17

1K 148 16
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Haechan menghampiri Keiko yang terlihat tengah sibuk mengeluarkan isi koper.

"Perlu bantuan?"

Keiko menggeleng tanpa menoleh, menolak tawaran.

Anehnya, seperti tidak mengerti atau memang sengaja, Haechan tetap ikut duduk disampingnya.

Tidak membantu sama sekali, yang dilakukan lelaki itu sekarang hanyalah memainkan rambut Keiko.

Memperhatikan setiap pergerakan wanita itu.

"Itu oleh-oleh? Untuk siapa saja?" Haechan bertanya, merujuk pada kurang lebih sepuluh paper bag kecil yang tersusun rapi tak jauh dari koper.

"Rekan kantor,"

"Yeonjun juga?"

Keiko mengangguk saja.

"Si sialan itu," Haechan mendesis kesal, "Untuk apa memberinya?"

"Aku bisa pergi liburan berkat ijinnya, dan tahu diri itu perlu,"

Haechan memutar bola mata, tidak menyukai setiap ucapan Keiko.

Kalau begini, bukankah usahanya akan sia-sia? Jika Keiko sendiri terlihat dengan mudah memberikan celah untuk Yeonjun.

Changbin.

Kembali teringat, mengenai Changbin yang sempat sulit dihubungi sejak beberapa hari lalu.

Haechan menatap Keiko.

"Kau tahu mengapa Changbin tiba-tiba sulit dihubungi?"

Keiko tidak langsung menjawab.

"Kau tidak-"

"Aku memintanya berhenti mengawasiku,"

"Keiko!"

Keiko menghela nafas, balas menatap Haechan.

"Sudah cukup, kau mau apa lagi? Alasanmu melakukannya tidak jelas, dan itu semua hanya akan menyulitkanku,"

"Kenapa kau selalu bertindak sesukamu? Apapun, setiap keputusan yang kau ambil, kau hanya memikirkan dirimu sendiri,"

"Jika aku berkata aku tidak suka, jangan lakukan itu, aku tidak nyaman, tidak setuju, pernahkah kau peduli?"

Haechan diam saja, menatap Keiko dengan sorot yang sulit dimengerti.

Semua perasaan tercampur.

Tapi, Keiko yang menyerangnya dengan balasan sorot mata yang penuh luka itu.

Terus menyalahkannya.

Bagaimana?

Ia hanya takut, jika kesalahan di masa lalu itu, terulang kembali.

"Aku menyulitkanmu?"

"Sangat,"

Jawaban yang sangat lugas, Haechan tertegun.

Recovery | LEE HAECHAN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang