Callisty : The Magic Of Elemental Life

Erupción De Guerra

Callisty
🌷 The Magic Of Elemental Life 🌷

Chaper 5

-
-
-

Di tengah konflik antar kedua Raja, seorang wanita berjalan menuju perbukitan tinggi secara diam-diam, mengenakan jubah hitam agar tak ada yang bisa mengenalinya.

Ia berjalan dengan tergesa gesa, hingga ia sampai di suatu hutan. Saat berhenti, tiba-tiba sebuah batang pohon bergerak dan ia adalah salah satu makhluk aneh yang memiliki wajah yang di kenal manusia kayu.



"Apa kau sudah mendapat kabar terbaru dari istana?" tanya makhluk itu

"Tentu, beritahu pemimpin bahwa Raja Edward akan melakukan perang dengan kerajaan lain"

"Baiklah akan kami sampaikan"

"Jangan lupa ini, dalam peperangan nanti kemungkinan besar Raja akan menggunakan 8 permata itu. Bersiaplah kita akan melakukan rencana merebutnya kembali"

Makhluk itu mengangguk, lalu ia pergi menuju ke arah pegunungan. Wanita itu segera pergi dari sana.

Di gua pegunungan itu, manusia pohon itu memberikan semua informasi yang ia dapatkan dari wanita berjubah itu ke pemimpin yaitu Callista. Callista makhluk bersayap bermata hijau zamrud itu adalah makhluk yang sama yang mengawasi Crystal saat sang Putri dalam perjalanan menuju kerjaaan.

Mata wanita bersayap itu semakin hijau dan rupa wajahnya semakin menakutkan.

Hari esok merupakan hari yang cukup merepotkan, para prajurit di minta untuk berlatih senjata yang ekstra karena Raja telah mengumumkan akan melakukan peperangan dengan kerajaan musuh.

Para prajurit cukup terkejut dengan berita tersebut, pasalnya sejak musim dingin melanda yang tak kunjung berhenti beberapa aktivitas prajurit itu cukup terbatas, di tambah mereka juga harus menjaga keamanan kerajaan cukup ketat karena beberapa bulan yang lalu para kawanan serigala memasuki wilayah desa desa kecil di kerajaan dan menyerang beberapa penduduk desa.

Di tambah mereka harus waspada dengan makhluk bersayap yang rumornya sudah meneror warga desa dan ternak mereka serta anak-anak yang jadi tumbal makhluk itu.

Di kamar Raja Edward, beberapa prajurit membawa sebuah peti besar ke dalam kamarnya dan meletakkan di lantai, Edward yang berdiri di depan jendela sambil melihat pemandangan luar membalikan badannya dan menghampiri lalu membuka peti itu.

Di dalamnya terdapat sebuah pedang milik kebanggaan keluarga kerajaan. Edward menatap pedang miliknya dengan seksama, untuk kesekian kalinya pedang ini akan meminta nyawa lebih banyak lagi.

Bahkan di balik megah ukiran pedang itu, terdapat kenangan pahit yang ia ciptakan. Hanya sebuah pedang mampu meruntuhkan kehidupan sebuah pulau surga dunia.

"Kalian boleh keluar sekarang" titahnya.

Prajurit itu langsung pergi, segera ia mengambil kotak kaca yang berisikan permata itu, dan ia mengambil salah satunya lalu di pasangkan di gagang pedang itu yang memiliki sebuah lubang yang sudah di pahat sesuai ukuran permata itu.

Permata itu bersinar dan cahayanya mengelilingi pedang itu. Ini adalah salah satu kegunaan permata itu, dengan meletakkan benda itu di suatu tempat maka barang yang terhubung dengan permata itu akan memiliki kekuatan magis dan hanya pemilik barang itu yang dapat mengendalikan kekuatannya.

Itu sebabnya, Raja berotak licik berhasil membangkitkan kerajaan dalam waktu singkat, menaklukkan banyak lawan dengan satu aksi. Bahkan tanpa menjajah wilayah kerajaan lain ia berhasil melakukan trik manipulasi Raja lain agar memberikan beberapa kekayaan secara cuma-cuma.