𝐒𝐖𝐄𝐄𝐓

4K 375 41
                                    

🍏

Draco menatap gadis yang tengah menulis di sampingnya, Mata biru-keabuannya tak pernah lepas dari sosok gadis bersurai hitam disampingnya.

(Y/n) terlihat bahagia ketika melihat kereta kuda terbang milik Beauxbâtons, sungguh hal kecil saja dapat membuat gadis itu tersenyum  cantik dimata Draco.

Bisakah dia jadi (Y/n)-ku?

"Hati-hati" Draco memeluk (Y/n) dari belakang, Takut terjatuh.

"Lihat Draco murid laki-laki Durmstrang memiliki rambut yang pendek" (Y/n) terkekeh.

"Bukankah Aku lebih baik (tampan) karena punya rambut yang sedikit panjang?" Draco tersenyum tipis.

"Benar Kau selalu terlihat lebih baik dari tahun ke tahun" (Y/n) mengusap rambut Draco pelan.

Wajah Draco seketika memerah, Ia ingin memanggil gadis didepannya dengan 'love' dan memeluknya seharian.

Draco menutup kedua mata (Y/n) dengan kedua tangannya "Apa yang kau lakukan Draco?" (Y/n) memukul pelan punggung tangan Draco.

"Bagaimana kalau kita pergi dibanding harus melihat murid (laki-laki) yang datang? Aku punya coklat" Draco tersenyum ketika Ia melepas tangannya lalu (Y/n) melihatnya.

"Benarkah?"

"Tentu saja, everything for my princess"

(Y/n) yang mendengar Draco mengatakan itu seketika terdiam, Ia menggelengkan kepalanya takut Ia salah paham.

"Kenapa menggeleng? Kau tak mau?" Tanya Draco memastikan.

"Tidak bukan itu, Aku mau coklatnya"

"Kalau begitu ikut aku" Draco mengulurkan tangannya dan (Y/n) menggenggam tangannya.

Satu hal baru dari pertemanan mereka sejak usia 8 tahun adalah hari ini  Draco pertama kalinya mengatakan kata 'Princess' padanya.

.....

Di perpustakaan melakukan kerja sama kelompok dengan salah dua temannya membuat (Y/n) dan temannya itu harus berkutat dengan buku-buku tebal.

"Louis" Panggilnya.

"Yah kenapa Boot?" (Y/n) menatap Terry Boot yang berada disampingnya.

"Bagian ini apa kau memahaminya?" Tanya pemuda Ravenclaw itu.

"Biar kulihat" (Y/n) sedikit mendekat kearah Terry hingga bahu mereka saling bersentuhan.

Tak lama sebuah tangan mendorong bahu Terry Boot dengan kasar, Susan Bones yang melihat itu membekap mulutnya terkejut begitupun dengan (Y/n) yang terkejut ketika melihat siapa pelakunya.

"Draco apa yang kau lakukan?" (Y/n) membantu Terry Boot yang terjatuh karena ulah Draco.

Mata Draco seketika nanar memandang (Y/n) yang melalui kontak fisik dengan Terry Boot.

"Maaf Boot dan Susan bisakah kalian melanjutkan kerja sama kita? Aku akan membawa Draco keluar" (Y/n) menarik tangan Draco dan keluar perpustakaan setelah mendapat persetujuan.

"Kenapa kau melakukan itu Draco?" Tanya (Y/n) setelah menjauh dari area perpustakaan.

"Aku-" Draco tak bisa menjawannya.

"Aku? Aku apa?" Tanya (Y/n) yang mulai kesal.

Draco memejamkan matanya tak mungkin ia bilang 'cemburu', Ia takut (Y/n) akan menghindar darinya.

"Aku tak suka saja" Kata Draco.

"Aku sedang bekerja sama, Jadi jangan mengacau" (Y/n) melangkah pergi tapi tangan Draco menahan lengan gadis bersurai hitam itu.

"Draco!"

"Kapan Kau bermain denganku? Kau mulai mengabaikanku karena punya teman yang banyak" Draco memasang wajah sedih.

Tidak itu adalah wajah yang (Y/n) tak bisa marah pada Draco.

"Hah, Aku akan bermain denganmu nanti"

"Kapan?" Draco tersenyum tipis.

"Lusa jika hari ini tugasnya selesai dan Kau jangan mengacau!"

"Baiklah, Aku akan menunggumu" Draco mengecup pipi (Y/n) lalu berlari pergi.

Apakah ini seorang Draco Malfoy?

.....

Satu kata yang ada dikepala (Y/n) Nathael Louis ketika melihat sosok Draco Malfoy yang berdiri tidak jauh darinya adalah 'Bahaya'.

"Apa-apaan" Draco mendorong sosok pemuda Slytherin yang tengah duduk bersama dengan teman masa kecilnya.

"Aku hanya meminta bantuan Louis, Jangan salah paham Malfoy" Graham Montague sedikit tersenyum kikuk ketika melihat Ekspresi jangan Malfoy muda didepannya.

"Kalau begitu bisakah Kau pergi Montague?" Dengan raut wajah dinginnya Draco menendang murid satu tahun dibawahnya itu untuk pergi.

Draco yang menyadari ekspresinya yang berlebihan seketika melihat (Y/n) yang berada di sampingnya.

"Aku khawatir" Kata Draco pelan.

Kadang-kadang (Y/n) merasa takut dengan Draco ketika melihat ekspresi Draco yang seperti ingin menghunuskan pedang.

"Maaf" (Y/n) menunduk pelan.

Memang Draco diminta ayahnya untuk menjaganya, karena mereka sudah bersama sedari kecil.

Draco mengusap pipi (Y/n) pelan, (Y/n) yang merasakan itu tubuhnya seketika meremang. Tangan Draco perlahan turun mengusap bibir gadis didepannya.

"DRACO" (Y/n) mundur, menjauhkan tubuhnya dari jangkauan pemuda bersurai platina itu.

Draco yang melihat reaksi yang diterima dari (Y/n) seketika mengepalkan tangannya dan menghela napas.

"Aku minta maaf" Draco menepuk pelan surai hitam (Y/n).

"Kau tahu? Sikapmu berubah" (Y/n) menunduk, Ia takut Draco akan melewati batasan.

"Benarkah? Perubahan sikapku ini apa Kau tak menyukainya?" Draco berharap gadis didepannya sedikit lebih terbuka.

"Aku tak tahu?" (Y/n) segera mengemasi bukunya dan segera membawanya pergi.

Draco mengusap wajahnya kasar, "Sakit sekali".

🍏

Aku lagi Happy karena proyek aku berhasil yeayy, have a nice day everyone ❤👐.

RED OCEAN : 𝐃.𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang