"Seandainya sejak awal tak kuyakinkan diriku. Tutur kata yang sempurna, tak sebaik yang kukira." ~Sial-Mahalini.
This is my first story on wattpad.
Semoga suka. (。•̀ᴗ-)✧
Anyway sambil dengerin musik mahalini enak guys.
Oke langsung aja, cuss baca!~♪~♪~♪~♪~♪
Hujan mengguyur bumi dengan deras. Nampak sosok gadis yang baru keluar dari supermarket dengan beberapa kantong kresek di tangannya.
"Disini cantik~ disana cantik~ dimana-mana ku memang cantik~," senandungnya dengan riang.
Gadis itu Kanara, ia antusias membeli camilan untuk menemani malam minggunya marathon drakor.
Nara menyipit memastikan sesuatu, seketika matanya terbuka lebar saat menangkap sebuah siluet orang yang ia kenal di seberang. Dengan cepat ia berlari ke bangunan seberang untuk menghampiri mereka.
*******
"Kalian berdua ngapain?"
"N-nara? Kamu sejak kapan disini?" Ana, perempuan berambut panjang itu terlihat terkejut saat menyadari kehadiran Nara.
"Sayang, aku bisa jelasin." Laki-laki berkaos hitam tiba-tiba menimpali.
"Jawab aja pertanyaan gue bangsat!" Nara tidak bisa mengontrol dirinya. Pemandangan yang baru saja ia lihat, sungguh hatinya serasa tertusuk ribuan pisau.
"Kamu jangan marah. Kita cuma kebetulan ketemu di jalan Nar, Jadi Deon ngajakin aku pulang bareng," jawab Ana sambil terisak.
"KALIAN PIKIR GUE BUTA HAH? GUE GAK BODOH! GUE LIAT KALIAN HAMPIR CIP*KAN, KALAU GUE GAK KESINI!" Nara mengepalkan erat tangannya.
"Gue salah apa sama kalian,"
"Dan lo, lo sahabat gue kan? Kenapa lo lakuin semua ini?" Nara menunjuk ke arah Ana. Ia tak percaya dengan semua ini. Sahabatnya tak mungkin melakukan hal ini kan?
"Lo mau tau?"
"Gue selingkuh. Dan dia, selingkuhan gue." Deon menarik Ana ke sampingnya.
"Lo pikir gue mau sama lo? Gue akui lo emang cantik sayangnya kutu buku, egois,"
"GUE MUAK NAR, GUE BOSEN SAMA LO!" Deon berkata tanpa perasaan bersalah.
Nara mengalihkan pandangannya saat Ana tertawa sambil mengelap air matanya, " CK CK, Nara Nara,"
"Lo pikir siapa yang mau sama perempuan ngebosenin kayak lo." Ana tersenyum remeh kearah Nara.
"Selama ini kalian manfaatin gue?" Nara merasakan dadanya sesak. Air matanya mengalir tanpa permisi.
"Akhirnya lo sadar ya," jawab Ana dengan wajah terkejut yang dibuat-buat.
*******
PLAKK
BUGHH
Suara tamparan nyaring terdengar, bekas tamparan merah terlihat di pipi Ana. dan Deon, laki-laki itu meringis sambil memegangi Perutnya yang terkena tinju.
"KALIAN BERDUA EMANG BRENGSEK!"
"Gue rasa, hal yang baru aja gue lakuin masih belum cukup buat bales kelakuan kalian." Nara menatap mereka berdua penuh kebencian.
"Liat aja, gue buat kalian menderita setelah ini!" Nara tersenyum miring dan berlari meninggalkan mereka.
"BURUAN KEJAR GOBLOK!" ucapan lantang Deon berhasil menyadarkan Ana.
Mereka berdua tahu, Nara tidak pernah main-main dengan ucapannya. Apalagi jika Nara mengadu kepada keluarganya, pasti bisnis orang tuanya akan terancam.
*******
"LEPAS"
"LEPASIN GUE ANJ" Nara meronta saat pergelangan tangannya dicekal kuat oleh Deon. Lelaki itu berhasil menyusul dan menangkap Nara.
"Gue akan lepasin lo, asal lo jangan ngadu," ucap Deon dengan penekanan.
"Cih! Dasar cowo cupu,"
"Aargghh," Deon menjerit saat aset berharganya ditendang oleh Nara. Gadis itu tersenyum puas atas tindakannya.
Ana yang melihat itu tidak diam, ia dengan cepat menahan tangan Nara.
"Nar, gue minta maaf," Ana berkata dengan ekspresi sedih.
"Lo pikir gue bakal ketipu sama muka busuk lo itu,"
"LO!" Ana yang tak terima langsung menjambak rambut Nara. Tak mau kalah, Nara juga ikut menjambak rambut Ana.
Nara menginjak kaki Ana yang membuat jambakannya terlepas. Dengan cepat Nara berlari dari orang sinting seperti mereka.
Tanpa memperhatikan jalan, dari arah berlawanan terdapat sebuah kendaraan yang melaju cepat.
Derasnya hujan, silaunya cahaya, cepatnya waktu, membuat Nara tak sempat menghindar. Nara merasakan tubuhnya terpental dan cairan hangat merah keluar dari tubuhnya.
"kita harus apa? Gimana kalo mereka tau soal ini,"
"Gue nggak mau dipenjara,"
"Lo pikir gue mau?"
Sebelum kesadarannya direnggut, sayup-sayup ia mendengar suara mereka. Hingga perlahan-lahan pandangannya mulai gelap.
*******
Nara, gadis malang yang telah dikhianati orang terdekatnya. Sayangnya Dewi Fortuna tidak berpihak padanya kali ini, belum sempat ia membocorkan kebenaran yang ia alami, malah mengalami kejadian yang tak terduga. Ia menutup mata membawa kisah pahitnya.
_______Gimana prolognya?
Ngomong-ngomong, kalian bisa panggil aku Ety (◍•ᴗ•◍)✧*。
Don't forget to vote & comment ♡
See u next part, guys.
Thankyou~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT FIGURAN, I AM VILLAIN
Fantasy[Follow dulu sebelum baca (。•̀ᴗ-)✧ ] ******** Karena insiden di malam minggunya, Nara terbangun di suatu tempat yang asing. Tempat entah berantah yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. "Gue dimana anjir," "Ini kenapa gue pake kebaya," "Hah...