Vote, komen, and happy reading 🧡
.
."
"Sakit babi, jangan diteken!"
"Bacot bener, diem kalau mau gue obatin!" Hages cemberut mendengar bentakan Millo, yang kini mengobati lukanya. Hages terkekeh geli melihat wajah tampan Millo yang terlalu dekat dengannya, bahkan ia bisa merasakan hembusan napas Millo.
"Ganteng amat sih, pak." Ujaran Hages membuat pergerakan tangan Millo berhenti. Millo tersenyum miring, menantang tatapan mata coklat milik Hages, namun tak sampai lima detik, Hages mengalihkan pandangannya.
"Udah mau 3 tahun juga pacaran, masih aja gak kuat gue tatap," cibir Millo.
"Ya jangan salahin gue anjir, salahin diri lo kenapa bisa bikin gue suka." Millo tertawa, gemas sekali pacarnya ini. Andai saja ia bisa memberi tahu semua orang tentang hubungan mereka, Millo ingin berteriak terutama pada Lijen, bahwa Hages Samantha ini milik Emillo Vergasta.
"Hages."
"Hm?"
"Kita sampai kapan kaya gini? Udah masuk tahun ketiga kita backstreet." Pembicaraan mereka berubah serius tiba-tiba. Hages hanya terdiam, masih enggan menjawab pertanyaan Millo. Memang bukan hal baru bagi mereka backstreet, karena permusuhan kelas IPA dan IPS memang sudah turunan generasi sebelumnya. Terlebih kelas Hages dan Emillo, dua kubu yang sulit disatukan.
"Mill, kita pernah omongin ini kan? Cuma sampai lulus," balas Hages kemudian. Millo tersenyum kecut sebelum menghela napas panjang.
"Iya, gue gak bakal bahas lagi," sahut Millo.
Drrtt drrtt
Suara ponsel membuyarkan suasana canggung tiba-tiba diantara mereka. Hages langsung membuka pesan dari grup kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet | Markhyuck Au (✔️)
HumorBACA WARNING OI! *** Di Neocity Highschool kelas IPA dan IPS itu musuhan. XII IPA 1 yang berisi antek-antek sekolah dengan segudang prestasi dan anak-anak kesayangan guru. Siswa kutu buku yang menyumbangkan berbagai piala untuk sekolah. Sedangkan...