* * *
― Perempuan berambut panjang berwarna merah itu, berjalan dengan langkah tegap dan dagu yang sedikit dibuat naik di sepanjang koridor sekolah. Rok pendek hitam diatas lutut, berkibar pelan seirama dengan pergerakan kaki jenjangnya yang dibalut kaos kaki hitam selutut bersama sneakers, yang harganya setara telepon genggam ternama keluaran baru. Blazer merah maroon, yang merupakan seragam sekolahnya, dikancing rapi membalut kemeja putih yang ia kenakan. Kerahnya pun terlilit dasi panjang maroon bergaris-garis hitam senada dengan blazer. Gadis itu terlihat sangat rapih dan tampak melambangkan murid teladan, dibanding siswa lain yang penampilannya kurang mematuhi aturan pemakaian seragam sekolah.
Namanya, Evelyn. Gadis yang terus berjalan dengan mengabaikan setiap tatapan yang menghakimi juga bisik-bisik murahan yang mencapai telinganya. Dia mencoba tak peduli pada orang-orang yang tidak penting itu.
Dibalik kacamata minus yang dia pakai, mata tajamnya hanya menatap lurus satu tujuan di koridor, sebuah loker dengan stiker inisial, E.S. Hilton.
Lokernya.
Dengan lebih mempercepat langkah, akhirnya Evelyn mencapai loker. Membukanya dengan sekali hentakan, lalu menghembuskan nafasnya perlahan. Di balik pintu lokernya itu, ia dapat sesaat melepas topeng, menurunkan dagu serta bahunya untuk lebih leluasa bernafas.
Rasanya lelah juga untuk terus terlihat kuat dan tak perduli pada apapun. Ia juga ingin bernafas sebentar.
"Eve.."
Mendengar panggilan pelan tapi tajam itu, membuat si pemilik nama sedikit terperanjat dan menoleh cepat ke sampingnya.
Hazel Raylie Wright, menatap Evelyn begitu lekat.
Teman sekelas dan juga sahabatnya sejak kecil itu terlihat begitu serius, seperti sedang mengutuk Evelyn dalam hati.
"What?" tanya Evelyn dengan nada ketus dan mengalihkan tatapannya kembali ke dalam loker. Ia menaruh beberapa buku dari dalam tasnya ke dalam loker, yang tidak diperlukan di kelas pagi ini.
"Ikut denganku, kita perlu bi-"
BRAK!
Evelyn sengaja memotong pembicaraan temannya itu dengan membanting pintu lokernya tertutup.
"No."
Ucapan penuh ketegasan dari Evelyn, membuat teman bermata coklat terangnya itu tersentak.
Evelyn kembali berjalan, meninggalkan Hazel dengan sikap tubuh awalnya. Terlihat angkuh dan tak peduli akan tatapan yang diberikan dunia.
Terdengar nada pesan masuk dari telepon genggam Evelyn, ia merogoh saku blazernya dan melihat pesan yang masuk itu.
"Evelyn!"
Yang dipanggil kembali tersentak setelah Hazel kembali menyebut namanya, dan kali ini tangan gadis itu pun ditarik oleh sang sahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
FanfictionKehidupan sempurna seorang Evelyn Scarlett Hilton, menjadi penuh kekacauan saat fotonya bersama Raven William Barclay menyebar di sekolah. Seorang laki-laki yang sudah dilarang ayahnya untuk bersosialisasi dan playboy paling terkenal di Kingsley Pri...