Mencari Kesempatan Dalam Kesempitan

8.2K 131 4
                                    

Cerita Sebelumnya :

Akibat mimpi itu akupun semakin penasaran dan bertekad untuk bagaimanapun caranya aku harus merasakan kejantanan dari bapakku.




Lanjutan Cerita :

Saat sedang asiknya mengingat masa lalu dan melamunkan tubuh bapakku yang begitu menggiurkan, seketika lamunanku terhenti karena kurasakan pantatku mendapatkan tamparan keras sampai menimbulkan bunyi yang cukup nyaring. Saat melihat kebelakang ternyata pelakunya adalah temanku yang bernama asep.

"Kampret kau sep terkejut aku, lagian ngapain sih mukul-mukul pantat dikira enak apa" ucapku kesal

"Hehehe maaf yu aku gemes liat pantatmu, apalagi pas dipukul pantatmu doel-deol gitu. Coba aja kau cewek udah pasti aku pacarin terus aku entot kamu tiap hari"

"Asu kau sep, homo kau ya?" tuding ku kepada asep (padahal aku yang homo ungkapku di dalam hati)

"Anjir amit-amit, aku masih normal lebih doyan lubang cewek dari pada main pedang-pedangan sama cowok"

"Lagian dipanggil-panggil malah bengong aja kau yu mikirin apasih? Awes lo kesurupan jin" timpal Burhan yang sendari tadi hanya diam melihatku dengan asep berdebat

"Iya nih dari tadi bengong aja aku lihat" ujar asep menimpali perkataan burhan

"Enggak kok cuman kepanasan aja aku (kepanasan melihat tubuh bapakku sih ungkap ku didalam hati)".

"Iya nih panes banget sekarang" ucap asep dan burhan berbarengan

Setelah percakapan singkat itu kamipun kembali bermain sampai tak terasa jam sudah menunjukan pukul 3 sore. Saat mataku kembali melihat kearah pantai ternyata bapakku dan nelayan-nelayan lain sudah menyelesaikan persiapannya dan merekapun mulai bersiap untuk pulang kerumah. Sekedar informasi para nelayan disini biasanya akan berangkat melaut pada malam hari dan datang dari melaut pada pagi-pagi buta hal itupun berlaku juga kepada bapakku. Melihat hal tersebut akupun dengan cepat berpamitan kepada teman-temanku untuk pulang duluan agar aku bisa bermodus ria dengan bapakku.

"Kok cepet kali kau pulang yu, entaran aja belum juga magrib" kata asep

"Duh maaf sep tiba-tiba perutku mules" balasku membuat alasan

"Yah padahal aku mau nunjukin video bagus lo yang baru aku download" ujar asep lesu

Mendengar hal tersebut sebenarnya aku tergiur untuk ikut melihat video yang dibicarakan asep tetapi karena keadaan yang tidak pas dan bapakku sudah berjalan pergi maka aku lebih memilih untuk mencari kesempatan dengan bapakku saja.

"Aduh maaf banget deh sep, lain kali aja ya udah kelebet banget ni aku"

"Yaudah kalok gitu cepetan pulang sana, nanti malah disini kau berak" Ujar burhan

"Aku pulang duluan ya sep, han" pamitku kepada asep dan Burhan

"Oke deh, hati-hati kau dijalan. Ingat nanti kita bareng-bareng sholat magrib di masjid"

"Siapp bos" ujarku mengiyakan ajakan mereka

Setelah berpamitan akupun segera berlari menyusul langkah bapakku yang seakan tergesa-gesa menuju rumah dan saat sudah dekat dengan bapak akupun langsung saja mengejutkannya.

"DORRRR!!!!!!"

Bapakku pun terkejut

"Haduh yu untung bapak gak punya penyakit jantung" ujar bapak dengan suara berat yang terdengar seksi di telingaku

[1]. Mendambakan Kehangatan Dari Tubuh BapakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang