2. Who is he?

712 74 0
                                    

~⁠♪~⁠♪~⁠♪~⁠♪~⁠♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~⁠♪~⁠♪~⁠♪~⁠♪~⁠♪

"Sultan mana sih ini yang buat acara, banyak banget menunya. Gue juga mau nikah sama orang kaya gini," ucap Naya dengan girang. Ia mengambil berbagai macam hidangan untuk dinikmati.

Sesekali Naya memperhatikan dekorasi sekitarnya, begitu mewah dan elegan. Pasti yang bertunangan orang kaya.

"Eyyo, hai Mas!"
"Mau makan juga," Naya bertanya sok akrab pada lelaki disampingnya.

Lelaki itu berdecak atas pertanyaan Naya. Tangannya mengambil beberapa makanan yang ingin ia makan.

"Boleh gabung meja nggak?" tanya Naya sambil menghampiri lelaki itu.

"Lo nggak liat disana banyak meja kosong,"

"Makan sendiri tuh nggak enak, kalau gini kan jadi ada temen ngobrol." Naya langsung duduk tanpa mendengar penolakan lelaki itu.

"CK, ganggu aja," ucap lelaki itu yang membuat Naya menatap nya sebal.

"Ini para tamu pada kemana? udah sepi aja." Naya penasaran mengapa dari tadi ia tidak melihat tamu yang datang selain dirinya dan lelaki di sampingnya.

"Udah pulang daritadi bego," jawab lelaki di samping Naya.

"Kurang ngajar banget lo ngatain gue," Naya tak terima, mengapa lelaki itu seperti membencinya. Memangnya dia siapa?

"Naya, kamu udah sembuh sayang?" Wanita paruh baya tiba-tiba menghampiri Naya.

"Aduh, ini siapa lagi anjir," batin Naya.

"Udah tante,"

"Kok tante, panggilnya Mama dong."

"I-iya Ma," jawab Naya kikuk.

"Kalau gitu Mama mau pulang dulu ya, Kalau udah selesai langsung pulang kak," katanya sambil menatap lelaki disamping Naya.

Naya merasakan pelukan hangat dari wanita itu, "Kalau anak mama nakal kamu bilang mama aja."

**********

"Tante tadi siapa ya?" lirih Naya yang masih didengar oleh lelaki itu.

"Mama gue, kenapa?"

"Tante tadi cantik, baik. Beda gitu sama lo,"

Lelaki itu tak menanggapi perkataan Naya. Ia memilih melanjutkan kembali acara makannya.

"Kenapa?, makan dulu mbak," ucap Naya pada Mbak Sarah yang baru saja menghampirinya.

Mbak mengalihkan pandangannya ke arah lelaki itu lalu menatap Naya kembali,"Udah tadi non, Mbak kesini mau jemput non. Kita mau pulang."

"Yaudah kalo gitu sekarang aja mbak,"
"Gue duluan, dadah," pamit Naya pada lelaki yang duduk di depannya.

**********

"Kenapa berhenti non?"

"Bentar mbak," Naya berjalan ke arah jajaran cake. Tangannya lihai mengambil bermacam-macam makanan dan dimasukkannya ke dalam paper bag yang ia bawa.

Sarah tidak habis pikir dengan anak dari majikannya itu. Padahal, jika ia minta ke ayahnya pasti akan dibelikan banyak cake. Kalau kata Naya sih, mubazir kalau makanan masih banyak. Lagian mumpung masih bisa menikmati, jadi gapapa mau ambil banyak.

Dari kejauhan, lelaki itu memperhatikan tingkah laku Naya.

"Dasar cewek aneh."

**********

"Astaga Naya, kamu kenapa bawa begituan. Papi kan bisa beliin kamu yang banyak." Ia tak habis pikir dengan tingkah laku putrinya.

"Udahlah Pi, yang penting Naya bahagia," bela sang Mami yang disetujui Naya. Keduanya asyik menikmati cake yang dibawa Naya.

"Tidak istri, tidak anak. Ternyata perilakunya sama saja," batin papi Naya.

"Ngomong-ngomong, kamu udah ketemu Cakra belum Nay,"

"Cakra siapa Mi," tanya Naya penasaran. Naya tau dari mbak Sarah, bahwa orang yang bertunangan adalah Cakra. Namun Naya tidak tahu seperti apa Cakra itu.

"Yang tadi nona ajak bicara," celetuk Sarah.

"Oohh." Naya manggut-manggut. Sebenarnya ia terkejut, lelaki yang di ajak bicara ternyata sosok punya acara.

"Gimana sih kamu, masa sama tunangan sendiri lupa," Naya terdiam mendengar ucapan itu.

Tunangan? Siapa? Dirinya menjadi tunangan lelaki itu? Mana mungkin.

Naya menoleh ke arah Sarah dan mendapat anggukan darinya. Itu artinya, lelaki itu benar-benar tunangannya.

Pantas saja, ia tak menemukan kedua pasangan tunangan di acara tadi. Ternyata ia sendiri adalah orangnya. Mengapa laki-laki itu tak memberi tahunya. Bagaimana bisa ia bertunangan dengan lelaki yang menyebalkan seperti Cakra.

Satu masalah belum selesai. Mengapa masalah Naya bertambah lagi. Sepertinya Naya harus menemui lelaki itu dan meminta jawaban darinya.

TBC


__________________

Halo~

Gimana kabarnya hari ini?

Niat awal mau up siang, tapi lupa 😭

Tapi tenang, bakal double up hari inii, seneng nggak?
Bilang seneng aja yaa, biar Ety seneng ahahaha😌

Jangan lupa vote and comment duluu ꒰⁠⑅⁠ᵕ⁠༚⁠ᵕ⁠꒱⁠˖⁠♡









NOT FIGURAN, I AM VILLAIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang