Chapter 12 - Firasat Buruk

392 55 4
                                    

Sampai didepan tempat latihan tembak. Mereka melihat beberapa peleton dari sekolah lain.

"Kelas 3-2. Berbaris di depan Sersan peleton kalian!" Perintah Sersan Seo.

Mereka semua berbaris di depan Sersan Seo dan tepat berada disamping peleton yang tiba sebelum mereka. Sudah lama tidak melihat seseorang dari luar sekolah mereka membuat mereka sedikit kegirangan. Taeman dan Wootaek bahkan sudah tebar pesona pada siswi-siswi sekolah lain itu.

Sampai mereka dikagetkan oleh suara beruntun tembakan yang sangat keras.
Jiwoo yang terkejut, berjingkat dan memegang dadanya yang seakan mau copot itu.

Jiwoo merasakan sepasang tangan yang berusaha menutup telinganya untuk menghalau suara tembakan itu. Ia menoleh ke belakang, kekasihnya itu tengah menatapnya.

"Chagiya, kamu baik-baik saja?" Tanya Younghoon kepada Jiwoo. Jiwoo mengangguk sebagai balasan.

"Hanya sedikit terkejut oppa, aku baik-baik saja." Jawab Jiwoo tersenyum. Ia kini bisa melihat teman-temannya yang juga tengah terkejut dan menutup telinga mereka sambil berjongkok. Bahkan Deokjoong sampai buang air di celana saking terkejutnya.

Sembari menunggu giliran, kini mereka duduk di depan arena menembak.
Mengamati latihan menembak sekolah lain dan berbincang-bincang ringan.
Untuk mengisi waktu, Chiyeol bahkan meminta mereka bergantian untuk merekam video dokumenter.

"Ada yang ingin kamu sampaikan?" Tanya Chiyeol kepada Jiwoo.
Saat ini tengah gilirannya untuk merekam video.

"Hari ini pertama kalinya aku mendengar suara tembakan sungguhan. Aku tidak menyangka akan sekeras itu." Kata Jiwoo yang diangguki Chiyeol dari belakang kamera.

"Entah mengapa aku semakin tidak sabar untuk melakukan latihan ini. Melihat siswa sekolah lain menembak terlihat sangat menyenangkan." Jiwoo tersenyum ke arah kamera.

"Kali ini aku pasti akan mengalahkan Younghoon oppa." Kata Jiwoo dengan semangat yang membara.

"Kamu tidak akan bisa mengalahkan ku chagiya." Saat ini kamera Chiyeol mengarah pada Younghoon yang berada sedikit jauh dari tempat mereka.

"Oppa, mengalah lah padaku kali ini." Kata Jiwoo memelas.

"Tidak mau." Younghoon menjulurkan lidahnya ke arah Jiwoo.
Jiwoo yang kesal kembali menoleh ke arah kamera.

"Lihatlah tingkahnya itu. Bukankah Younghoon oppa menyebalkan Kimchi?" Tanya Jiwoo dengan cemberut kepada Chiyeol.

Chiyeol tertawa kecil.
"Younghoon-a, kamu mau direkam juga?" Tanya Chiyeol kepada Younghoon.

Younghoon pun berdiri dan duduk di samping Jiwoo.
"Kenapa kamu masih disini?" Younghoon menatap Jiwoo yang tidak berpindah sedikitpun dari posisi duduknya.

"Oppa mengusirku?" Tanya Jiwoo dongkol.
"Iya, sana pergi. Oppa ingin membicarakan sesuatu yang tidak boleh kamu dengar." Berpura-pura mengusir Jiwoo.

"Ih oppa.." Jiwoo menggelitik pinggang Younghoon dengan gemas.
Younghoon berusaha menghindari gelitikan Jiwoo dan tertawa puas karena berhasil menggoda gadisnya itu.

"Kalian sangat serasi." Kata Chiyeol di belakang kameranya.
Younghoon dan Jiwoo mendengar itu saling berpandangan sejenak lalu tertawa.

"Terimakasih Kimchi." Kata Jiwoo. Younghoon hanya tersenyum. Ia lalu menatap gadisnya itu dan mengelus rambutnya dengan sayang.

-----

Setelah menunggu cukup lama. Kini giliran mereka latihan menembak.
Jiwoo memposisikan dirinya di salah satu spot menembak.

Trust Between Us - Duty After School X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang