3. About Cakra

681 69 0
                                    

~⁠♪~⁠♪~⁠♪~⁠♪~⁠♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~⁠♪~⁠♪~⁠♪~⁠♪~⁠♪

Cakra Raiden Kalingga, dia merupakan pewaris keluarga Kalingga. Walaupun sifatnya angkuh, ia akan menjadi penurut saat bersama keluarganya, terutama Mamanya.

"Kak, kamu jagain calon mantu yang bener,"
"Sering-sering ajak Naya kesini,"
"Awas kalo kamu nakalin," ujar sang Mama mengancam anaknya.

Cakra menghela nafas pasrah, Mamanya tentu akan lebih membela Naya daripada dirinya.
Padahal, sedari awal Cakra tak pernah setuju dengan perjodohan yang dilakukan orangtuanya.

"Kak, kapan ngenalin pacar?"
"Cakra nggak mau pacaran, Ma."
____
"Anak temen mama udah pada pamer calon mantu ke arisan kak."
"Biarin aja ma, bukan urusan kita juga."
____
"Tan, anaknya suka sejenis,"
"APA? SERIUS KAMU CAKRA?"
"Gausah percaya ma, Doni penipu,"

Begitulah percakapan yang sering dibahas Cakra dan Mamanya, hingga perkataan ngawur dari Doni, sahabat Cakra membuat Mamanya terpengaruh. Mamanya tentu tak akan mau membiarkan putranya di jalan yang belok nan sesat.

"Dia orangnya cantik kak,"
"Ma Cakra nggak setuju dijodohin,"
"Anaknya baik, cantik, sopan, anggun, paket lengkap,"
"Cakra normal Ma,"
"Kalau kamu gamau, kamu gaboleh lagi pulang ke rumah,"
"Yaudah, Cakra tinggal di apartemen,"

Cakra mengingat bagaimana sang Mama terus menerus membujuknya untuk menerima perjodohan ini. Hingga ia memutuskan tinggal di apartemennya, namun sehari setelahnya, sang papanya menelfon memberitahu bahwa mamanya demam. Cakra tentu saja langsung bergegas pulang ke rumah.

"Ma, makan dulu,"
"Kamu mau dijodohin?"
"Mama sembuh dulu,"
_________

"Halo Om, tante,"
"Cakra, ini Naya,"
"Gimana? Cantik kan?"
" Naya, Mama sama Papa mau nemuin Papi Mami kamu dulu. Kalian berdua ngobrol ngobrol aja."
_____
"Aku Naya. Salam kenal."

Cakra masih mengingat awal pertemuannya dengan gadis itu. Ia tak menjawab sapaan gadis itu. Hingga mereka berdua sama-sama terdiam.
________

"Lo inget kan semua ini palsu,"
"Iya"
"Gue bakal akhiri pertunangan kita secepatnya,"
"Sementara kita pura-pura di depan Mama gue dan ortu lo,"
"Iya,"

Menurut Cakra, Kayana itu pendiam dan penurut. Jadi, memilih gadis itu sebagai tunangan sementaranya tidak masalah. Naya juga tidak akan menganggu hidupnya.

"Jangan pernah usik gue, atau rasain akibatnya." Begitulah prinsip lelaki itu.

Namun, dugaannya salah. Cakra melihat perubahan sikap dari Naya. Setelah pertunangan mereka, Naya pamit ke kamar mandi. Naya yang tak kunjung kembali membuat orang tuanya khawatir, saat Cakra menyusulnya ia menemukan gadis itu tergeletak tak sadarkan diri.

Cakra melihat Naya menjadi sosok yang asing. Bagaimana mata gadis itu berbinar saat melihat berbagai makanan. Bahkan, gadis itu menjadi sok kenal saat Cakra menghampirinya.

"Eyyo, hai Mas!"
"Mau makan juga,"

Cakra merasa aneh dengan sikap Naya, walau sudah meninggalkan gadis itu. Naya tetap menyusulnya dan menganggu dirinya.

"Dasar cewe aneh,"
"Gue bakal secepatnya mengakhiri semua ini."

Begitulah ucapan Cakra sebelum Naya pulang. Seperti kata pepatah, "Jangan percaya dengan Cover." Sekarang Cakra tau, pepatah tersebut memang benar adanya.

TBC

__________________

Akhirnya double up 😍

Lope banyak-banyak buat yang udah vote ♥️(⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

Kutunggu komen kalian jugaa~

Thankyou and See u next part.

NOT FIGURAN, I AM VILLAIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang