puding and Fabio ✧

1.3K 155 2
                                    

Sebelumnya~

Setelah makan hidangan utama mereka pun makan hidangan penutup. saat sudh dihidangan penutup ini mereka baru diperbolehkan menyapa dan mengobrol satu sama lain.

__________________________________

Setelah hidangan penutup selesai dimakan oleh mereka semua..............

ah tunggu, sepertinya ada satu rupanya yg belum selesai dengan hidangan penutupny berupa puding, tidak lain adalah zeon, yah zeon itu gk suka sama makanan yang manis. Biasanya kalau zeon tidak menghabiskan suatu makanan, maka Zion yg akan memakannya. Tapi kali ini Zion terlalu malas mengambil makanan adiknya itu.

"Ada apa zeon?, Kenapa kau berhenti memakannya?". Tanya Stevan pada zeon saat melihat anak itu tak melanjutkan memakan makanannya.

"Ak tak menyukainya, terlalu manis" jawab zeon dengan melihat jijik pada puding tersebut.

Puding be like: 'apa salahku :'('

Poor puding

"Habiskan" tiba-tiba saja kakak pertama atau bernama Gemanio Oliver de'alendras duo-z itu ikut nimbrung kedalam obrolan itu.

Mendengar hal tersebut zeon pun langsung menggleng cepat.

"Tidak mau!!"

"Jika kau tak menghabiskan itu maka aku akan meng—" ucapan gema terputus saat melihat salah satu adikny mengambil puding milik zeon, yaitu Fabio, atau bernama lengkap Fabio artacion de'alendras.

"Mmnn padahal ini enak mengapa kau tak menyukainya" tanya Fabio dengan puding milik zeon yg masih dimakannya.

"Aku hanya tak menyukai makanan manis!" Jawab zeon dengan muka cemberut dan menoleh kesamping.

"Hah terserahlah" mendengar perkataan zeon, gema hanya bisa pasrah. Toh dia juga tidak bisa memaksa zeon untuk memakan yg tidak disukainya.

Saat Fabio selesai menghabiskan puding milik zeon, Gerald pun langsung memulai pembicaraan.

"Ekhm....." dehem Gerald agar semua atensi tertuju padanya

"Baiklah jadi hari ini kalian akan melakukan apa saja"  tanya Gerald pada para anak-anak nya.

"Seperti biasa, hanya berlatih pedang setelah itu belajar sejarah. 'dan mungkin kabur sebelum pelajaran sejarah'" jawab  Stevan dan mengucapkan kata-kata terakhir dalam hati. Mana mungkin dia mengatakan langsung pada ayahnya itu, bisa-bisa dia dihukum oleh ayah ny tidak boleh memegang pedang sebulan penuh. Hiii membayangkannya saja sudah bisa membuat Stevan merinding.

"Belajar sihir, lalu kosong" ucap gema dengan singkat, malas menanggapi basa Basi yg dilakukan untuk formalitas belaka.

"Kalau ak hari ini tidak ada kelas, jadi aku akan bersama zion dan zeon saja" jawaban Fabio membuat semua atensi langsung tertuju padanya.

Duo-z yg mendengar itu langsung saja menatap Fabio dengan tajam. Padahal rencana mereka setelah sarapan, mereka akan menikmati waktu berduaan saja.

"Hei!! Mana mungkin kau tak ada kegiatan !!? Pasti kau berbohong agar bisa bersama zion dan zeon!!" Ujar Stevan yg tidak terima dengan adik pertamanya itu karna akan bersama dengan duo-z. Bagaimana jika duo-z lebih nyaman dengan Fabio?! Atau malah lebih menyukai Fabio dari pada dia?!!. Tidak, itu tidak boleh terjadi dia harus membuat Fabio tidak bisa bertigaan dengan duo-z!!.

"Cih memang apa urusan mu kalau ak ingin bersama duo-z, toh aku juga memang tidak ada kegiatan hari ini karena pengajar sedang pergi ble......!!" Ujar Fabio dengan nada mengejek.

"Dasar adik sia—" perkataan Stevan terpotong saat melihat kakak pertamanya menatap tajam dirinya karena dia yg hampir saja mengumpat.

"Sudah lah Stevan biarkan Fabio bersama duo-z agar ada yg menjaga mereka berdua, toh Fabio juga tidak ada kelas apapun" ujar Gerald berusaha menengahi.

"Cih!" Decih Stevan. Sial dia bisa ketinggalan kalau seperti ini, apa dia bolos dari kelas ya? Tapi, ada kelas pedang hari ini. Dia kan juga mau berlatih pedang!.

Setelah cukup lama hening tiba-tiba saja zeon berkata "tidak mau, kami hanya ingin berdua saja, kami tidak membutuhkan beban sepertimu!"

Jleb~

Ucapan zeon berhasil membuat Fabio merasakan sakit di dada nya, sakit tau dibilang beban sama adik yg baru ditemuinya hari ini.

"Heee padahal ak sangat ingin bermain bersama kalian, kan kita baru saja bertemu, kita bisa saling lebih mengenal dengan bermain bersama!" Ujar Fabio.

"Tapi kami tidak" ucapan singkat keluar dari bibir Zion.

"H-hah??"

Fabio yg mendengar perkataan Zion pun bingung. Adiknya ini ngomong apalagi, padahal dia kan gak ngerti bahasa kutub kayak sang kakak pertamanya itu.

"Huh itu saja tidak mengerti!!, kata Zion itu, kami tidak tertarik untuk lebih dekat dengan mu, jadi mending GK usah ikut HM!!" Penjelasan dari Zeon membuat Fabio lemas, padahal dia hanya ingin dekat dengan adiknya itu, tapi sepertinya akan susah.

"Pfffftttt hahahaha mangkanya jangan kepedean, duo-z itu cuman mau sama aku, jadi GK usah sok dekat" Stevan tertawa saat melihat muka cemberut adik pertama nya itu.

"Cih kau yg kepedean, padahal aku paling tidak suka dengan mu dasar maniak pedang jelek!!" Ucap zeon pedas.

Perkataan pedas zeon berhasil membuat Stevan merasa sedih, hah darimana adik bungsunya itu belajar perkataan pedas seperti itu. Dia kan jadi tambah sakit hati.

"Yah terserah pokoknya duo-z akan bersama ku hari ini!!" Tegas Fabio pada yg lainnya lalu pergi dengan menggandeng duo-z keluar dari tempat tersebut.

Sedangkan zeon yg digandeng paksapun berusaha melepas kan tangannya dari cengkraman Fabio dengan brutal.

"Ahhh lepaskan aku !!!?, Aku ingin berdua dengan Zion saja, dasar kau jelek!!" Fabio yg mendengar itu tidak menyahuti, dia berlagak tuli sambil berjalan keluar.

Zion yg dipaksa ikutpun hanya pasrah malas melakukan yg namanya pemberontakan karna malas membuang tenaga yg percuma.

"Hei!! Dasar tidak punya sopan santun kau belum mengucap salam!" Ujar Stevan memperingati Fabio yg keluar tanpa Salam.

"Persetan dengan salam aku ingin cepat² bermain dengan adikku hahahaha"

Gerald dan gema yg melihat perdebatan anak dan para adiknya hanya memandang datar kejadian tersebut, yahh walau sebenarnya mereka juga ingin bermain dengan duo-z. Tapi biarkan saja dulu mereka yg bermain dengan duo-z, besok mereka yg akan bermain bersama duo-z.

Dah segini aja dulu, sekali lagi kalau rada gaje, lama update, terus gak nyambung maaf yaa~

Terus aku ngerasa aneh sama kata² awal, enaknya digimanain ya? Bingung 😕

Sebenarnya kemarin² pengen ngapus cerita ini terus belajar lagi buat cerita yg lebih matang tapi gak jadi hehe

Udh ah segitu aja.

Dadah~











The Twin Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang