Sebelumnya aing pengen ngasih tau kalau ini konfliknya ringan dan rencana ini mo dibuat beberapa chap aja.
Vote, komen, and happy reading 🧡
.
.Hages menghela napas kasar setelah pesan terakhir darinya hanya dibaca oleh Millo. Bukan pertama kalinya Hages melarang Millo menghadiri perlombaan yang ia laksanakan, karena memang selama ini tak pernah anak IPA yang akan nonton pertandingan mereka.
"Kenapa lo? Nervous?" Suara Lucya membuat Hages mendongak, lalu pemuda itu menggeleng, menanggapi perempuan yang merupakan teman sekelasnya.
"Terus? Nunggu seseorang?" tanyanya lagi. Hages tersentak kecil, namun segera mengubah ekspresinya. Lucya terkekeh pelan, sepertinya ia tahu sesuatu.
"Lo taruhan sama Lijen?" tebak Lucya. Mendengar nama Lijen, Hages baru ingat kalau ia melakukan taruhan bersama pemuda itu. Kalau pertandingan hari ini yang paling banyak mencetak gol, akan menuruti permintaan yang menang. Masalahnya permintaan Lijen itu, buat jadi pacarnya.
"Iya anjir! Gue baru ingat, Lu gimana kalau gue kalah," sahut Hages.
"Loh kenapa? Kan tinggal pacaran, Lijen sama lo cocok aja, apalagi kalian udah klop, kecuali--" Lucya menjeda perkataannya.
"Kecuali apa?"
"Kecuali lo punya pacar, tapi enggak kan?" jawab Lucya.
"Punya, gue punya Emillo Vergasta, Lu!" batin Hages menjerit.
***
Millo ditarik oleh Navis untuk bergabung di tribun bersama penonton yang lain. Mereka berdua menonton pertandingan Hages. Awalnya Millo tak ingin ikut, karena Hages jelas sudah melarangnya tadi, namun penawaran Navis begitu menarik karena kapan lagi ia bisa menonton pertandingan pacarnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet | Markhyuck Au (✔️)
HumorBACA WARNING OI! *** Di Neocity Highschool kelas IPA dan IPS itu musuhan. XII IPA 1 yang berisi antek-antek sekolah dengan segudang prestasi dan anak-anak kesayangan guru. Siswa kutu buku yang menyumbangkan berbagai piala untuk sekolah. Sedangkan...