39.Teror dan tuduhan

376 18 0
                                    

do'a mampu mengubah segalanya. maka,seberat apapun masalahmu, serumit apapun hidupmu, sehancur apapun rasa hatimu, selagi kamu masih tetap melaksanakan do'a dan sujud sholatmu, maka kamu akan baik-baik saja.”

~USTADZAH HALIMAH ALAYDRUS~

Happy reading ♡

●●●●

“umi”lirih Abiyan memengang kepalanya lalu bersandar di brangka..

“apa nak ada yang sakit”ujar umi aisyah mengusap rambut Abiyan.

Pandangan Abiyan tertuju pada Naraya yang sedang menggendong aizar di samping umi aisyah.

“Humairah hikss”ujar Abiyan memeluk tiba tiba Naraya

Umi aisyah kaget dengan perilaku abiyan.naraya membulatkan matanya melihat perilaku laki laki yang ada di depannya yang tiba tiba memeluknya pelukan itu semakin erat Naraya pun segera menepis tangan laki laki yang tidak dia kenal dan menurunkan aizar dari gendongannya.entah mengapa Naraya ingin marah.

“APA YANG LO LAKUIN HAH!SADAR NGGAK YANG LO LAKUIN KE GUE TADI HARAM DI MATA AGAMA LO TUH SIAPA SIH DATANG DATANG NUDUH TERUS MAIN NYOSOR AJA PELUK ORANG LO WARAS KAN”pekik Naraya kesal menghiraukan umi aisyah yang ada di sana, entahlah Naraya mengubah cara bicaranya 'lo-gue'.

“maafkan Abi nak ibu minta maaf atas perilaku yang tidak baik yang dilakukan oleh dirinya”ujar umi aisyah menatap Naraya,Naraya yang menatapnya pun menciut seketika amarah itu hilang sekejap, sedangkan Abiyan pria itu terkejut dan tanpa sadar air matanya jatuh,dekapan itu pun terlepas.

“maafkan saya”ujar Abiyan menundukkan pandangan.

“oky gue maafin,yaudah umi raya pulang yah darah aizar Assalamu'alaikum”ujar Naraya mengecup punggung tangan umi Aisyah.

“waalaikcalam kakak”ujar aizar.

✿✿✿

Di kediaman Naraya,yang sedang sibuk membantu zarah memasak yang sudah dianggapnya sebagai ibunya.

“buk makasih yah”ujar Naraya tersenyum manis menatap ibunya.

“makasih buat apa sayang ada ada aja kamu”ujar zarah menangkup kedua pipi Naraya sekilas lalu melanjutkan masaknya.

“bunda nggak peka banget”omel Naraya kesal,

“bunda siapa bunda”jawab zarah terkekeh dan mengeleng kepalanya.

“yah ibuk sekarang panggil raya sama ibuk itu nggak nentu tergantung mood raya”jelas Naraya

“terserah kamu,nih tinggal kamu sajikan dan ibuk mau panggil ayah dulu”ujar zarah selesai dengan pekerjaannya.

“Siap bos”jawab Naraya memberi hormat dan tersenyum sampai membuat matanya menyipit, zarah gemas dengan perilaku Naraya lalu berlalu.

Setelah beberapa menit makanan sudah di sajikan dengan rapi kini mereka sedang sibuk menikmati makanan membuat suasana menjadi hening.

“bun raya mau cari kerja aja yah”ujar Naraya memecahkan hening.

“nanti kamu capek loh,kamu itu belum sepenuhnya pulih kan udah ada ayah sama bunda kerja kamu tinggal duduk di rumah aja i-s-t-i-r-a-h-a-t"omel zarah menekankan kalimat akhir.

“raya bosen di rumah Mulu uring uringan nggak ada kerjaan kayak orang gila lagipula raya mau mandiri biar nggak ngerepotin kalian Mulu”jawab raya dengan wajah cemberut karena sang ibu tak mengizinkannya.

My Husband Gus Abiyan Is BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang