MOVE ON

1.4K 176 17
                                    


"MENIKAHLAH DENGANKU DRACO!"

(Y/n) menatap pemuda di depannya dengan Penuh harap, nampaknya Draco benar-benar kebingungan.

"Hentikan omong kosongmu lady" Draco mendorong perlahan mantan kekasihnya.

(Y/n) tak menyerah begitu saja, Ia benar-benar tak ingin kesempatannya lepas begitu saja. Ia kembali menahan langkah kaki Draco yang berusaha menghindarinya, "Mr. Malfoy anda adalah mitra yang cocok untuk saya, saya mohon belas kasihan anda. Saya mohon anda pertimbagkan tawaran saya, apa saya kurang di mata anda?"

Draco semakin terkejut, Gadis yang ia cintai berubah sepenuhnya. Tak Ada lagi malu-malu menatapnya tak ada lagi tingkah manja meminta permohonan kepadanya, sekarang didepan matanya adalah sosok gadis yang sangat dewasa.

"Anda tak memiliki kekurangan lady, Mana ada keluarga yang rela menikahkah putrinya dengan matan death eaters. Suatu kehormatan saya mendapatkan tawaran yang mulia dari anda" Draco tersenyum tipis.

(Y/n) menarik napasnya perlahan, "Saya berlari dan ber-apparate kesini karena saya merasa anda cocok dengan tawaran saya, Jika seperti sangat disayangkan usaha saya menjadi sia-sia. Kalau begitu saya akan menawarkan kepada pemuda yang lain, saya pamit undur diri" (Y/n) berjalan meninggalkan ruangan Draco walaupun hatinya sudah sangat sakit.

Draco menatap kaki mungil mantan kekasihnya yang menuruni Tangga tanpa alas kaki, Ia sontak berjalan menyusul (Y/n).

"Kemana perginya nona Louis?" Tanya Draco kepada salah satu pegawai Gringotts.

"Beliau baru saja keluar"

Draco buru-buru membuka pintu utama Gringotts, Panik ketika melihat Darah di kaki (Y/n). Apa keadaan sekacau itu hingga gadis itu melupakan alas kaki.

"MALFOY" Arden Louis menghampiri Draco yang baru saja keluar dari Gringotts.

"Arden Louis"

"Kau melihat (Y/n)?" Arden begitu panik.

Pikiran buruk Draco semakin berkecamuk ketika melihat Arden yang panik, Apakah terjadi sesuatu yang buruk di kediaman Louis?.

"Aku tak melihatnya, Apa yang terjadi?" Tanya Draco.

"(Y/n) pergi dari rumah setelah dia mengatakan dia akan menikah denganmu di depan keluarga Volkov" Jelas Arden.

Draco tersenyum tipis, Kebiasaan bertindak sebelum berfikir sudah menjadi kebiasaan gadis itu.

"Aku akan mencarinya" Draco tahu gadis itu pergi kemana, Ia ber-apparate menuju Hogsmeade, Ia sampai kemudian berjalan menuju The Three Broomsticks.

Sesampainya disana Ia bisa melihat kalau gadis itu tengah meminum Butterbeer, Draco melihat dari jendela. Draco terus mengamati pergerakan sang gadis.

Melakukan percakapan dengan Wanita tua membuat (Y/n) terkekeh mendengarnya, "Apa madam masih mencintainya?" Tanya (Y/n).

"Tentu saja, sampai hari inipun aku masih mencintainya, pakaianmu sangat cantik kaupun berhias. Apa kau akan menikah hari ini" Kata sang Wanita tua.

"Tidak, pemuda itu pertama memutuskanku setelah mengucapkan kata-kata manis dan tadi aku melamarnya. Dan kau tahu dia mengatakan kalau lamaranku adalah omong kosong" (Y/n) kembali menenggak Butterbeer nya, ia mabuk karena tak bisa minum alkohol.

"Gadis muda ini mabuk" Wanita tua itu terkekeh melihatnya.

Draco masuk dan menepuk bahu (Y/n) dan gadis itu menoleh dengan keadaan yang mabuk, "Saya akan membawanya, terimakasih madam" Draco tersenyum tipis.

"Kau siapa-nya gadis cantik ini?" Tanya sang Wanita tua.

"Pemuda yang memutuskan dan menolak lamarannya" Draco merengkuh tubuh (Y/n) kedalam pelukannya.

"Kau sangat kejam"

———

(Y/n) membuka matanya perlahan, Ia tak mengenali tempat dimana ia terbangun. Tempat ini nampak asing dengannya, Apakah ini rumah Wanita tua Tadi? Sungguh dirinya sangat mabuk dan ia sedikit menyesali perbuatannya.

Suara pintu kamar terbuka membuat (Y/n) menolehkan kepalanya ke samping, Matanya terpaku pada sosok Draco Malfoy yang tengah membawa segelas air.

"Minumlah" Draco memberikan segelas air tersebut pada (Y/n).

"Terimakasih tuan" (Y/n) menerimanya dan Segera meminumnya perlahan.

Draco mengambil gelas dari tangan sang gadis, Ia baru menyadari kalau pakaian gadis di depannya hanyalah gaun tipis. Draco menghela napas pelan '(Y/n) benar-benar gila'.

"Apa ada yang salah dengan penampilan saya Mr. Malfoy?" Tanya (Y/n).

"Tidak" Draco mengalihkan pandangannya, (Y/n) sangat cantik di matanya.

"Terimakasih sudah menolong saya, saya izin pamit" (Y/n) turun dari ranjang sayangnya ia hampir terjatuh jika saja Draco tak menangkapnya.

"Hati-hati kakimu Masih terluka" Draco mendudukan (Y/n) di tepi ranjang.

"Ah maafkan saya" (Y/n) sedikit mendorong Draco menjauh.

Perasaan tak nyaman mulai menggelitik Draco, Gadis yang dulu memiliki tatapan yang bersinar kini sinar itu mulai redup.

(Y/n) diam, Ia memandang kosong kakinya yang terbalut perban. Draco seperti melihat mayat hidup didepannya.

Draco melihat tubuh sang gadis yang begitu ramping, "Bagaimana kabarmu?" Tanya Draco.

(Y/n) menatap Draco, Memandang wajah Draco "Entahlah saya tak merasakan apapun" (Y/n) tersenyum tipis. "Bagaimana dengan anda?" (Y/n) memandang wajah Draco lagi.

Draco tak bisa menjawab, Lidahnya terasa kelu.

"Tak usah menjawabnya, Saya rasa itu Sudah tak penting lagi" (Y/n) berdiri mengabaikan nyeri yang pada telapak kakinya.

"(Y/n)" Draco Menahan lengan sang gadis, ia khawatir dengan luka yang ada di kaki sang gadis.

"Saya izin pamit, terima kasih untuk bantuannya" (Y/n) Berjalan menuju pintu kamar.

"Oh mungkin ini pembicaraan kita yang terakhir, dan mungkin perasaannya saya sudah tidak sama lagi pada anda" (Y/n) berjalan pergi.

Draco menunduk, Air matanya jatuh ke lantai.

.

.

.

Dengerin We don't talk anymore jadi sakit banget mana nulis sambil nangis.


RED OCEAN : 𝐃.𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang