04 -SCFMH-

2.6K 161 16
                                    

---

Kaylee sedang menuruni tangga, ia melihat ke arah ruang makan di sana ia melihat caden yang tengah menatap nya.

Caden seketika memalingkan wajah nya.

Sebenarnya caden gugup karena di tatap balik oleh kaylee lihat lah daun telinga nya sudah memerah.

Tapi kaylee meng salah artikan tindakan caden, ia mengira caden mungkin caden risih di tatap nya.

Hei orang itu yang beberapa hari lagi akan membunuhnya kalau kaylee lupa.

Ia sedikit kesusahan untuk berjalan karena kaki nya, memakai sandal bulu mengurangi rasa sakit nya tapi tetap saja kan.

Sampai di ruang makan hanya ada sangutan antara garpu, sendok, dan piring.

Di antara mereka tidak ada yang membuka pembicaraan, atmosfer yang mereka ciptakan membuat hawa di sekitar menjadi tidak enak.

Kaylee ingin segera lari dari situasi ini tapi kedua kaki nya seakan engga untuk di ajak kompromi.

Caden ingin membuka pembicaraan tapi ia tak tau harus apa yang di bicarakan.

Tunggu ia lupa!.

Aish ia seharusnya meminta maaf kepada kaylee atas apa yang ia perbuat.

Caden merutuki kebodohan nya lagi, hah ia meringis pelan, sembari menyantap makanan nya pelan-pelan.

Tapi bukan sekarang mungkin setelah  mereka makan nanti.

Kaylee yang mendengar ringisan pelan caden pun seketika menoleh.

Oke cukup saat nya membuka pembicaraan.

"Kenapa" Tanya kaylee.

Caden seketika terdiam tak tau harus menjawab apa.

"Ah maksud ku.." ucapan kaylee terpotong saat caden menyela.

"Temui aku di ruangan kerja ku setelah ini" caden pun meranjak dari ruang makan untuk ke kamarnya yang berada di lantai atas.

Kaylee pun jadi bingung sendiri, ada apa dengan pria itu.

Hei itu menyebalkan menurut nya!, dasar pria aneh menyebalkan yang sial nya sangat tampan itu.

Kini kaylee sudah berada dikamar nya.

Pikiran negatif terus bermunculan di otak nya.

'Apa aku akan di cerai kan?.'

'Tunggu pasti ia menuntut perceraian seperti di novel itu.'

'Membanggakan kekasih nya itu di depan istri sah nya!.'

'Apa ia akan menjelek-jelekan ku seperti di novel.'

'Kalau begitu aku akan langsung setuju untuk bercerai, lagi pula aku kaya disini!.'

'Oke kau harus menyiapkan mental mu kaylee untuk menerima semua makian itu.'

---

Disisi lain caden tengah menerima telpon.

"Caden ada apa dengan mu sayang"

Caden menyerengit jijik.

"Aku ingin mengakhiri hubungan ini" keputusan caden sudah bulat.

"Tapi ken-"

Kebiasaan nya tidak bisa di ubah selalu menyela perkataan orang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

second chance for my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang