PERHATIAN!! Cerita ini berasal dari inspirasi Novel Kingdom by @Reeknow alias prequel Kingdom. Aku udah hubungi penulisnya dan minta Izin juga, No plagiat karena alur ceritanya berbeda jauh dari novel Kingdom, Terima kasih!! 🙏
-
-
-
2 Makhluk Tuha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di balik hutan bersalju sang surya menampakkan cahayanya. Semua penduduk desa melakukan aktivitas seperti biasanya.
Istana kembali di sibukan para pelayan yang memulai pekerjaannya. Sementara para prajurit membereskan beberapa properti hasil dari sisa kekacauan yang terjadi semalam.
Kali ini Raja Edward tidak ingin menunda tujuannya, ia segera mempersiapkan semua senjata dan pasukannya untuk berperang. Semua prajurit tampaknya sudah siapa berangkat ke medan tempur.
Hari ini para pasukan berangkat dari istana di iringi upacara pelepasan pasukan yang di saksikan oleh anggota keluarga kerajaan dan para petinggi istana.
Crystal setia berada di kamarnya tanpa menghadiri acara pelepasan pasukan perang. Ia masih menatapi hutan di belakang istana lewat jendela kamarnya.
Lalu datanglah seorang pelayan menyapanya "Permisi Tuan Putri, apa kau tidak sarapan? Yang mulia Ratu Alessa sedang menunggu anda di ruang makan"
"Katakan padanya aku akan sarapan di kamarku saja"
Sang pelayan menundukkan kepala kemudian pamit diri dengan sopan. Pelayan tersebut pergi ke ruang makan menyampaikan pesan Crystal ke Ratu Alessa yang sudah berada di sana bersama Ratu Dapne dan Putri Leona.
"Cihh!! Pertama dia tidak hadir di upacara pelepasan pasukan perang, sekarang dia tidak mau sarapan di sini. Apakah sekarang dia berpikir dia penguasa istana ini setelah bertahun-tahun tidak kembali?!" cibir Ratu Dapne.
"Pastinya ibu, apalagi ayah sedikit memanjakan dia, membiarkan dia melakukan apapun yang ia suka" timpal Putri Leona.
Ratu Alessa tidak mengubris perkataan Ibu dan anak itu, ia segera meninggalkan meja makan dan pergi ke kamar anaknya. Alessa membuka pintu kamar Crystal dan mendapati putrinya sedang melamun di depan jendela.
"Crystal..." panggil sang ibunda.
Crystal menoleh kebelakang dan melihat ibunya berdiri di depan pintu.
"Ibu, kenapa kau kemari?"
Alessa melangkah mendekat ke putrinya "Harusnya ibu bertanya kepadamu, kenapa kau tidak ingin keluar kamar sejak tadi? Bahkan saat ayahmu akan berangkat berperang kau juga tidak hadir"
Crystal hanya diam tanpa bicara.
"Ada apa sayang? Apa ada sesuatu yang mengganggumu?" Alessa menaikan alisnya.
"Apa ayah melakukan sesuatu maksudku apa ayah pernah melakukan dosa besar kepada seseorang atau sesuatu yang membuat ia harus membayar kesalahan atas perbuatannya"