Terinspirasi dari momen hari ini
Vote, komen, and happy reading💙
.
.Bagi Emillo, Hages Samantha di masa kecil adalah orang yang menyebalkan. Hages itu cerewet, banyak tanya dan suka sekali melakukan skinship padanya. Millo belum pernah bertemu orang-orang seperti Hages sebelumnya, sebab itu awalnya ia risih. Benar-benar risih sampai ia ingin meminta pindah rumah pada Bubu-nya.
Itu sebelumnya, sebelum Millo kenal lebih jauh tentang Hages. Sejak kepergian ayahnya Hages selalu mengikutinya kemana pun, termasuk di sekolah yang sama. Ah, sebenarnya bukan Hages yang meminta melainkan kedua orang tua mereka yang ingin mereka selalu bersama-sama.
Hages kecil tak punya banyak teman, dan sebab itu ia selalu menempeli Millo kemanapun ia pergi. Millo tentu saja risih, ia harus mendengarkan kecerewetan Hages setiap hari baik di rumah maupun di sekolah.
"Kamu kenapa sih ngikutin aku terus?" sebal Millo, kira-kira si tampan itu masih kelas 4 SD. Pasalnya Hages saat pulang sekolah justru berbelok ke rumah Millo, alih-alih ke rumahnya.
"Aku nggak ikutin kamu, aku mau ketemu bubu."
"Bubu nggak dirumah," bohong Millo.
"Ih kamu boong ya, kata mami kalau suka boong nanti giginya ompong. Tuh liat gigi kamu udah hilang satu Millo." Bocah itu menatap Hages tajam, ia tersinggung karena memang bohong. Bubu-nya memang dirumah, Millo hanya tak ingin Hages mengikutinya.
"Loh, Hages mau mampir kesini." Tak lama setelah perdebatan kecil itu, pria cantik yang merupakan bubu Millo muncul.
"Allo bubu! Ages mau makan di tempat bubu!" seru Hages.
"Gak boleh, kamu pulang aja," usir Millo.
"Gak boleh gitu Emil, Hages kan temen kamu," nasihat Taella.
"Aku gak suka diikutin terus!" Pipi Millo menggembung karena kesal, beranjak duluan masuk ke rumahnya. Meninggalkan Taella yang geleng-geleng kepala seraya tertawa gemas.
"Hages, maafin Emil ya, dia bukannya gak suka, dia cuma kelaparan aja," bujuk Taella. Dan Hages memberikan senyuman terbaiknya lalu mengekor Taella masuk ke rumah.
Bocah itu menyusul Millo ke kamar atas perintah Taella, sebab pria cantik itu menyiapkan makanan di meja. Hages memang biasa masuk ke kamar Millo, awalnya ia memaksakan diri, tapi akhirnya Millo terbiasa.
Membuka pintu, Hages menemukan keadaan Millo yang tengah tertidur. Ia memilih mendekat ke arah pemuda itu. Hages tersenyum, baginya Millo adalah teman yang menyenangkan. Terlebih hanya Millo yang Hages punya sebagai teman.
"Millo, kamu kok bisa punya segalanya?" gumam Hages.
"Aku juga pengen punya temen banyak kaya kamu, pengen juga dipuji-puji guru kaya kamu, pengen juga pinter kaya kamu." Tentu saja tak ada jawaban, karena itu adalah gumanan pelan Hages.
Bocah itu tersenyum kecil, mendekatkan wajahnya pada wajah Millo. Hages mengagumi rupa Emillo, pantas saja banyak orang yang menyukainya. Lalu Hages ingat, bahwa kata mommy Tennya jika kita menyayangi seseorang, kita boleh memberikannya kecupan.
Hages pernah mendengar dan diperlakukan seperti itu oleh keluarganya. Maka dengan kesadaran penuh, Hages mengecup Millo tepat di pipi. Entah efek apa tapi berhasil membuatnya memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet | Markhyuck Au (✔️)
HumorBACA WARNING OI! *** Di Neocity Highschool kelas IPA dan IPS itu musuhan. XII IPA 1 yang berisi antek-antek sekolah dengan segudang prestasi dan anak-anak kesayangan guru. Siswa kutu buku yang menyumbangkan berbagai piala untuk sekolah. Sedangkan...