Mimpi Yang Terus Berulang

5 0 0
                                    

*Deep*

*Suara sirine Ambulance*

*Suara riuh orang-orang*

"Mama!... Mama!.... Mama!"

*Suara riuh*

"Mama!.... Mama!.... Mama!"
"Alen!"
"Mama!"
"Alen, Mama di sini."

*Mulai samar melihat seberkas siluet*

"Mam...."

*Deep*

"Mimpi itu, semakin berlanjut. Apa sebenarnya ini." Gumamku sambil memegangi telingaku yang berdenging. Entah kenapa telingaku selalu berdenging ketika aku terbangun dari tidur.

Dalam mimpi itu, aku mulai bisa melihat bayangan siluet seseorang, tapi entah siapa. Aku pun masih belum mengerti apa maksud mimpi itu.

Ketika aku ingin beranjak dari tempat tidur, aku merasakan kakiku begitu sakit. "Agrhhh, kenapa ini." Aku pun membuka selimut yang menutupi kakiku. Dan kulihat ada sedikit goresan, hanya saja tak ada darah. Tapi kenapa sesakit ini. Aku pun mencoba memaksa tubuhku untuk bangkit dari ranjang. Aku ingin menemui Mama untuk memeriksa luka ku ini.

Ketika aku membuka pintu kamarku, aku melihat Mama sedang membawa sesuatu ke dalam ruangan itu, ruangan tak bernama. Aku pun mencoba menahan langkahku sebentar, sebenarnya aku penasaran tentang ruangan itu, kenapa aku tak diperbolehkan masuk?

Dan sesudahnya Mama masuk ke ruangan itu, aku pun keluar dan mencoba mengendap-endap menguping ke dalam ruangan itu, tapi belum sampai aku mendengar suara apa pun, ada yang menepuk pundakku.
"Alen." Tegurnya.
"Eh, iya, Pah." Jawabku gelagapan.
"Kamu ngapain di sini?"
"Nggak kok, Pah. Hanya ingin mencari Mama. Mungkin saja Mama lagi di dalam kan." Jelasku sambil menunjuk ruangan itu.
"Mama lagi sibuk. Kamu butuh sesuatu?"
"Nggak, Pa. Cuma ada sedikit goresan di kakiku, dan itu terasa sakit."
"Coba Papa lihat." Ujarnya sambil melihat kakiku.
"Oh, ini hanya masalah kecil. Mama nanti pasti bisa memperbaikinya. Kamu tunggu di sana ya, Papa akan sampaikan ke Mama." Ujarnya sambil menunjuk ke arah meja makan.
"Baik, Pa."
Papa pun masuk ke dalam ruangan.

Tak lama, Mama pun keluar.
"Alen, mana yang sakit?" Ujarnya khawatir.
"Ini, Ma." Tunjukku, menunjuk kaki yang tergores. " Cuma luka kecil kok, Ma."
"Kamu tenang ya. Mama pasti akan perbaiki seperti semula."
Aku pun tersenyum mendengar kata-kata Mama. Mama pun kembali ke ruangan itu, dan keluar membawa sebuah gelas berisi air berwarna jingga.
"Minum ini dulu ya, nak. Setelah itu Mama akan perbaiki kamu."
"Ini apa, Ma? Sepertinya Alen baru pertama kali minum?" Selidikku heran.
"Ini obat, nak. Kamu akan cepat sembuh." Ujar Mama meyakinkan. Dan ku minum habis obat itu, tak berapa lama, kepalaku terasa begitu berat. Dan pada akhirnya........

"Ma......."

*Deep*

***

Bersambung.......

MY PERFECT MOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang