🐈‍⬛06🐈‍⬛

911 134 0
                                    

Salah satu hal yang membuat Hyoma senang...

(Y/n) tengah bercermin. Wajah gadis 19 tahun itu tampak cerah dan mulus, bibirnya juga merah alami terawat dengan baik.

Idaman sekali.

Terlihat beberapa produk kecantikan berada diatas meja rias. Kini gadis cantik itu tengah melakukan skincare routinenya.

'Tok tok tok'

"Masuk.."

Hyoma muncul dari balik pintu. Terlihat rambut panjangnya yang basah sehabis mandi. Handuk juga tergantung di pundaknya.

"Onee-chan, bisa pinjam hairdryer? Punyaku tidak mau nyala, sepertinya sudah rusak"

"Boleh, kemari sini..onee-chan akan melakukannya untukmu", (Y/n) menepuk nepuk kasur disebelahnya.

Tanpa basa basi Hyoma langsung saja duduk disana membelakangi (Y/n).

Suara hairdryer dinyalakan. (Y/n) dengan telaten mengeringkan rambut merah milik adiknya. Begitu lembut, harum, dan terawat, seperti rambutnya juga.

Karna yang mengajarkan Hyoma merawat tubuh memang (Y/n) sendiri. Kalau masalah ini (Y/n) tidak peduli entah itu Hyoma wanita atau pria, merawat diri tetap nomor satu.

"Sudah lama onee-chan tidak melakukan ini padamu. Ngomong-ngomong kenapa kau memanjangkan rambut? Bukankah saat itu kau bilang merepotkan jika bermain bola dengan rambut panjang??", tanya (Y/n).

"Tidak ada maksud apa-apa. Aku hanya berpikir rambut panjang itu keren untuk anak laki-laki"

"Ahh menunduk sedikit Hyoma-chan. Sejak kapan kau mulai tumbuh tinggi begini hm??"

"Hmphh onee-chan saja yang telat tumbuh"

"Apa katamu?!"

"Hehe bercandaa.."

"Mattaku, Hyoma-chan semakin kesini semakin nyebelin saja. Hampir saja onee-chan akan mencepak rambutmu"

"Jangan dong...,
Oiya onee-chan, mulai tahun besok onee-chan sudah pergi ke Tokyo ya"

(Y/n) mengangguk. Walau membelakangi kakaknya, Hyoma tau.

Setelah kehilangan kemampuan untuk bermain piano, (Y/n) sempat putus asa. Namun melihat adiknya Hyoma yang ikut bersedih, terutama galau karna bola, (Y/n) memutuskan untuk meninggalkan semua tentang piano.

Ia kembali normal, ia belajar agar bisa masuk perguruan tinggi terbaik yang ada di negaranya. Ia ingin berkarir di bidang pendidikan dan menjadi dosen. Memang terdengar tinggi sekali cita-cita barunya, tetapi apa salahnya berusaha?

Hyoma tetap terdiam.

(Y/n) menghela nafas panjang, gadis 19 tahun itu mematikan hairdryer kemudian menepuk pundak adiknya.

"Mau ikut ke Tokyo? Sekalian liburan. Habiskan liburan musim dinginmu dengan onee-chan di Tokyo..?"

Hyoma tersenyum kecil mendengarnya.

Ia mengangguk senang.

Liburan bersama dengan (Y/n)...

ONEE-CHAN || HYOMA CHIGIRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang