnya di meja, dia menaikan satu alisnya melihat wajah datar Rander.

Rander mengangkat bahunya acuh dan menyandarkan kepalanya di sandaran sofa sambil menatap ponsel yang ada di tangannya dengan tatapan datar.

Altraz memutar bola matanya malas dan menatap ponselnya yang ada di tangannya dengan tatapan datar menghiraukan Rander yang duduk di sampingnya.

"Yang lain mana, Raz?"tanya Rander.

"Belum dateng,"balas Altraz acuh tanpa melirik Rander yang ada di sampingnya.

Rander mengangguk singkat tanpa membuka suaranya, dia melirik Atraz sekilas dan menatap ke depan dengan pandangan datar. Rander menyandarkan kepalanya di sandaran sofa sambil menatap ke depan dengan tatapan datar.

"Soal cewek yang lo ganggu gimana? Ada perkembangan?"tanya Altraz.

"Menurut lo ada perkembangan?"sinis Rander.

Altraz terkekeh kecil, tangannya memasukkan ponsel ke dalam saku jaket yang ada di sofa sambil menatap Rander yang ada di sampingnya.

"Menurut gue sih, enggak,"balas Altraz terkekeh kasar.

RANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang