Seperti orang terasing

14 1 0
                                    

Aku Alenia Roxy. Aku dan keluargaku. ya, hanya aku dan keluargaku, Papa dan Mama. Hanya kami disini. Tak ada teman, maupun tetangga.

Entah kenapa orang tuaku memilih tempat yang sepi, sunyi seperti ini. Aku juga tidak begitu ingat apa yang terjadi 10 tahun belakangan ini. Hal terakhir yang aku ingat hanya ketika aku terbangun di ranjang rumah sakit, setelah itu aku tak ingat, hanya saja sudah berada di rumah ini.

Aku juga belum pernah melihat mereka pergi untuk bekerja. Hanya Mama yang sering keluar mencari keperluan rumah, dan keperluan sehari-hari. Aku juga tak tau pasti apa pekerjaan mereka.

***

"Alen, ayo kita keluar. Cuaca di luar sedang cerah loh."
"Iya, Pah. Alen ganti baju dulu ya."

Hari itu memang cuaca sedang cerah, aku pun bisa merasakannya. Mendengar burung-burung berkicau ria, bunga-bunga mekar di taman, dan Mama, Papa yang sedang berkebun.

Aku suka berkebun, begitupun Mama. Kami menanam banyak sayur, buah, serta tanaman obat. Ya, mungkin karena kami jauh dari permukiman. Akupun belum pernah melihat seorangpun di sekitar sini selain orang tuaku.

"Alen, tolong bantu Mama pindahin tomat itu, sama sekalian strawberry nya juga ya."
"Baik, Ma. Papa lagi nanem apa?" Teriakku sambil menoleh Papa yang ada di seberang.
"Nanem alpukat, kan mama suka alpukat." Ujarnya serambi tersenyum menatap Mama.
Setelah itu aku pun mendekati Mama.
"Ma, kenapa Alen nggak pergi ke sekolah aja. Nanti kalo Alen sekolah, pasti Alen akan punya banyak temen, terus kita bisa pindah rumah juga biar bisa punya tetangga, terus Al...."
"CUKUP!!!" Bentakan itu membekukan ku. Belum selesai aku mengoceh, Mama sudah memotong bicaraku. Ini bukan untuk pertama kalinya aku membahas untuk mempunyai seorang teman.
"Alen, Mama nggak mau denger lagi kamu bahas tentang ini. Sudah berapa kali Mama bilang, kita nggak perlu semua itu, kamu ngerti. Sekali lagi kamu bahas ini. Mama nggak akan segan buat hukum kamu." Mamapun beranjak tanpa menoleh sedikit pun kepadaku.

Apa aku salah jika ingin punya teman, dan merasa normal? Apa sebegitu terusiknya Mama dengan kehadiran orang lain, sampai begitu marahnya Mama mendengarku berceloteh tentang itu.

***
B

ersambung........

MY PERFECT MOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang