☘️15. You drew stars ☘️

68 8 0
                                    

🎧 Cardigan - Taylor Swift

🎧 Cardigan - Taylor Swift

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sudah selesai.." Sorak hanni setelah menempelkan plester bergambar penguin di semua luka hueningkai.

Hueningkai tersenyum melihat tubuhnya di penuhi plester bergambar penguin. "Tubuhku sudah seperti lukisan saja.."

"Plesternya lucu kan?"

"Iya.."

Hanni akhirnya berdiri dari duduknya dan menarik tangan hueningkai. "Ayo kita ke kelas.."

Hueningkai mengangguk mengiyakan dan dengan pasrah ditarik hanni. Mereka bergandengan tangan menuruni tangga hingga ke lantai dua. Hueningkai melepaskan genggaman tangan hanni di tangannya.

"Ada apa kai?"

"Sampai disini aja kita pegangan tangannya.. Aku tak ingin hubungan kita diketahui oleh siapapun.."

Hanni mengernyit bingung. Ia raih kembali tangan hueningkai namun hueningkai menjauhkan tangannya dari jangkauan hanni. "Kamu malu ya punya pacar seperti aku?"

Hueningkai segera menggeleng. "Bukan begitu hanni.. Hanya saja.. Kamu tahu sendiri kan? Orang-orang banyak membenciku dan aku juga dijauhi banyak orang di sini... Aku takut kamu juga ikut dijauhi oleh teman temanmu.."

"Tapi kai-

" Jangan sekarang hanni.. Tolong pahami maksudku.. A-aku hanya tidak ingin kamu terluka karena aku.."

Hanni menghela nafas lelah. "Baiklah, Kai.. Akan aku lakukan sesuai maumu.." Ucap hanni lirih. Kemudian, ia berbalik dan berjalan didepan hueningkai.

Hueningkai yg masih terhenti memandangi punggung hanni dan tersenyum getir. Ia ikut melangkahkan kakinya di belakang hanni.

"Maafkan aku, hanni.. Aku memang seperti ini.. Rasanya aku selalu tak pantas bagi siapapun.. Haruskah, aku menghilang saja?"

Pikiran pikiran buruk berputar putar di kepala hueningkai hingga tak berasa ia sampai di depan kelasnya. Langkah kaki hueningkai terhenti melihat teman teman kelasnya yg tertawa bersama dan ada yg bermain serta berantem sambil bercanda. Hueningkai memerhatikan pemandangan di depannya dengan senyuman tipisnya.

"Kesepian di tengah keramaian.. Betapa malang nya.."

"Hanni... Kamu dari mana saja, eoh?" Teriak minji menyambut sahabatnya itu.

Hanni tersenyum canggung. "Hehehe.. Dari rooftop mencari angin.."

"Mencari angin? Bukannya disini ada angin? Kenapa harus ke rooftop segala?" Tanya haerin beruntutan.

Hanni menghela nafas lelah karena ia melupakan tingkah haerin yg terkadang seperti orang bodoh dan polos. "Karena aku nggak suka angin yg ada disini.." Jawaban bodoh untuk pertanyaan bodoh.

"Emang ada bedanya ya.." Gerutu haerin sendiri. Ia kembali mendudukan dirinya disamping minji.

"Dari tadi aku nyariin kamu tau? Kamu udah makan?" Tanya minji khawatir.

My HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang