🍏
Awalnya...
Hufflepuff tengah merayakan sepanjang atas terpilihnya Cedric Diggory sebagian perwakilan Hogwarts, Draco Malfoy sepenuhnya mendukung Cedric dan mengejek Harry Potter.
(Y/n) yang melihat teman masa kecilnya itu tengah mengejek Harry yang usai berbicara dengan Cedric.
"Aku masih bingung denganmu kenapa kau masih berteman dengan orang seperti itu?" Tanya Wayne Hopkins Hufflepuff yang berada di tahun yang sama dengan (Y/n).
"Aku menyukainya" (Y/n) tersenyum tipis.
"HAH?" Wayne menutup mulutnya, terkejut dengan apa yang baru saja Ia dengar.
"Ernieee!, Hannahh!" Wayne berlari pergi menuju kedua orang yang baru saja ia teriakkan namanya.
"Bagaimana jika rumor tersebar?" Kata Susan yang berada disamping (Y/n).
"Ernie akan tutup mulut" (Y/n) terkekeh, Faktanya Ia tahu rahasia Ernie yang menyukai Susan.
"Yah dan sekarang temanmu menjadi ferret" Susan tertawa.
.....
Draco berlari matanya melihat ke sekeliling, mencari gadis berambut hitam dengan mata biru.
Blaise yang mengikuti Draco sedikit bingung begitupun Pansy yang makin terlihat bingung ketika Draco menghampiri seorang Hufflepuff.
"Apa yang anak ayah itu cari?" Tanya Pansy pada Blaise.
"Hah, sepertinya Louis" Blaise kini berjalan lebih pelan begitupun Pansy.
Mereka lelah mengikuti Draco yang berlari kesana-kemari.
"Aku menang, Draco akan membayarku dengan Galleon" Blaise senang karena Ia akan mendapatkan beberapa Galleon dari Draco.
"Menang?" Pansy bingung.
"Aku memberinya dare kalau dia tak jatuh cinta pada Louis" Kata Blaise.
"Lalu bagaimana kau tahu kalau Draco akan kalah?" Pansy menatap pemuda yang yang lebih tinggi darinya itu.
"Dia sudah jatuh cinta pada Louis sebelum aku memberinya dare"
Pansy merinding, Blaise licik. Pemuda itu bukan memberi dare tapi 'memalak' Draco.
.....
"Apa yang kau lakukan?" Draco khawatir ketika melihat (Y/n) yang tengah memanjat pohon apel yang tak jauh dari danau hitam di selatan kastil.
"Oh tidak ada Ferret dibawah" (Y/n) terkekeh.
Draco tersenyum, Ia tak masalah kalau (Y/n) yang mengejeknya.
"Turun, Biar aku saja" Draco mengarah kedua tangannya, memberi kode agar gadis itu melompat ke arahnya.
(Y/n) melompat ke arah Draco, pemuda itu memeluk erat sang gadis.
"Aku mencarimu, Rupanya kau ada disini" Draco melepas pelukannya.
"Aku hanya ingin makan buah favoritmu" Kata (Y/n).
Draco mengecup punggung tangan (Y/n) "Aku akan mengambilnya untukmu".
Alasan Draco berlarian mencari (Y/n) adalah karena Ia mendengar (Y/n) mendapat pengakuan dari murid Durmstrang.
(Y/n) terkekeh pelan ketika Draco terjatuh dari pohon apel, Pemuda itu meringis pelan.
"Kenapa tertawa?" Draco mendengus, Tak kesal.
"Maaf, Tapi lucu saja melihatmu terjatuh karena buah favoritmu" (Y/n) membersihkan rambut Draco yang sedikit berantakan dan daun yang menyangkut.
Draco hanya menatap gadis yang tengah membenarkan rambutnya, menghiraukan apa yang (Y/n) katakan. Draco hanya melihat dan fokus pada senyum manis itu.
"Bisakah Kau memberiku sesuatu yang menjadi milikmu?" Tanya Draco.
"Memangnya Kau menginginkan apa?" Tanya (Y/n).
"Senyummu"
(Y/n) seketika berhenti membenarkan rambut Draco, Ia bingung dengan situasi ini.
"(Y/n) Aku bercanda" Draco terkekeh.
"Hah yang benar saja, mana mungkin Kau seperti itu" (Y/n) membantu Draco berdiri.
Senyum Draco hilang, bisakah Ia menahan perasaannya. Ketakutan terbesarnya adalah kehilangan gadis didepannya.
Takut membuat gadis itu merasa tak nyaman dengan perasaannya, Draco menarik napasnya pelan.
"(Y/n)" Draco menggenggam tangan (Y/n) pelan.
"Draco bisakah kita pacaran kontrak?" Kata (Y/n) tiba-tiba.
Draco yang mendengar itu seketika otaknya berhenti bekerja.
"Ko-Kontrak?" Kata Draco masih tak percaya.
"Hanya satu bulan saja" Jelas (Y/n), Ia bisa melihat ekspresi Draco yang semakin bingung.
"Kenapa? Apa ada sesuatu yang mengganggu?" Tanya Draco.
"Father berencana mengenalkanku dengan anak temannya" Kata (Y/n) dengan suara pelan.
"Aku mau jadi pacar kontrakmu" Kata Draco, Gila saja Ia bahkan belum melangkah tapi hampir kehilangan gadis di depannya ini.
"Benarkah? Terimakasih Draco" (Y/n) memeluk Draco erat, Ia senang karena pemuda yang Ia sukai menerima ajakan kencannya (Kontrak).
"Ehm" Wajah Draco memerah.
Kata-kata (Y/n) yang mengatakan kalau Ia akan dikenalkan dengan anak teman ayahnya itu tak sepenuhnya bohong.
"Kalau begitu bukankah kita lebih baik menyebar rumor agar ayahmu percaya?" Dalih Draco.
"Menyebarkan? Bagaimana caranya?" Tanya (Y/n) bingung sambil melepaskan pelukannya pada Draco.
"Seperti menjadi sepasang kekasih agar satu Hogwarts tahu" Bisik Draco.
Draco mengecup pipi (Y/n) pelan "Ini salah satu caranya" Draco tersenyum.
(Y/n) tersenyum kemudian Ia mengecup pipi Draco "Aku mengerti".
Draco membuang wajahnya, Sial kenapa Ia harus kalah lagi.
'Aku suka kekalahan ini' batin Draco
🍏
Muter² dulu ahaha👐❤
KAMU SEDANG MEMBACA
RED OCEAN : 𝐃.𝐌
FanfictionKetika Draco Malfoy masuk kedalam Red Ocean Draco x Reader [ON GOING] ❕Dimulai dari tahun ke-4 17+ ● 𝐒𝐄𝐕𝐄𝐍𝐓𝐇 𝐁𝐎𝐎𝐊 📖 [ Start : 300523 / End : ] Cover : Zielnnx ORIGINAL COVER ⚠️ ORIGINAL MY IMAGINATION DON'T COPY Beberapa karakter milik...