3. rumah tuan na

3.1K 106 2
                                    

"kalau begitu jie panggil papa jea ya?"

"e-eh?"

"boleh ga?" tanya jisung.

"i-iya boleh kok jie"

"HOREEEEE!" teriak jisung.

jaemin yang sedang memerintahkan salah satu pegawai di wa nya langsung terkejut mendengar suara teriakan sang anak (jisung)

dengan cepat jaemin pergi menghampiri mereka berdua (jeano dan jisung)

jeano dan jisung melihat wajah jaemin yang seperti orang panik!

"KALIAN GA PAPA KAN?" tanya jaemin dengan berteriak.

"maksud tuan/daddy apa?" tanya balik oleh jeano dan jisung berbarengan.

"tadi saya mendengar suara jisung berteriak, ada apa?"

mendengar pertanyaan yang hampir sama, jeano dan jisung bertatapan dan dengan segera mereka pun TERTAWA.

"HAHAHAHA, TUAN/DADDY TERLALU PANIK AHAHAHAHA" tawa jeano dan jisung dengan sangat terbahak-bahak.

"hei, jawab pertanyaan saya" waduhh jaemin udh kezel nihh

"jadi begini tuan" jeano pun menceritakan semua yang telah terjadi.

lahh lalu jisung bagaimana? jisung sedang mengaduk susu yang sudah sempat dibuat oleh jeano, tinggal di aduk lagi terus jadi tinggal diminum.

"ohh begitu, jie lain kali jangan teriak"

"maaf dad, lagian jie seneng" jawab jisung sambil meminum susu.

"sudah tuan, ini kopinya yang tuan tadi minta" jeano kayaknya udh tau dehh kalau si duda anak 1 dan anak yang berumur 13 tahun ini akan berantem.

selesai meminum kopi dan susu, jaemin memberitahu sesuatu yang membuat jeano tersentak kaget.

"ekhem, jeano"

"iya tuan?" jawab jeano sambil membenarkan rambut jisung yang sedikit berantakan.

"kamu segeralah mandi, kamu akan pergi bersama saya dan jie kerumah saya atau bisa dibilang kamu tinggal saja dirumah saya" Jawa jaemin sambil melihat ke arah jeano.

"m-maksud tuan?" pandangan jeano langsung menoleh ke arah jaemin.

"iya betul, kamu tinggalkan rumah mu dan kamu tinggal di rumah saya dan tugas kamu dirumah saya adala-" pembicaraan jaemin terpotong oleh jisung.

"tugas papa jea adalah merawat jie atau kata daddy bilang tadi babysitter nya jie"

"maaf, tapi saya menolaknya tuan" jawab jeano sambil menundukkan kepalanya.

"why?" jaemin merasa kalau dirinya tidak akan pernah bertemu jeano lagi (padahal cuman ditolak doang, sampe segitunya)

"b-bukan begitu, maksudku aku hanyalah orang baru yang berada di perusahaan ini, bahkan belum 1 hari aku bekerja disini dan mengapa tuan menyuruh saya untuk tinggal di rumah tuan? apakah karna alasan saya ada sekretaris pribadi tuan na?"

mendengar semua jawaban itu, jaemin hanya tertawa kecil dan menjawab

"tidak bukan begitu, maksudku saya membutuh babysitter dirumah" sambil mengedipkan matanya ke arah jisung (kayak meminta bantuan gitulahh ke jisung, tentu saja jisung paham dan langsung menganggukkan kepalanya siapa juga yang nolak seorang jeano?)

MR.NA [JAEMJEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang