ten

77 5 2
                                    

Waktu menunjukan pukul 3 sore, Zayn-Perrie, Liam-Sophia, belum pulang. Tapi tampaknya mereka ingin menginap di sini.

"Hey Nee, apa kau keberatan jika aku dan Liam ingin menginap di sini? Bersama Perrie dan Dani juga, untuk menemani kalian berdua." ucap Zayn

"Tentu, itu pasti menyenangkan" balas Niall dengan senyuman lebar

"Bagaimana dengan Harry?" ucap Liam, membuat Niall dan Zayn menatapnya tiba tiba

"Tunggu biar ku sms Harry" ucap Niall

-Harry pov-

Hari ini aku memutuskan untuk jalan jalan berkeliling kota London dan mungkin sedikit mampir di club. Aku lelah hari ini hanya melihat Niall dan Ingrid yang semakin dekat.

Ku langkahkan kaki ku masuk kedalam club, sambil melihat orang orang di sekeliling ku berjalan menuju bar dan memesan segelas beer lalu meneguknya sedikit demi sedikit. Aku masih teringat tentang Ingrid.

"Mengapa aku terus memikirkannya? Dia saja tak pernah memikirkan ku kok" aku hanya bisa menggerutu di dalam hati.

Terdiam beberapa saat sebelum seseorang menepuk pundakku dan membuyarkan semua pikiran ku, langsung ku mendongak ke arahnya dan yap, mengapa dia ada di sini-- Kay.

Kayla vannia mantan kekasih ku yg masih belum bisa ku lupakan sepenuhnya. Entah mengapa saat itu ia memutuskan ku, menurut informasi yang ku dapat ayahnya melarangnya bergaul dengan ku.

"Hey, lama tak berjumpa dengan mu. Bagaimana keadan mu sekarang?" ucap Kay yg langsung mengambil posisi duduk di samping ku dan memesan sebuah minuman

"Hey Kay, aku juga sangat merindukan mu, mengapa kau ada di--" ucapan ku terpotong karna merasakan ponsel ku bergetar di saku celana ku

From: Niall Horan

Haz, apa kau mau ikut menginap di rumah sakit? Zayn dan liam juga akan menginap mungkin kau bisa ikut begabung bersama. Itu juga jika kau mau.

Pesan macam apa ini? Tidak, aku tak tertarik, ini sama saja aku akan melihat Niall dan ingrid bermesaraan.

"Ada apa hazz? Ada yg salah?" ayolah Kay jangan ganggu konsentrasi ku saat sedang mengetik pesan

"Tak apa"

To: Niall Horan

Tidak terima kasih, aku akan tidur di basecamp saja, aku juga akan mengajak Kay, kau ingat? Kayle Vannia aku bertemu dengannya di club, tenang saja Nee

Uh persetanan, mengapa aku selembut ini. Baiklah lupakan.

"Jadi bagaimana tadi?" pandangan ku tertuju pada Kay yang ternyata sedang membaca sebuah novel dengan wajah yang sangat manis. Ternyata ia masih sama seperti dulu, tak pernah melupakan novelnya saat kemana pun ia pergi. Manis itu lah yang bisa ku gambarkan saat melihat sosok Kay yang sedang membaca novelnya.

"Harry? Harry!! Mengapa kau melihat ku seperti itu?" lamunan ku terbuyar saat mendengar panggilannya yang cukup keras

"Ha? Eh? Tidak tidak apa. Aku hanya kagum padamu ternyata kau masih seperti dulu bersama novel novel mu itu" jujur ia semakin manis di tambah dengan kaca mata baca itu.

Drrtt drtt, ponsel ku bergetar lagi

From: Niall Horan

Baik lah, tpi jika kau ingin berkunjung datang saja. Dan sampai kan salam ku pada Kay

"Kay, kau ingat Niall Horan? Ia menitipkan salam untuk mu" ucap ku sambil Kay meminum pesanannya ku rasa ia hanya memesan sebuah ice lemon tea

"Oh ya aku tak akan lupa dengan anak itu, ia sudah punya pacar? Pasti yg menjadi pacarnya sangat beruntung, ia akan selalu membuat pasangannya tersenyum, aku yakin itu, bilang padanya aku terima salamnya" Nyess, sebegitu spesialnya kah Niall hingga Kay yg tak bertemu Niall selama kuranglebih 6 tahun masih mengingat bagian ini? Uhh kuyakin Ingrid sangat beruntung.

"Ngomong ngomong, kau tinggal di mana?" dari pada membahas Niall lebih baik ku mengalihkan arah pembicaraan ini saja

"Kebetulan aku baru saja tiba di London, dan aku belum menemukan tempat tinggal" tepat!

"Bagaimana jika kau tinggal di rumah ku sementara, kebetulan aku sendiri, dan tidak ada orang di sana"

"Boleh saja sihh, apa kau tidak keberatan?" bagaimana mungkin aku keberatan "ohh yaa!! Pacaramuu? Bagaimana jika ia mengetahuinya? Memergoki kita satu rumah? Melihat kita bersama? Jika dia me---" stop it Kay

"5 kata untuk mu. Aku - tidak - punya - pacar - mengerti!" "sudah ayo ikut saja, semua akan aman" langsung saja ku tarik tangannya dan mengajaknya pulang ke rumah.

Dimobil kami hanya berdiam diri, sebelum,

"Kau yakin hanya ini barang bawaan mu? Kau akan lama tinggal di London bukan?" baiklah tidak ada salahnya memulai perbincangan

"Ya hanya itu yang aku bawa, aku terlalu malas membawa banyak barang yang tak berguna. Lagi pula aku bisa saja membeli di sini atau mencucinya di laundry"

"Baiklah"

Hanya ini? Hanya ini yang bisa ku katakan? Ayolah Harry perjalanan masih 1 jam lagi dan kau hanya diam saja

"Hayy!!"

"Gila kau Harry, kau bisa membuat jantungku jatuh ke perut, apa sih?" kurasa dia benar benar terkejut

"Hahaha maaf Kay, tapi ini sangat sepi. Apa kau lapar? Kita bisa mampir dia cafe favorit ku jika kau mau" ayo lah Kayy mau, mauuu

"Boleh saja, kurasa aku memang lapar. Makanan di pesawat sungguh membuat ku muak"

"Oke kita meluncur"

*******

Ku bukakan pintu untuk Kay.

"Aku ingat saat dulu kita ke pantai, apa kau mengingatnya? Kurasa itu sangat indah" sambil menutup kembal pintu mobil

"Tentu aku mengingatnya, aku merindukan itu" ucap Kay sambil berjalan berdampingan dengan ku

"Selamat malam tuan. Meja untuk dua orang? Silahkan masuk" ucap sang pelayan

Aku memilih meja sedikit di pojok

"Ini menunya tuan, jika sudah siap memesan bisa tekan belnya, permisi"

"Kau mau pesan apa? Biar aku yang bayar"

"Benarkah, uhh terima kasihh Harry aku mencintai mu" ucap Kay sambil mecubit pipiku, tak banyak yang hilang darinya

#Setelah selesai memesan#

"Tak banyak yang hilang dari mu Kay" ucapku memecah keheningan

"Kau juga"

"Oiya bagaimana keadaan ayahmu?"

"Ia sudah meninggal 2tahun lalu, karena penyakit jantung yang di deritanya"

"Oh maafkan aku" yaampun ayahnya sudah meninggal?

"Tidak apa"

"Dan apa tujuan mu datang ke London?"

"Aku sedang menjalankan tugas yang di berikan kepala rumah sakit di tempat aku bekerja, aku di tugaskan untuk bekerja di sebuah rumah sakit di London dan bekerja untuk beberapa saat di sana" kau dokter?

"Kau dokter? Hebat sekali, setelah sekian lama kita tak berjumpa seorang Kayla Vannia yang pernah mendapat nilai 0 telah menjadi dokter, aku- ter- sanjung- kau tau?" ledek ku dan membuat Kay memasang muka bebeknya yang sangat aku rindukan

"Mengapa kau tidak meminta maaf pada ku atau membujuk ku? Malah memperhatikan ku sepertu itu"

"Aku sangat merindukan mu. Wajah bebek mu ke pedean mu"

Wajah Kay mulai memerah

"Aku juga me----" ucapannya terpotong

"Permisi pesanannya tuan, nyonya"

"Terima kasih"

_____________

Ini ada yang berubah ya? Aku sengaja ganti cara penulisannya/apalah itu namanya/ supaya ga nyampah karna banyak kata kata yg sebenernya bisa di bikin lebih singkat ya gitu lahh wkwkwk

Maaf kalau ini malah tambah garing dan jelek

Anggi✌

Are We Done YetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang