fifteen

58 3 1
                                    

Hening, di mobil hanya hening.

"Em kenapa sepi sekali tidak ada musik atau lelucon apa?" ucap Louis yg duduk di belakang ku

"Iya, kenapa sepi, tapi hey, bukannya kau yang selalu memberi lelucon?" balas Liam,

Selagi di belakang sedang berisik.

"Hey Nee kau kenapa?" kenapa Niall terlihat seperti orang gelisah. Dan ia menyetir seperti orang kebingungan

"Oh hey babe. Memangnya aku seperti apa? Aku tak apa kok" sebenarnya aku tak yakin, tapi sudahlah ia tak pernah berbohong dengan ku kok.

Tiba tiba mobilnya berhenti.

"Hey ada apa?" tanya Zayn di belakang.

"Sepertinya aku ingin buang air kecil sebentar" ucap Niall tergesa gesa keluar dari mobil

"Em guys, kau merasa ada yang aneh tidak dengan Niall selama perjalanan ini?" tanya ku menghadap belakang

"Iya, sebelumnya Niall tak pernah seaneh ini. Tapi jika aku bilang sebelum ada kau, itu tak masuk akal, karna saat ada kau selama ini ia tidak seperti ini juga" jelas Louis panjang lebar

"Harry?" aku melihatnya duduk termenung di belakang mengahadap ke jendela dan menatap keluar.

-Niall pov-

Call : Kayla Vannia

Niall: Kau belum berangkat kan? Kau jangan berangkat sebelum aku beri kau aba aba

Kayla: belum aku masih bersiap di apartement ku. Siapp aku akan menunggu aba aba mu

Niall: bagus. Em kau tau, aku takut rencana ini gagal.

Kayla: hah? Kenapa? Jangan bilang kau benar benar menyukainya? Aku tak mau dengan itu Horan

Niall: ah aku juga tak tau, sudah lah. Aku harus kembali keperjalanan. Dahh

**

"Oh maaf aku lama, tadi aku harus mencari tempat yang tepat" alasan murahan

"Tak apa, ayo lanjutakan perjalanan kita" jawab Ingrid

"Baiklah sayang"

**
-ingrid pov-

"Yapiieee kita sudah sampai!!" teriak Eleanor, Perrie dan Sophia.

Sebuah hutan, sangat indah, namun sangat dalam.

"Bagaimana?" tanya Niall pada kami

"Lumayan, selera tempat mu sebagus selera makan mu Horan" balas Zayn

"Hey Harry, bergabung lah!" teriak Louis

"Em, aku ingin di sini sebentar mencari sinyal, di sini ada sedikit!" teriaknya

-Harry pov-

Call: Paul (Anak buah Harry)

Harry: Hey Paul, apa kau sudah melihat sebuah tanda tanda?

Paul: sejak pagi aku belum melihat ia keluar atau jelasnya tidak ada tanda tanda lain Hazz

Harry: oh baiklah, terimakasih. Dan ikuti dia kemana pun jangan sampai lepas atau ketahuan. Oiya jangan lupa beri aku kabar terbarunya. Kau yang terbaik Paul

Paul: tentu, aku akan berusaha semaksimal mungkin. Terimakasih Harry. Selamat pagi.

**

Are We Done YetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang