Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
-
-
Beberapa tahun lalu.
"Sekolah ini juga mengadakan pesta perayaan tahunan?" Keiko membaca salah satu selebaran yang ia dapat dari teman sebangkunya, Ryuha.
"Ya, dua bulan lagi, aku dengar konsepnya akan dibuat seperti pesta prom,"
Keiko mengangguk mengerti, senyumnya terbit.
Kemudian sikunya disenggol iseng oleh sang teman.
"Kalau ada semacam pemilihan raja dan ratu prom, sudah pasti kau dan pacarmu itu yang terpilih, seratus persen!"
Keiko menggeleng, "Tidak, justru aku berpikir Eunbin yang akan terpilih, dia yang tercantik, kan?"
Ryuha mencibir, "Cantik sih iya, tapi jika berpasangan, aku tidak yakin jika ia akan menang bersama Yeonjun sunbae yang super culun itu,"
Keiko menyipitkan matanya, menegur Ryuha yang seenaknya mengatai penampilan orang lain.
Tapi Ryuha bebal, gadis itu mengangkat bahu, "Kau pikir saja, gadis paling populer dan tercantik disekolah bersama dengan kutu buku culun, orang bilang Eunbin hanya memanfaatkan Yeonjun demi nilai,"
Keiko tak lagi mendengarkan ocehan Ryuha yang semakin lama semakin pedas itu, lagipula hubungan orang lain bukan urusannya, ia tidak peduli.
Pesta.
Sedikit, Keiko tertarik dengan acara itu.
Kemudian menoleh ke arah pojok belakang kelas.
Disitu, tempat Haechan duduk.
Yang selalu membuat keributan dengan anak laki-laki lainnya.
Haechan menyadari Keiko menatapnya.
Memberikan senyum miring dengan alis terangkat untuk menyapanya.
Wajah menyebalkan.
Hanya dengan itu, Keiko tersipu.
...
"Sudah dengar tentang pesta?"
Keiko bertanya di sela jam makan siang, menatap ragu lelaki yang tengah makan dengan lahap di hadapannya ini.
Lee Haechan.
Si pengacau tengil yang akhirnya bisa meluluhkan hatinya.
Entah bagaimana, Keiko yang super dingin itu bisa terperangkap.
Perasaan benci yang menjadi cinta di antara anak sekolah, klise.
Haechan merespon dengan mengangguk, "Setiap tahun dilakukan,"
Kemudian balas menatap Keiko, "Kau sangat tertarik, ya?"
"Terlihat?"
Haechan menunjuk kedua mata Keiko, "Binarnya kelihatan sekali,"
