Sebuah Rencana

6K 103 3
                                    

Cerita sebelumnya :

Disisa tenaganya wahyupun mulai mengelap pejuhnya yang berceceran di atas perut menggunakan kancut nya sendiri dan setelah dirasa bersih wahyupun mulai tertidur karena kehabisan tenaga setelah pelepasannya yang dasyat.





Lanjutan Cerita :

POV BAPAK

Perkenalkan nama saya dede sumantyo, orang sini sering memanggil saya dengan sebutan pak dede. Pada hari ini cuaca sangat mendukung bagi saya dan rekan-rekan saya untuk menjala ikan di laut, maka dari itu kami menyiapkan segala perlengkapan yang digunakan untuk menangkap ikan seperti perahu, jaring dan alat-alat untuk menangkap ikan lainnya tidak lupa disela-sela kami menyiapkan peralatan kamipun mengobrol ngalor ngidul dan saling menceritakan keluh kesah kami sesama nelayan namun entah siapa yang memulai lama kelamaan obrolan kami ini malahan menjurus ke obrolan yang berbau dewasa.

Pak Agus : “Wes sebelum ngelaut wenak iki mintak jatah dari istri biar tambah semangat melautnya”

Pak Didin : “Wahh betul kali itu bang, badan pasti jadi seger buger dapet empotan dari memek istri”

Pak Yusuf : “Bwehh apa lagi dapet ngeremes dan ngenyot tetek…. Uhhh jadi sange aku iki, wes sebelum melaut aku kudu minta jatah sama istriku, betul tidak pak dede?”

Pak Dede : “Setuju aku sama sampean, mesti minta jatah sebelum melaut biar makin semangat”

Karena mendengar dan meladeni pembicaraan dari rekan-rekanku ini seketika kurasakan tubuhku menjadi panas karena terbakar hawa nafsu. Tanpa berlama-lama lagi karena nafsu yang sudah tak terbendung kamipun segera menyelesaikan persiapan kami agar bisa segera pulang ke rumah untuk bertemu dengan istri.

Setelah selesai menyiapkan barang-barang untuk keperluan melaut, kamipun bergegas pulang ke rumah masing-masing.

Pak Didin : “Akhirnya selesai juga, kalau gitu aku tak pulang dulu ya udah kebelet pengen cepet-cepet minta jatah sama istri”

Pak Dede : “Ahh gara-gara sampean pada aku jadi ikutan kebelet sange, yowis kalo gitu kita sekarang bubar, aku juga udah gak tahan pengen ngentotin istriku di rumah”

Pak Agus : “Hahaha bener itu sampe rumah aku mesti langsung eksekusi saja udah gak tahan aku iki”

Pak Yusuf : “Yowis kalo gitu nanti kita kumpul jam 7 malem di sini”

Setelah percakapan singkat tersebut, kamipun bergegas pulang menuju rumah masing-masing namun saat di perjalanan tiba-tiba saja aku dikejutkan oleh seseorang dan ternyata orang tersebut adalah anakku wahyu, tak sampai disitu saja dengan tingkah jahilnya kini anakku berhasil berada di gendonganku. Karena nafsuku yang menuntut untuk segera disalurkan akupun hanya membiarkan anakku ini berada di gendonganku karena fokusku saat ini adalah untuk segera sampai di rumah, dengan langkah cepat akupun kembali melanjutkan perjalanan dengan menggendong anakku namun ternyata perjalananku menuju rumah tidak semulus yang kukira, malahan aku dibuat tersiksa akan nafsu birahi ini karena perlakuan dari anakku yang entah disengaja atau tidak kurasakan bagian leherku diterpa oleh nafasnya sehingga membuatku kegelian apalagi ditambah dengan kakinya yang menempel di kejantananku membuatku semakin gila karena mendapatkan rangsangan terus menerus. Akupun berusaha keras menahan gejolak nafsuku ini lalu semakin menambah kecepatan berjalan ku agar segera sampai rumah.

Selang beberapa saat akhirnya aku bisa bernafas lega karena sudah sampai di rumah. Dengan cepat akupun mulai menyuruh anakku untuk turun dan tanpa berlama-lama akupun langsung beralasan untuk mandi. Saat menuju kebelakang tak sengaja telingaku mendengar perkataan anakku yang meminta izin kepada istriku untuk mengerjakan tugas di kamarnya. Melihat kesempatan itu akupun berdiam diri dulu sejenak untuk memastikan situasi namun tiba-tiba saja aku dikejutkan dengan suara istriku.

[1]. Mendambakan Kehangatan Dari Tubuh BapakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang