prolog

1.9K 74 3
                                    

"woi dek lagi ngapain lo?" Tanya Hilmi yang baru saja turun dari arah tangga.

Yang di tanyai pun menoleh menghadap ke orang yang baru saja turun "abang gak liat Jidan lagi ngapain?" Bukan nya menjawab jidan yang di tanyai malah balik bertanya.

Hilmi langsung berlari ke arah jidan yang sedang menonton televisi yang menayangkan film kesukaan nya. Hilmi menghimpit kepala Jidan di antara ketiak nya.

"BANG RENDI LIAT NIH BANG HILMI GANGGUIN AKU" teriak Jidan mengadu kepada bang Rendi yang kebetulan berada di dapur.

Hilmi menjadi panik mendengar teriakan Jidan "heh lo diam-diam dong. Nanti gue beliin yang lo mau deh"

Rendi yang mendengar teriakan menggelegar Jidan hanya melihat nya sekilas lalu membuang nafas lelah menghadapi kelakuan Hilmi.

Mata Jidan berbinar mendengar perkataan yang menggiurkan dari Hilmi.

"Beneran terserah aku kan?" Tanya Jidan memastikan perkataan Hilmi.

Hilmi mengangguk ragu ketika melihat binar di mata Jidan 'perasaan gue gak enak. Pasti dompet gue bakal menipis nih' ujar nya dalam hati

"YEYYYY" teriak Jidan dengan semangat "beliin aku hp baru ya bang. Hp yang baru keluar itu. Iphone terbaru terus ram sama memori nya yang paling besar ya. Aku tunggu besok hp nya"

'tuh kan bener dugaan gue' Hilmi tersenyum canggung mendengar perkataan adek nya itu "insyaallah nanti abang beliin" ujar nya dengan canggung.

Hilmi pergi menghindari adek nya yang terlihat senang. Ia tersenyum miris ketika mengambil dompet nya yang berada di saku celana. Sudah lah dompet nya kering tambah kering pula akibat adek nya.

"Besar banget uang tutup mulut nya dek" ujar Hilmi dengan muka pasrah.

Sedangkan Jidan masih terlihat melompat-lompat kesenangan akibat perkataan abang nya yang akan membelikan nya ponsel baru.


.˳⁺⁎˚ ꒰ఎ ★ ໒꒱ ˚⁎⁺˳ .


Oke kita mulai perkenalannya

Di mulai dari abang gue yang pertama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di mulai dari abang gue yang pertama. Nama nya Mario Gunawan yang biasa di panggil bang Iyo sama adek-adek nya. Cita Cita bang Iyo tuh sebenar nya jadi dokter tapi karena dia udah males buat belajar lagi jadi dia coba coba daftar TNI eh malah keterima. Dia jarang ada dirumah karena tugas sana sini kalau di rumah paling cuman dua mingguan habis itu dia tugas lagi. Kalau di rumah pencicilan tapi kalau udah di luar rumah gaya nya menjadi-jadi, apalagi kalau udah pakai seragam loreng mulai deh tebar pesona sama cewek-cewek sana-sini. Mentang-mentang jomblo malah kayak gitu sama cewek. Belum aja kalau ketahuan sama bunda mungkin habis dia di omelin. Tapi dia yang paling pengertian di antara saudara gue yang lain .

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BIM SALABIM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang