When The Beast Met Princess

8 0 0
                                    

Callisty
🌷 The Magic Of Elemental Life 🌷

Chapter 8

-
-
-
-


"Hari ini kita menunda peperangan kerajaan kita dengan Margarita, semua prajurit harus berjaga di luar istana dari berbagai arah, kemungkinan para makhluk itu kembali lagi"

Para prajurit menuruti perintah sang raja mereka sedang bergegas untuk menjalankan tugas mereka sementara sang raja kembali ke dalam istana.

"Yang mulia ada seekor makhluk yang berhasil menerobos ke dalam istana tadi" ujar Seorang Prajurit yang menghampiri sang raja

Langkah sang raja terhenti dan ia menata tajam prajurit itu "bagaimana bisa? di mana makhluk itu?"

"Makhluk tersebut sudah berhasil kabur dimulai beruntung tadi Vernon beserta anak buahnya berhasil mengusirnya akan tetapi"

"Ada apa?" tanya sang Raja

"Makhluk itu hampir saja melukai Putri Crystal beruntung Sang Putri bisa diselamatkan"

Sang raja terdiam sejenak lalu sedang berpikir sesuatu "Baiklah kau boleh pergi"

Malam harinya seluruh prajurit berjaga di luar istana, Crystal yang sudah terlelap di alam mimpi tiba-tiba merasa terganggu saat mendengar suara mendayu mirip seruling dari kejauhan.

Matanya terbuka, ia masih diam dalam posisi baring, ia mencerna suara misterius itu dalam kegelapan malam. Perlahan ia bangun dan melihat ke arah jendela yang tertutup gorden, ia turun dari ranjangnya dan menarik ketepi kain gorden itu.

Di luar jendela semua pemandangan sangat gelap, hanya ada sedikit samaran cahaya bulan. Namun, suara itu masih tetap terdengar.

Gadis berambut pirang keemasan itu penasaran dengan suara yang terus memanggil perhatian, ia memutuskan untuk keluar dari kamarnya di tengah malam.

Sungguh sepi lorong istana, tak ada satupun orang yang melintas atau prajurit yang berjaga, akan tetapi bukan berarti sama sekali tidak ada penjaga. Crystal berjalan dengan langkah pelan agar tidak satupun yang mendengarkan.

Sampai di belakang istana, ia melihat tidak ada prajurit yang berjaga disana.

Bagus batinnya.

Ia menyelinap keluar dengan hati-hati, saat sudah memastikan tidak ada satupun orang  di sana, ia berlari pelan menuju ke dalam hutan. Dalam kegelapan yang bercahayakan terangnya rembulan, Crystal berjalan mencari sumber suara tersebut.

Tak sedikitpun rasa takut muncul di benaknya, hingga ia sampai pada....

Woosshhh!!!

Crystal memejamkan mata kala di terpa sebuah angin yang kencang, ia melihat ke atas dan menangkap sesosok makhluk terbang yang melintas dengan cepat di atasnya.

Melihat seseorang makhluk itu Crystal mengenalnya, dia adalah makhluk yang sama saat menerobos ke dalam istana dan hampir membunuhnya, tanpa berfikir Crystal mengejarnya.

"BERHENTI!!!"

gadis itu meneriaki makhluk itu, dan tentu makhluk itu berhenti dan hinggap di atas pohon.

"Kau siapa? Kenapa kau mau kedalam istanaku?" tanya gadis itu.

Makhluk tersebut hanya dia, Crystal tak dapat melihat wajahnya dengan jelas karena gelapnya malam, tapi ia bisa melihat jelas warna mata zamrud pada makhluk itu.

Calista, makhluk yang di kejar Crystal hanya berdiam diri di atas pohon.

"Kenapa kau diam saja?"

"Kenapa kau bertanya? Kau siapa?" Kini Calista bersuara.

"Aku adalah Putri Crystal De Verra, anak dari Raja Edward, Raja yang kau serang istananya pagi tadi" Terang Crystal dengan percara diri.

"Aku tidak peduli indetitasmu"

"Aku juga tidak peduli kau ini makhluk seperti apa, tapi aku ingin tau kenapa makhluk aneh seperti kalian datang ke istana dan kerajaan kami"

"Sebaiknya kau tidak menyebut kami Makhluk aneh"

"Kenapa?!! kau ingin mengancamku?" Crystal berusaha menantang.

"Terakhir kali ada 3 nyawa manusia yang sudah kami tumbalkan di sini, aku harap kau bukan sasaran berikutnya, kau tidak tahu kau telah masuk ke sarang kami"

Crystal diam sejenak berpikir apa yang akan terjadi jika makhluk di depannya tiba-tiba bertingkah agresif, apakah dia akan mati mengenaskan seperti yang di katakan makhluk bermata hijau itu?

Astaga, tidak mungkin aku mati konyol di sini...

"Baik, aku akan tidak akan mengganggu dan aku akan segera pergi, tapi tunjukkan wujudmu dulu"

"Hmm, sepertinya kau cukup berani dan sedikit keras kepala Putri"

Makhluk itu berdiri dan terbang menuruni dari atas pohon dan mendarat tepat di depan Crystal, lalu ia berjalan mendekati gadis itu sambil membiarkan dirinya terkena sinar rembulan dan akhirnya wujud sebenarnya terlihat.

Crystal sedikit tercengang dengan wujud makhluk di depannya.

"Kau... makhluk yang sama yang ingin membunuhku kan?"

"Tadinya begitu"

"Tapi Kenapa kau berhenti? di saat kau sudah punya kesempatan"

"Ada alasan kuat untuk itu"

"Apa kau punya nama?"

"Callista, itu panggilanku"

"Baiklah Callista, apa alasanmu menyerang istanaku? Apakah ada sesuatu yang kau cari?"

"Jawabannya ada di Rajamu, kau tanyakan padanya?"

"Mustahil dia menceritakannya"

"Maka.. cari tahu sendiri? Kau akan tahu jawabannya"

WOOSSSHHH!!!!  Callista langsung pergi meninggalkan Crystal tak ingin lama-lama berada bersama gaids yang selalu penasaran.

Crystal masih mencerna ucapan Callista tentang ayahnya. Apa hubungan ayahnya dengan makhluk aneh seperti mereka.

Apa ayahnya membuat sebuah kesalahan besar hingga makhluk-makhluk itu datang menyerang?

Callisty : The Magic Of Elemental Life  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang