Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selesai pertunjukan konser di Seoul.. Jennie masih tampak bersedih memikirkan hal yang tidak ia inginkan.
Iya belakangan ini ,ia mengalami konflik bersama ibunya sendiri..
Jisoo yang merasa khawatir terhadap kekasihnya,, iapun mencoba mendatangi kamar Jennie,
" Tok tok tok" " Sayang,, buka pintunya"-jisoo
Jennie yang mendengarnya pun langsung berjalan untuk membuka pintu kamar, Ia melihat jisoo yang sudah berganti pakaian berdiri di depan kamarnya.
" Boleh masuk?"- jisoo
" Masuklah unnie "- ucap Jennie lirih
Perlahan jisoo memasuki kamar Jennie dan menguncinya.
Jennie pun berjalan ke sebuah kursi yang dekat jendela,ia kembali duduk dengan wajah sedihnya. Pelan-pelan jisoo mendekati Jennie dan mencoba duduk di samping kekasihnya.
Jisoo kebingungan akan memulai pembicaraan topik, ia hanya tak ingin membuat jennie menangis saat ia tanya masalah dalam dirinya.
Merekapun saling berdiam dengan menatap jendela dan melihat burung-burung yang sedang berterbangan.
Detik menjadi menit,, mereka tak kunjung berbicara.. pada akhirnya jisoo mengalah untuk memulai pembicaraannya.
" Jennieyaa,kau tau,, kenapa kita bisa menjadi girls grup dan global ambassador ternama, kenapa kita tidak meneruskan bisnis mommy dan Appa"-. Ucap jisoo
Jennie pun masih terdiam tak berbicara,dan ia masih memandang langit-langit di luar jendela. Jisoo mengerti akan suasana hati Jennie,iapun kembali berkata.
" Kita memiliki jiwa yang berbeda dengan orang tua kita, dan kamu tau jennieya,, Masa kecil kita tidak terlalu banyak momen kebersamaan"- ucap jisoo sambil memandangi langit.
" Bahkan mungkin kita tidak bisa mengingat masa lalu kita seperti apa"- ucap jisoo.
" Tapi percayalah,, mommy dan Appa pasti memiliki alasan untuk itu, "- lanjut jisoo
" Aku tidak tau harus menghibur mu dengan cara seperti apa, aku hanya ingin selalu berada di sisimu dalam kondisi apapun,"- ucap jisoo membuat Jennie menoleh menatap jisoo dari samping.
Hatinya sangat tersentuh melihat orang yang ia cintai dapat mengerti akan dirinya walaupun ia tak tumbuh besar bersama.
" Aku harap suatu waktu kamu tidak akan membenci ku maupun kedua orang tua kita, entah apapun yang terjadi dengan kita"- jisoo sambil memandang Jennie.
" Kenapa unnie bicara seperti itu"- Jennie.
" Aku juga tidak tau jennieya,, kata-kata itu keluar begitu saja,"- jisoo
" Jangan bicara seperti itu padaku,, aku tidak ingin hal apapun terjadi didalam hubungan ini, sekalipun Appa atau mommy mengetahuinya"- ucap Jennie.
Jisoopun sangat mengerti kondisi hati Jennie, ia mencoba mendekati dan perlahan mendekap erat di tubuh jisoo ,sambil mengusap-usap rambut Jennie ia berkata.
