3

250 13 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama kadet 104 menjalani aktivitas sebagai pasukan pengintai, mereka akan menjalankan misi pertama. Yaitu misi keluar dinding, cukup menegangkan karena untuk pertama kalinya mereka akan pergi keluar dinding. Suar merah masih mengepul di awan, Armin mempercepat lajunya mengikuti formasi yang sudah diberikan oleh komandan Erwin. Suara dentuman besar seperti orang berlari dari belakangnya, dia menengok dan benar saja ada titan abnormal yang mengejar mereka, Armin selamat karena titan itu melewatinya. Dia berpikir sepertinya titan itu mengejar sesuatu apakah titan itu seperti titan Eren? Dilihat dari tindakan dan kelincahan titan itu sepertinya dia memiliki akal.









Semua anggota pasukan menunggu diatas pohon, mereka sedang menunggu aba-aba dari komandan Erwin.

"Mikasa lihatlah banyak titan dibawah kita.", Seru Sasha dengan ketakutan.

"Lalu mau bagaimana?"

"Disini saja menunggu perintah dari komandan lagipula kita tak bisa kemana-mana, lihatlah mereka mengerikan."

Ditempat lain Levi berdiri diatas kepala titan wanita itu dia mendecih saat melihat titan itu hanya diam.

"Keluar lah dari onggokan daging itu."

"Semoga kau tak terkencing saat aku mengeluarkanmu."

Seketika titan wanita itu berteriak membuat semua anggota pengintai panik karena mendengar langkah para titan yang berlari menuju tempat mereka. Dan benar saja titan-titan itu memakan titan wanita tersebut.

"Diluar dugaan pasti dia pergi menggunakan seragam yang sama dengan kita.", Erwin menerka-nerka.

"Cih."

Mereka semua menunggangi kuda dan kembali, tetapi belum sampai keluar hutan suara teriakan titan Eren terdengar.

"Itu Eren!", Seru Mikasa.

"Mikasa! Jangan kesana pasti disana bahaya.", Sasha memperingatkan Mikasa.

"Jika Eren berubah pasti itu kondisi darurat.", Setelah mengatakan itu ia hendak pergi tetapi tangannya dicekal Sasha.

"Berhati-hatilah.", Ucap Sasha yang dibalas anggukan oleh Mikasa.

"Firasat Sasha biasanya memang tepat.", Batin Mikasa.









Saat Mikasa sampai matanya terbelalak melihat Titan Eren berkelahi dengan Titan wanita tersebut, cepat-cepat dia membantu Eren melawan titan wanita. Tapi naas Eren kalah dalam perkelahian itu, tubuh Eren akan dimakan oleh titan wanita, tapi dengan cepat Mikasa menyerangnya namun keahlian titan itupun tak bisa diragukan karena dia dapat menghindari serangan-serangan dari Mikasa, saat akan menyerang tengkuknya Mikasa dibuat kaget karna titan itu bisa mengeraskan kulitnya. Pedangnya hancur dan jatuh, Eren sudah dimakan olehnya dan dibawa lari, matanya memerah penuh dendam dan amarah. Tetapi saat akan menyusul titan itu Mikasa tersentak oleh tangan yang melingkari pinggangnya.

"Heichou.", Cicitnya.

Pandangan mereka bertemu, ada gejolak aneh dalam diri mereka, jantung yang berdetak tak normal.

"Lepaskan aku."

"Tidak, patuhi perintahku."

"Kau tidak menjaganya dengan baik."

"Aku bersamamu Mikasa, kau alihkan perhatiannya aku yang menyerang."

Alih-alih menjawab tuduhan Mikasa, Levi lebih memilih memberi instruksi untuk Mikasa.

"Baiklah heichou hati-hati."

Hanya kalimat sederhana tapi membuat pipi Levi memanas dan jantungnya makin berdetak tak karuan.

Captain Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang