7

197 8 0
                                    

Jean menggendong tubuh Mikasa yang tak sadarkan diri, disampingnya ada Reiner yang berjalan dengan tertatih.
Teman-temannya memandang tak percaya dengan apa yang mereka lihat, bagaimana bisa itu terjadi pada Mikasa yang mendapat julukan perempuan terkuat.

"Bagaimana ini bisa terjadi? Kau yang melakukannya?", Tuduh Hanji pada Reiner.

"Bukan aku......dia diremas oleh titan.", Reiner membela diri.

"Bagaimana itu bisa terjadi?!", Bentak Eren.

"Dia sedang menungguku keluar dari badan titanku dia dan aku tak menyadari bahwa masih ada titan yang mendekat........tubuhnya langsung diangkat dan diremas oleh titan itu tapi untungnya Jean datang membantu.", Reiner menjelaskan kronologinya.

"Ya tuhan bagaimana ini......Levi pasti akan marah besar.", Gumam Hanji pelan tapi masih bisa didengar oleh Eren.

"Apa hubungannya Mikasa yang terluka dengan Levi heichou?", Batin Eren bertanya-tanya.









Pasukan pengintai yang berada di kastil Utgard kembali ke distrik Trost, Mikasa yang masih tak sadarkan diri dibaringkan di atas kereta kuda dan ditemani hanji. Eren menunggangi kudanya pelan menyamai laju kereta kuda yang membawa Mikasa, ia cemas memikirkan keadaan gadis itu, sepertinya dia belum tahu bahwa Mikasa bukan gadis lagi.

Saat pasukan pengintai sudah sampai di markas, Levi sibuk mencari seseorang yang ia tunggu. Tapi nihil ia tak menemukan perempuan itu, dimana dia?, Bahkan dia pun tak mendengar celotehan hanji dan dimana Eren? Mengapa mereka tak ada bersamaan?, Ia bertanya-tanya rasa cemas memenuhi pikirannya. Saat matanya menangkap seseorang yang ia kenali langsung saja dia menghampirinya.

"Armin! Dimana Mikasa?"

"Mikasa berada di rumah sakit heichou bersama hanji-san dan Eren."

"Apa? Bagaimana bisa apa yang terjadi?", Tanyanya dengan suara yang agak meninggi.

"A-anu heichou tubuh Mikasa diremas Titan.", Jawab Armin terbata-bata takut karena dia merasa heichou nya ini sedang marah.

Mata Levi melotot, nafasnya tak beraturan, jantungnya berdetak tak karuan setelah mendengar penjelasan dari Armin, pikiran-pikiran buruk pun mulai muncul.

"Armin antarkan aku kesana!", Seru Levi masih dengan nada yang agak tinggi.

"B-baik heichou."









Mereka sudah sampai di rumah sakit, dari kejauhan terlihat hanji, Eren, dan Jean sedang menunggu didepan ruangan, segera mereka berlari mendekat.

"Bagaimana keadaan Mikasa?", Tanya Levi to the point.

"Masih ditangani oleh dokter.", Jawab hanji lesu.

"Hanya Mikasa saja yang luka? Bagaimana ini bisa terjadi?", Tanyanya bertubi-tubi.

Hanji dan Eren sudah lesu tak berani menjawab pertanyaan Levi, dibelakang Levi ada Armin yang juga tak berani menjawab, lalu Jean berinisiatif menjelaskan apa yang terjadi pada Mikasa hingga perempuan itu terluka.

"Astaga.", Gumam Levi setelah mendengar penjelasan Jean, digaruk dengan kasar kepalanya.

Ia frustasi, khawatir, dan sedih, rasa itu bercampur aduk, dokter belum juga keluar semakin membuatnya tak bisa berpikir jernih. Ia terduduk bersandar pada dinding, hatinya terasa teriris mendengar perempuan yang ia cintai terluka.

Dokter baru saja keluar dari ruangan Mikasa dirawat.

"Tulang-tulangnya terkilir....ada banyak lebam pada tubuhnya, agaknya ia akan sedikit kesakitan jika bergerak."

Captain Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang