Vote, komen, and happy reading🧡
.
.Tatanan panggung sudah didekor sedemikian rupa. Semua perlengkapan masih aman sejak gladi bersih kemarin. Hari ini adalah hari yang ditunggu, persembahan terakhir bagi anak kelas XII, sebelum nanti ujian dan lulus meninggalkan Neocity Highschool.
Hages di belakang panggung tak henti-hentinya mondar-mandir, hingga Lijen, Cillo, dan Rendra pusing sendiri. Mereka anggota band yang akan menjadi sorotan malam ini lengkap dengan baju yang dibuat khusus untuk acara.
"Lo ngapa sih anjir, cipirit?" Lijen ingin melempar stik drum yang ia pegang kepada Hages.
"Gue gugup sat, gue takut kalau tiba-tiba fals gimana?" Rendra terkekeh pelan, merasa lucu ketika melihat Hages begini. Jujur saja member IPS 5 tak pernah melihat Hages dengan tingkat kepercayaan diri yang rendah, karena lelaki itu orangnya kepedean.
"Rileks,Ges. Semua bakal baik-baik aja." Cillo menenangkan temannya seraya mengelus Dae, yang duduk di pangkuannya. Dan sempat-sempatnya pemuda kaya itu membawa anjing putih ini ke sekolah.
Kata sambutan dari ketua OSIS, kepada Emillo Vergasta dipersilahkan.
Suara MC dari luar terdengar memanggil nama Emillo, dan Hages buru-buru berlari menuju depan panggung. Ia ingin melihat pacarnya itu secara langsung. Meninggalkan Rendra, Lijen, dan juga Cillo dengan cengo. Bisa gitu berubah cepat mood nya?
"Pertama saya ucapkan terimakasih atas bimbingan sekolah dan kepercayaan sekolah pada kami untuk bertanggungjawab menyelenggarakan acara ini. Terimakasih kepada rekan-rekan saya yang selama ini bekerja sama dengan baik, melakukan tugas dengan baik. Terimakasih kepada teman-teman yang antusias menyambut pensi Neocity Highschool 2023. Untuk itu acara ini resmi dibuka!" Suara tepukan tangan terdengar seiring Millo mengakhiri kata sambutannya. Semua orang berteriak tak sabar untuk menikmati berbagai pertunjukan yang telah disusun.
Hages buru-buru kembali ke belakang panggung, meski penampilannya termasuk penampilan puncak dan akan ada di penghujung acara tetap saja ia gugup.
Kembali ke belakang panggung, Hages menemukan sudah ramai anggota OSIS lain. Ada Gerry, Jivan, dan juga Navis. Tiga orang itu sibuk membantu temannya. Gerry membantu Rendra, Jivan membantu Cillo dan Navis membantu Lijen.
Entah kenapa 6 orang ini seperti pasangan? Dan apa-apaan ini, hanya ia yang sendiri disini?
"Gimana Ges, udah mendingan setelah ngeliat pacar lo?" tanya Rendra.
"Belum, malah makin gugup anjir, si Millo keren banget kalau dipanggung," rengek Hages.
Navis tertawa kecil melihat teman barunya ini. Tak selang berapa lama, Millo datang menyusul mereka di belakang panggung.
"Kenapa lagi ayang? Masih takut?" tanya Millo.
"Dih najis lo bucin," cibir Rendra. Millo memilih abai.
"Mil, perasaan gue gak enak sumpah, kaya takut banget gitu mau manggung." Hages menceritakan apa yang ia rasakan.
"Gak bakal terjadi apa-apa kok, semua bakal baik-baik aja, Ges." Millo menenangkan pemuda itu seraya mengelus kedua pipi Hages. Sedangkan si empunya merasa nyaman. Millo itu memang punya cara apapun untuk menenangkannya.
"Lo percaya gue kan?" tanya Millo. Hages mengangguk.
"Kalau gitu, gue juga percaya sama lo. Lagian gladi bersih kemarin kan lancar." Hages tersenyum lalu mengangguk membenarkan. Dua orang itu bahkan mengabaikan teman-temannya yang menatap jijik—ah tepatnya mereka iri karena hubungan Millo dan Hages itu romantis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet | Markhyuck Au (✔️)
HumorBACA WARNING OI! *** Di Neocity Highschool kelas IPA dan IPS itu musuhan. XII IPA 1 yang berisi antek-antek sekolah dengan segudang prestasi dan anak-anak kesayangan guru. Siswa kutu buku yang menyumbangkan berbagai piala untuk sekolah. Sedangkan...