Ketakutan Yang Melanda Hati

6K 96 3
                                    

Cerita sebelumnya :

Saat mataku melihat jam ternyata sekarang sudah jam 06.15 berarti kira-kira sudah satu setengah jam aku menikmati tubuh dari bapakku itu. Sebenarnya sih aku teringin untuk tidur kembali agar bisa melupakan kejadian itu sesaat tetapi mataku seolah-olah tidak mendukung rencanaku. Dengan keadaan linglung akupun bangun dan berjalan keluar menuju pantai untuk sekedar mencari udara segar dan menjernihkan pikiranku.





Lanjutan Cerita :

Tak terasa kira-kira sudah 30 menit lamanya aku duduk termenung di pantai untuk menenangkan diri. Karena sudah merasa tenang akupun beranjak pergi menuju rumah untuk menyiapkan sarapan pagi. Saat sampai di rumah ternyata keadaannya masih sepi, akupun menyimpulkan pasti ibuku belum pulang dari pasar dan bapakku MUNGKIN masih tertidur di kamarnya.

Saat melangkahkan kaki menuju dapur melalui ruang tamu entah kenapa langkahku terhenti tepat di depan kamar orang tuaku. Seketika kejadian menegangkan tadi kembali teringat di pikiranku sehingga membuatkku kembali merasa gelisah dan takut secara bersamaan. Akupun dengan cepat berlalu dari sana dan hanya bisa berdoa didalam hati agar aksi bejad ku tadi tidak ketahuan oleh bapakku.

Setelah selesai urusan dapur ternyata jam sudah menunjukan pukul 07.30 segera aku berlalu kekamar untuk mengambil handuk dan beranjak kekamar mandi melaksanakan rutinitas mandi pagiku. Akupun mulai menanggalkan seluruh pakaian yang membalur seluruh tubuhku dan langsung mengguyur badanku dengan air setelah itu aku melanjutkan dengan menyabuni setiap jengkal dari badanku, nah pada saat aku menyabuni bagian kontolku seketika terlintas kembali dipikiranku tentang bagaimana gagahnya tubuh dari bapakku tersebut apalagi bagian dari kejantanannya itu terus terlintas di pikiranku sehingga membuat nafsuku kembali naik, akupun mulai mengocok perlahan kontolku yang sudah mulai tegang diselingi dengan mengelus putingku sambil membayangkan lidahku menjilat bulu ketiak dan menghisap puting dada dari bapakku yang sangat menggoda.

Karena tidak puas akupun langsung mengambil posisi mengangkang dan tangan yang kugunakan untuk mengelus putingku tadi sekarang kugunakan untuk menusuk-nusuk lubang anusku sembari membayangkan jika kontol bapakku yang begitu panjang dan besar sedang mengentoti lubangku. Tak lama akupun mulai merasakan kontolku akan segera muncrat, akupun mempercepat kocokankku pada kontol dan anusku sampai aku mengelurakan sperma sampai 4 kali semburan diatas perutku. Akupun terkapar lemas di ubin kamar mandi.

Dirasa tenagaku sudah kembali akupun mulai membersihkan diri dan menyudahi kegiatan mandi pagiku. Saat aku masuk ke dapur ternyata ibuku sudah kembali dari berjualan di pasar.

“Lho buk kok cepet dateng dari pasar, biasanya kan siang baru datang”

“Iya nak, tadi kebetulan jualannya cepet habis jadinya ibu bisa pulang cepet deh” ujar ibuku terlihat senang

“Owalahh begitu to bu”

“Sudah sarapan kamu sama bapak?”

“Heheh belum bu rencananya habis mandi baru wahyu mau sarapan sama bapak”

“Owh gitu yasudah entar kita makan sama-sama, kalo gitu habis ganti pakaian tolong ibu bangunkan bapakmu ya”

Mendengar hal tersebut seketika membuatku menjadi tegang dan membeku ditempat

“Kok enggak ibu saja yang bangunin sih?”

“Kamu enggak lihat ibu lagi ngapain?” dumel ibuku

Akupun hanya bisa pasrah menerima suruhan dari ibuku dan cuman bisa berdoa semoga bapaku tidak sadar saat aku lecehkan tadi.

“Iya deh iya, kalo gitu wahyu mau ganti baju dulu”

“Yasudah cepetan sana kamu ganti bajunya”

Akupun berlalu menuju kamar untuk berganti baju, setelah itu aku menuju kamar orang tuaku untuk membangunkan bapakku yang sedang tertidur. Pada saat aku berada didepan kamarnya seketika tubuhku kembali gemetaran dan badanku menjadi panas dingin membayangkan jika bapakku mengetahui kegiatanku tadi dan akan memarahiku.

Dengan keadaan tangan yang gemetar akupun mulai memegang gagang pintu tersebut dan membuka pintu dengan perlahan dan ketika pintu terbuka akupun mulai melangkahkan kakiku hingga sampai ke tempat tidurnya.

Dapat ku lihat bapakku tertidur dengan posisi tengkurap dengan keadaan sarungnya yang agak tersingkap sedikit keatas sehingga mataku dapat melihat betapa kokohnya paha dari bapakku itu apalagi bentukan dari punggungnya yang terlihat padat sungguh membuatku kembali bernafsu tetapi aku menahan diriku untuk tidak menggrepenya kembali.

Akupun mulai membangunkan bapakku dengan menggoyangkan bahu tegapnya beberapa kali tetapi tindakanku itu tidak mendapatkan respon dari bapakku terbukti dengan suara dengkurannya yang masih terdengar keras di telingaku, akupun menyerah dan berlalu menuju dapur untuk melaporkannya kepada ibuku.

“Aduh buk bapak engga bisa dibangunin itu” ujarku ngeluh

“Loh kayak kamu baru tau aja yu, bapakmu kalo tidur kan mirip kayak kebo susah banget dibangunin. Misalnya ada gempa pun bapakku enggak bakal nyadar”

“Kalo udah tau gitu kok ibu nyuruh wahyu buat bangunin bapak sih?”

“Heheh siapa tau kalo anak kesayangannya yang bangunin bapakmu seketika bisa bangun” ujar ibuku tertawa

Seketika akupun merutuki kebodohanku karena bisa-bisanya melupakan kebiasaan buruk dari bapakku itu mungkin gara-gara panik ya tetapi disisi lain hatiku merasa sedikit lega karena kemungkinan besar aksi bejad ku tadi tidak diketahui oleh bapakku.

“Yasudah kalau gitu kita sekarang kita duluan saja makan nantik biarin bapakmu belakangan sarapan mungkin bapakmu kecapean habis datang dari melaut” tutur ibuku

Akupun hanya mengiyakan perkataannya dan mulai sarapan pagi tanpa ditemani oleh bapakku.

Setelah kegiatan makan selesai akupun pergi keruang tamu untuk menonton tv. Saat melewati kamar orang tuaku sebenarnya ingin sekali untuk masuk dan menikmati tubuh bapakku lagi tetapi aku mengurungkan niatku karena keadaan yang tidak mendukung apalagi ibuku ada di rumah.

Bersambung.......




Oke segitu saja cerita yg bisa aku publish untuk hari ini. Tetep sabar ya menunggu kelanjutan dari cerita wahyu......

Terimakasih yang sudah mau meluangkan waktunya buat membaca ceritaku😁😁

[1]. Mendambakan Kehangatan Dari Tubuh BapakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang