lukisan cantik ✧

767 94 9
                                    


di pagi hari yg cerah, bagi beberapa orang, pagi ini adalah pagi yg menyenangkan, sedangkan kesialan bagi beberapa orang tertentu.

Orang yg beranggapan sial diistana xavier mungkin ada 2, tentu saja mereka adalah Fabio dan Stevan yg sedang dihukum oleh kakak pertama mereka, yaitu yang mulia putra mahkota kerajaan alendras, Gemanio Oliver de'alendras.

Setelah kejadian itu, Stevan dan Fabio langsung diseret oleh gema kedalam ruangan khusus yg dimilikinya untuk memberi pelajaran pada para adiknya yg nakal.

Sedangkan untuk Zion, dia pergi bersama zeon sebentar untuk menenangkan zeon dan membuatnya tidur. Lalu setelah itu baru pergi menyusul para kakaknya.

∆ —————— ∆

Saat ini Zion dan zeon sedang berada dikamar gema, karna yah...... Yang Zion tau hanya kamar itu.

"Hiks Fabio sialan, hiks padahal kan udh dibilang jangan di pukul, masih aja dipukul hiks, awas saja hiks akan kubalas dia" racau zeon sambil memeluk erat tubuh kembarannya itu.

"Sssttt gak boleh ngumpat zeon" tegur Zion melihat kembaranya itu mengumpat.

"Hiks Zion marah ya sama zeon, hiks, z-zion marah sama zeon huaaaa!!" Ah sial tangisan zeon makin parah karna teguran Zion.

(Sedikit penjelasan, Zeon itu sensitif orangnya kalau lagi nangis, entah kenapa. Lalu untuk kejadian dimana dia menangis karena di pukul bokong itu bukan tanpa sebab, akhir² ini zeon merasa sakit pada area bokongnya itu. Terus malah di pukul 2 kali tepat pada area sakit itu berasal, apalagi pukulan itu sedikit kencang.)

Zion hanya bisa menghela nafas mendengar suara tangis kembaranya itu makin kencang, menurut Zion sih biarkan saja zeon menangis, toh dia juga bakal capek sendiri.

Dan yah tebakan Zion tepat, Karena setelah beberapa saat tidak terdengar lagi tangisan dari Zeon, yg terdengar sekarang hanyalah dengkuran halus dari Zeon.

Setelah melihat bahwa zeon sudah tertidur pulas, Zion mengecup sekilas kedua mata bengkak milik zeon, lalu berjalan pergi menuju ketempat kakak ny berada.

∆ —————— ∆

Saat ini Zion sudah berada didepan pintu, yg dalamnya merupakan tempat para kakaknya berada.

Jika kalian bertanya dari mana Zion tau tempatnya, tentu dia bertanya pada para penjaga istana itu. Untung para penjaga itu tau tempatnya dimana, kalau tidak bisa bahaya tuh.

Kriettt~

Mendengar suara pintu di buka membuat gema menatap tajam pintu tersebut, siapa yg beraninya masuk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Tapi saat melihat siapa orang tersebut membuat dia langsung mengganti tatapan ny menjadi sedikit lembut dan menghilangkan tatapan tajamnya. Orang itu adalah Zion.

Tunggu kenapa adiknya kesini, disini terlalu menjijikkan untuk adiknya yg imut itu.

"Disini kotor, keluarlah"

Mendengar perkataan kakaknya itu, Zion menggeleng.

"Ingin melihat, dan mungkin ingin bermain juga?" Ucap Zion santai sambil berjalan kearah kursi yg masih bersih dan duduk disana dengan santai.

Gema yg melihat dan mendengar perkataan adik ke tiganya itu hanya diam. Melihat apa yg akan dilakukan adik barunya itu.

Sedangkan Zion yang melihat gema yg hanya memandang nya dan tidak menyuruhnya pergi pun merasa di ijinkan dalam memberi pelajaran pada para kakak yg baru ditemuinya hari ini itu.

Setelah merasa yakin bahwa di ijinkan, Zion langsung menatap datar sekaligus dingin pada kedua kakak nya yg sudah babak belur dibuat Kakak pertamanya.

"Baiklah, mau cara yg bagaimana, kakak" ucap Zion dengan seringai manis miliknya, yg menandakan Zion sudah tak sabar untuk segera memberikan pelajaran pada para kakaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Twin Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang