chapter 2

149 14 0
                                    

Isagi masuk kedalam rumah

Terlihat ada ayah, ibu, dan tiga orang pria disana

Isagi menguping dari jauh

"Kapan hutangmu akan kau bayar, 5 milyar itu tidaklah sedikit" ucap salah satu dari kedua pria itu

"Kami akan segera membayar semuanya, mohon berikan kami waktu"

Isagi yang penasaran datang ke arah ibu dan ayahnya

"Mama? Papa? Ada apa?"

Ketiga pria aneh itu tertawa keras

"ahahahaha, berikan anak ini dan semua hutangmu akan lunas" ucap pria itu

Tanpa basa basi ibu dan ayah isagi memberikan anaknya kepada ketiga pria itu

"Ambil saja, kami tak lagi membutuhkan nya"

Isagi menangis ketakutan

"P-papa..... m-mama....... K-kenapa...?"

Ketiga penjahat itu menyeretnya keluar rumah

"Nggakkk, isagi nggak mauu"

Isagi diberikan obat bius karna ia terlalu berisik

Ketiga penjahat itu menyeretnya masuk ke dalam mobil

Ia dibawa ke sebuah gudang bekas pembunuhan

Tangan nya di ikat, mulut nya ditutup, mata nya ditutup, kaki nya juga di ikat, dan badan nya di ikat di sebuah kursi yang penuh noda darah

Sudah 1 jam berlalu akhirnya isagi membuka matanya

(Euhh, bau amis) ucap batinnya

Salah satu pria itu datang ke arahnya dan membuka penutup mata dan mulutnya

"A-aku berada dimana, d-dan mengapa ada noda darah disini, tempat apa ini"

Pria itu tersenyum aneh

"Shhhhhh, siapa orang yang kau sayang?"

"M-mama, p-papa"

"Tapi mereka tidak menyayangi mu" b

"Hei, selain ibu dan ayahmu, apakah ada lagi?"

"E-eum.... Aku menyayangi temanku, reo, nagi, rin, sae, kunigami, chigiri, kurona, ness, sahabatku bachira, dan pacarku kaiser"

"Anak baik.... Aku menyukai anak seperti dirimu ini"

"Baiklah, persilahkan aku memperkenalkan diri ya isagi, aku shoko"

"Aku ego, dan ini reko, kami hanyalah orang yang terbiasa memberi hukuman" balas yang lain

Sontak isagi terkejut ketakutan

"Isagi, kami menyukaimu, kau adalah milik kami sekarang, kami akan memberikan mu hadiah setiap harinya, semoga kau suka ya..." Ucap mafia itu

Sungguh isagi yang malang, ia tersenyum bahagia tanpa mengetahui rencana jahat ketiga pria itu

"Wahhh benarkahhh?"

Psikopat itu tersenyum jahat

"Tentu saja isagi, tak perlu takut..."

"Tidur sajalah..."

Isagi yang sungguh benar benar polos

Ia tidur di tempat itu

Sagi minta maaf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang