2

274 13 0
                                    

"Bagus kau pria sejati."

"Kita akan merencanakan strategi.", Seru Dot Pixis.

Ian, Rico, dan Mitabi adalah tim elit Garnisun yang diberi tugas untuk melindungi Eren dari para titan yang akan menyerangnya selagi Eren mengangkat dan membawa batu tersebut ke lubang dinding.

"Eren, aku minta maaf karena rencanaku kamu yang menanggung semua tanggung jawabnya.", Seru Armin.

"Aku percaya padamu, kau selalu menemukan solusi yang tepat.", Jawab Eren.

"Eren aku akan-", Mikasa belum menyelesaikan ucapannya Eren sudah mendahului.

"Aku ini bukan anak atau saudaramu!"

Tapi pada akhirnya Mikasa ditugaskan bergabung dengan tim elit untuk melindungi Eren. Ian, Eren, Mikasa, Rico dan Mitabi berlari diatas dinding menuju daerah terdekat dengan batu yang akan diangkat oleh Eren. Dalam perjalanan sembari berlari Rico memberi motivasi untuk Eren agar semangatnya terbakar dan tak membiarkan kematian teman-temannya sia-sia.

Rico menembakkan suar hijau pertanda operasi sudah dimulai, Eren pun berubah menjadi titan tetapi sesaat setelah berubah dia menyerang Mikasa yang berada di atap tepat dibelakangnya. Eren dalam bentuk titannya melukai diri sendiri, rico kembali menembakkan suar merah pertanda operasi gagal.









Dari kejauhan Armin melihat asap merah dari suar yang ditembak Rico, ia lalu berlari sendirian menuju tim elit. Ian, Rico, Mikasa, dan Mitabi berseteru karena Rico dan Mitabi bersikeras akan kembali ke dinding dan menyatakan bahwa operasi gagal berbanding terbalik dengan Ian dan Mikasa yang tampaknya masih mau mencoba kembali. Tapi pada akhirnya Rico dan Mitabi bisa menerima keputusan Ian karena dia yang memimpin operasi ini.

"Ini demi melindungi pacarmu.", Ucap Ian yang sukses membuat pipi Mikasa memerah.

"D-dia keluargaku.", Jawabnya sembari menarik syalnya untuk menutupi pipinya yang memerah.

Titan Eren masih belum bergerak lukanya juga tidak beregenerasi, Armin mendekati titan Eren dia berdiri dipundaknya.

"Mikasa apa yang terjadi pada Eren?"

"Menjauh lah darinya, Eren tak bisa mengendalikan titannya."

"Bagaimana rencananya?"

"Gagal."

Armin pun mendekati tengkuk titan Eren dan menusuknya, caranya berhasil titan Eren berteriak meronta ronta.

"Armin!"

"Mikasa! Serahkan Eren padaku, cepat pergi bertarung lah."

Mikasa pun berlari menjauh dari Armin dan titan Eren dia pergi membantu teman-temannya yang melawan para titan. Disisi lain Jean berlari menghindari titan-titan, dia masuk ke salah satu rumah dan bersembunyi disana, alat manuver 3D nya rusak.









"Eren bukankah kita akan melihat dunia luar?"

"Eren jawab aku."

Titan Eren bereaksi, dentuman suara langkah kaki titan Eren menyadarkan teman-temannya, mereka melihat Titan Eren yang memanggul batu dan membawanya menuju lubang dinding.

"Meski bertaruh nyawa kita harus melindungi Eren sampai gerbang!", Seru Ian.

"Jangan sampai titan-titan itu menghalanginya, kita harus membantu Eren.", Jean berseru kepada teman-temannya.

Armin dan Mikasa berlari didepan Eren untuk menghalau titan-titan yang mendekati eren, mereka hampir sampai didepan gerbang, tetapi ada satu titan yang berdiri menghalangi mereka, dengan cepat Rico yang datang dari atas dinding melukai mata Titan itu dan dilanjut Mikasa yang memotong tengkuknya.

Captain Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang